Chapter 9

5.1K 474 48
                                    

"Ming, ntar kalo dua hari ada yang ngabarin sesuatu ke lo kasih tau gue ya. Tadi gue buat nomor lo di formulirnya, hape gue masih sama si Taehyung." Jungkook duduk di dekat Mingyu, mereka sedang menunggu yang lain di kantin.

"Oke, nanti gue kabarin. Eh, hape Taehyung udah lo servis?"

"Belum, gue udah coba servis hapenya di beberapa tempat tapi katanya gabisa dibagusin lagi. Mau beliin yang baru tapi gue gaada duit, makanya gue ngumpulin lo disini."

Mingyu mengernyitkan dahinya.
"Lah, jadi lo nyuruh kita ngumpul disini buat minjem duit?"

Jungkook menggeleng.
"Bukan, bukan minjem. Tapi gue minta seikhlasnya lo aja."

"Gue cabut. Bye." Mingyu berdiri dari duduknya hendak pergi sebelum teman-temannya yang lain datang ke meja mereka.

"Kusut amat muka lo. Kenapa?" Yeonjun mendudukkan dirinya di depan Mingyu.

Mingyu mendengus sebal sambil melipat tangannya di depan dada.
"Si Jungkook minta sumbangan ke kita."

Mark mendekati Jungkook, wajahnya terlihat khawatir.
"Turut berduka cita ya, Tae. Semoga amal ibadahnya di terima disisiNya."

"Hah? Turut berduka cita?" Beo Jungkook.

"Ssst, ngaco lo Mark," Yugyeom memukul punggung Mark pelan.

"Kook, lo mau traktir kita ya? Makanya pada nyuruh kita ngumpul disini." Yugyeom mendudukkan dirinya berhadapan dengan Jungkook.

"Justru gue mau minta dibayarin sekalian minta duit sama lo," Ucap Jungkook dengan wajah tanpa dosanya.

"Gue butuh duit, nih. Mau beli hape baru Taehyung, biar bisa tebus hape gue."

"Lo ga becanda, kan? Hape Taehyung kan mahal banget," Celetuk Yugyeom.

"Yaudah, yaudah. Yok ngumpulin sebisa lo aja, kita bantu temen kita." Yeonjun mengambil inisiatif dengan menyuruh teman-temannya memberikan sebagian uang mereka.

"Yaaa, hasilnya cuma segini masa." Jungkook cemberut ketika hasilnya bahkan tidak mencapai sepersepuluh harga yang ditaksirnya.

"Yaudala Kook, namanya juga sukarela. Lagian kan lo tau kita pada belum punya penghasilan sendiri, tapi kita tetep bantuin lo kok. Tenang aja," ujar Yeonjun.

"Makasih banget nih, jasa kalian gaakan gue lupain deh pokoknya." Jungkook pun pergi meninggalkan keempat temannya, menuju asramanya yang memang masih satu lingkungan dengan kampusnya.

Mengurung dirinya di kamar, Jungkook ingin mencari ketenangan.
"Gimana caranya gue dapet duit banyak tapi dengan cara singkat dan waktu cepet ya?"

"Bego! Pikiran gue kenapa langsung ke ngepet sih!?" Memukul kepala dengan kedua tangannya.

Lama ia merenung, memikirkan cara terbaik agar dapat mengganti ponsel Taehyung.

"Mungkin ini saat yang tepat gue bunuh si babi."

Menghela nafas kasar, ini adalah keputusan yang berat baginya namun ia rasa memang ini jalan terbaik yang harus dipilihnya.

"Babi, makasih udah nemenin gue dari sekolah dulu. Kita udah bersama dari lo dulu masih ringan banget, sekarang juga ga berat-berat amat sih tapi gue yakin isi lo udah lumayan."

"Maaf mungkin ini pertemuan terakhir kita, tapi gue janji ga akan lupa sama lo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf mungkin ini pertemuan terakhir kita, tapi gue janji ga akan lupa sama lo. Muachh." Mengecup seluruh permukaan piggy banknya dan memeluknya dengan erat. Sungguh Jungkook ingin menangis, piggy bank ini telah menemaninya sebelum ia kuliah, susah senang mereka lalui bersama.

Piggy bank ini adalah pemberian Jimin, sepupu Jungkook. Sepupunya bilang alasan membelinya karena hal pertama yang terlintas di pikirannya ketika melihat celengan itu adalah Jungkook. Saat itu Jungkook merasa terhina dengan kata-kata Jimin, namun sekarang ia merasa terharu sepupunya begitu perhatian padanya.

°○°○°○°

"Ini kenapa mirip banget sama gue?"

"Lah, yang ini mirip banget sama Jungkook

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lah, yang ini mirip banget sama Jungkook." Taehyung takjub dengan komik yang sedang dibacanya.

Buru-buru ia langsung menutup aplikasi Webtoon ketika terdengar ketukan di pintu kamarnya.

"Kak Taehyung, papa bawa donat," terdengar suara adiknya diluar pintu.

"Oh sisain aja dek. Nanti kakak makan, lagi sibuk ngerjain tugas nih." Setelah itu tak ada lagi sahutan dari adiknya.

Ponselnya bergetar, ada pesan baru yang masuk.

Ponselnya bergetar, ada pesan baru yang masuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taehyung menggerutu bangkit dari ranjangnya.
"Pada ga bisa liat gue seneng dikit apa ya."

.
.
.

Tbc

Boys Love (Taekook)Where stories live. Discover now