Dijodohin - Minhee X You

877 96 1
                                    

(y/n) termasuk orang yang plin plan tentang pasangan. Masalahnya dia menyukai yang tampan tetapi susah mendapatkan yang benar benar terbaik.

Siang itu sekembalinya orang tua (y/n) dari lemburnya, (y/n) dikejutkan dengan kabar perjodohan.

Orangtua (y/n) memintanya untuk bertemu sekali saja dengan pria yang akan dijodohkan dengannya. Bermaksud untuk menilai baik dari latar belakang, inside ataupun outside pria itu.

Awalnya (y/n) menolak tetapi dengan bujukan paksa akhirnya (y/n) mau untuk menemui pria pilihan orangtua nya itu.

Ibu (y/n) memberikan nomor ponsel dari pria bernama Kang Minhee. Dialah pria yang akan dijodohkan dengan (y/n).

Ibu (y/n) harap anaknya bisa akur dengan Kang Minhee. Karena menurutnya ada beberapa alasan dari sisi Minhee yang kurang disukai (y/n).

(y/n) beranjak ke kamarnya. Menatap lama kertas kecil bertuliskan nomor ponsel.

"Hmm. Kang Minhee ya?" gumamnya.

Masih menatap kertas kecil itu (y/n) membaringkan badannya di tempat tidur.

"Huft, apa aku terlalu lama menyendiri sampai sampai ayah dan ibu menjodohkanku"

Sebelum (y/n) menyimpan nomor Kang Minhee di ponselnya, ia sudah mendapat pesan lebih dulu dari Kang Minhee.

LINE!
Minhee menambahkan anda sebagai teman dengan nomor telepon.

LINE!
Minhee
Halo.
Ini Kang Minhee
Mohon bantuannya.

Ck, formal sekali. - (y/n)

You
Ini (y/n).
Dimana aku akan menemuimu?

Minhee
Bagaimana dengan junk food dekat rumahmu?
Supaya kamu nggak buang waktu.

Hm boleh juga -batin (y/n)

You
Okay. Jam 4 sore saja.

Minhee
Baiklah.
Sampai jumpa besok sore.

(y/n) hanya membaca pesan itu. (y/n) bergumam "hanya itu saja alasannya menghubungiku?"

LINE!
Minhee
Emm,
Tidur yang nyenyak ya.

You
Ya. Kau juga.

Yang (y/n) pikirkan adalah seorang Kang Minhee yang pandai bergaul. Tetapi bukan itu saja yang (y/n) inginkan. Ia ingin pria yang sopan dan tampan.

Setelah menerima pesan dari Minhee, (y/n) memutuskan untuk tidur.

.

.

Sore hari yang bersahabat untuk (y/n) yang akan bertemu dengan pria bernama Kang Minhee.

(y/n) tidak begitu memikirkan penampilan ataupun pakaian yang ia kenakan. Hanya outfit netral monokrom membuatnya nampak natural.

Saat (y/n) sudah berada di tempat pertemuan, ia bingung yang manakah Kang Minhee. Sebab banyak anak muda disana.

Setelah pesan kemarin malam itu Minhee ataupun (y/n) tidak saling menghubungi lagi. Yang artinya mereka tidak ada kesempatan untuk saling mengenal.

Ketika (y/n) memasuki restoran, seseorang melambaikan tangan kepadanya.

(y/n) tidak yakin apakah orang itu melambaikan tangan padanya atau tidak.

Ia memutuskan untuk tidak menghampiri orang itu. Namun sedetik kemudian orang itu datang pada (y/n) lebih dulu.

" (y/n) kah?" tanya nya.

"Ya. Tapi siapa kau?"

Ia membungkukkan badan
"Oh Kang Minhee imnida"

(y/n) tersenyum "Ah kau ya. Maaf aku terlambat"

"Eum sebaiknya kita jangan disini. Menghalangi jalan orang"

(y/n) mengangguk.

Minhee menawarkan tangannya pada (y/n) "Mari?"

(y/n) meraih tangan itu. Dan sekarang mereka bergandeng tangan bak sepasang kekasih.

Mereka duduk di kursi yang sudah disiapkan Minhee tadi. Minhee memanggil pelayan agar (y/n) bisa memesan makanan.

Setelah memesan makanan Minhee sedikit bercerita tentang latar belakangnya. (y/n) mendengarkannya dan juga sedikit memperhatikan penampilan seorang Kang Minhee.

Bagaimana (y/n) bisa memutuskan Minhee adalah jodohnya. Penampilan Minhee bukanlah level (y/n). Rambut terbelah dua, celana pastel, dan kemeja kotak kotak.

(y/n) juga salah sangka dengan pemikirannya. Minhee bukanlah orang yang mudah bergaul didepan orang. Hanya di belakangnya saja mungkin ia bisa beradaptasi.

Sedikit kekurangan harapan karena satu dari dua kriteria (y/n) tidak ada dalam diri Minhee. Sayang sekali padahal ada sisi baik Minhee.

"Permisi tuan pesanan anda"

"Terima kasih"

Ditengah obrolan Minhee (y/n) mulai bertanya sesuatu. Agar tidak ada kejanggalan lagi.

"Jadi bisa dibilang kamu ini anak sultan?"

"Ah ya mungkin begitu"

"Kamu pasti anak yang mandiri"

"Aku di didik agar tidak memiliki sifat yang merepotkan"

"Jadi kamu kesusahan mendapat wanita yang tepat?"

"Ya seperti itu mungkin"

Setelah obrolan singkat itu tidak lagi hal penting yang dibahas.  Mereka menikmati makanan yang sudah mereka pesan. Tentu saja semua itu Minhee yang traktir.

Minhee menawarkan tumpangan pada (y/n). (y/n) pun tidak menolak.

Dalam perjalanan (y/n) membuat perjanjian dengan Minhee.

"Tolong besok temui aku lagi. Di Toko ice cream depan kantor orang tua kita. Jam yang sama. Dan juga cobalah mengganti pakaianmu. Aku ingin sesuatu darimu yang berubah"

"Baiklah, tapi aku tidak tahu apa apa tentang penampilan. Aku tidak sama sepertimu"

"Gantilah apapun. Misalnya warna? atau tema?"

Minhee mengangguk. "Akan ku coba"

.

.

tbc~

X1 x YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang