Part 3

4.7K 479 44
                                    

"Jika kamu mau berbicara omong kosong lagi hari ini, enyah dari hadapanku sekarang. Bahkan jika ratusan tahun di masa depan, itu tidak akan berubah."

Matanya yang melihat kearahku terlihat dingin seperti es.

"Aku mengatakannya lagi padamu karena aku tidak yakin kamu mengerti."

Claude menatap kemataku dan berkata dengan pandangan dingin lebih dari sebelumnya.

"Aku tidak pernah menganggapmu sebagai putriku. Ini akan sama di masa depan, jadi jangan menggangguku lagi. Melihat wajahmu membuatku kesal."

Lalu dia pergi dari hadapanku, seakan dia tidak peduli apa dampak dari perkataannya.

Aku melihat ke punggung Claude. Aku yakin aku tahu dia dengan baik, tapi dia benar-benar orang yang berbeda.

"Huh, ngomong-ngomong."

Sementara itu, aku tertawa tanpa menyadarinya.

Mungkin aku telah melihat Athanasia yang lain di Istana Ruby dan Jannete yang tertidur di Istana Emerald, dan aku sudah mengespektasikan situasi ini. Untung aku tidak tersedak melihat ekspresi Claude seperti itu tadi.

"Dia bukan benar-benar papaku saat berbicara padaku seperti itu."

Langit malam di atas kepalaku adalah sesuatu yang selalu aku lihat, tapi saat ini aku merasa berbeda. Aku berpindah lagi dan mengelilingi istana.

Seperti dugaanku, perpustakaan pribadiku yang Claude berikan padaku, bahkan taman, yang biasanya penuh dengan bunga mawar, sekarang tidak aku temukan.

Bunga di Istana Emerald berubah menjadi bunga yang aku lihat tadi.

Dan tidak ada Knox (pengganti Blackie dari Lucas) dan Blue (burung dari Ijekiel), yang hidup bersamaku di Istana emerald. Lily sudah dipastikan ada si Istana Ruby, bukan di Istana Emerald.

Aku tidak tahu dimana Hannah dan Seth tinggal, dan Felix tetap berada di samping Claude sebagai kesatria Claude, dan saat Claude pergi, dia sesekali melihat ke arahku dan diam-diam memperhatikan.

Di atas semua itu, Athanasia dan Jannete tidur di Istana Ruby dan Istana Emerald, masinng-masing. Dan bahkan jika Claude, yang berbicara dengan nada dinging tanpa kehangatan di depanku, 'aku tidak pernah sekalipun menganggapmu sebagai putriku'

Pada saat ini, aku merasa ragu tapi setelah memperhatikan. Mungkin ini bukan dunia tempat aku tinggal.

***

Keesokkan paginya, aku menggunakan sihir tembus pandang dan melihat ke Istana Ruby.

Ini masalah tentu saja, tapi aku tidak dapat tertidur sedikitpun kemarin malam. Aku mencari ke Istana Topaz untuk menemukan buku yang aku pegang sebelum aku pindah ke Istana Ruby, tapi aku tidak melihat apapun yang aku cari.

Aku pikir aku meninggalkan buku di ruangan gadis yang dipanggil Athanasia, dan aku pergi ke Istana Ruby lagi.

Tapi disana hanya ada perempuan yang tertidur karena sihir tidur milikku, dan disana tidak ada buku yang aku cari.

"Princess, kamu tidak terlihat baik."

"Ah... benarkah?"

Saat ini, dia bangun dan melihat wanita perjalan mendekatinya.

"Mungkin karena aku bermimpi aneh semalam."

Ugh, ini seperti merinding di siang hari.

Aku tidak merasa seperti Lucas menggunakan sihir untuk membuat boneka yang mirip denganku. Itu boneka tanpa jiwa, tapi dihadapanku sekarang benar-benar orang hidup.

Side Story 2 : Lovely Princess World [Suddenly, I Became A Princess]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora