04

3.3K 323 66
                                    

.
.
Warn; typo. Belum saya edit.
Masih ada yang nunggu?

Waktu tunjukkan pukul 3:15 sore hari. Sekitar lima belas menit lagi, adalah tepatnya janji temu.

Taehyung serta Jimin sudah duduk santai sembari ngobrol singkat; habiskan waktu untuk tunggu yang lainnya datang.

Lima menit kemudian dua sosok tak asing penuhi indra penglihat. Taehyung ulas senyum lebar pada dua pemuda itu.

"Duduk, Hyung," katanya.

Sosok jangkung yang miliki lesung pipit itu pasang senyum terus ujar, "Yang lain belum datang?"

Dibalas gelengan kepala dari sosok Jimin, sedang Taehyung sendiri hanya endikkan bahu acuh.

Merasakan hawa canggung Seokjin berdeham memecah hening. "Kalian tidak pesan makan atau minum?"

Dihadiahi gelengan kepala, lantas Seokjin gegas bangkit dari posisi duduk kemudian berkata, "Ya sudah, gue pesankan dulu kalau begitu. Seperti biasa 'kan."

Akhirnya pemuda dengan bahu lebar itu bergegas tuju konter pemesanan. Di Kafè ini sebenarnya sama dengan tempat yang lain. Pesanpun ada pelayan yang layani. Tapi, pemuda Kim itu hanya senang saja repotkan diri sendiri.

Kembali pada tiga presensi pemuda beda usia di meja.

Namjoon melirik jam di pergelangan tangan, picingkan mata sebab tadi lupa gunakan lensa pembantu; dia punya minus. Hela napas pelan sebelum akhirnya katakan, "Jungkook lama sekali, sudah lebih lima menit dari perjanjian. Kemana sih dia."

Taehyung menegang sejemang, raut wajahnya berangsur keruh. Dia sama sekali tak tahu menahu kalau sosok Jeon muda itu turut diundang dalam kumpulan kali ini. Lirik entitas Jimin melalui ekor matanya; seolah salahkan pemuda Park karena tak beritahu tentang yang satu ini.

Sedang Jimin sendiripun hanya meringis ketika ditatap seperti itu.

Tak lama kemudian, Seokjin sudah kembali dari konter pesanan. Dudukkan diri sebelum akhirnya bertanya, "Jungkook belum sampai juga?"

"Belum, Hyung," jawab Jimin.

Mereka mengobrol santai, terhenti sejenak karena pesanan diantar oleh pelayan.

Barulah beberapa menit kemudian sosok yang ditunggu datang.

"Sore, Hyung," sapanya. Tangan kanannya menggandeng tangan mungil milik kekasihnya.

Suasana kembali canggung setelah kedatangan pemuda Jeon serta perempuan cantik di sampingnya.

"Terlambat 15 menit, kemana saja lo Jeon?" sinis Jimin. Sahabat Taehyung yang satu ini memang paling tidak bisa lihat pemuda Kim murung. Terlebih setelah tahu keduanya putus hubungan; dan pemuda Jeon nyatanya sudah dapat pasangan pengganti.

Jungkook pertahankan raut datar sebelum menjawab, "Saya jemput Rosè lebih dulu tadi."

Keduanya dudukkan diri di kursi yang masih kosong tak terisi.

"Jungkook kalau lo ajak kekasih baru lo itu ke sini, memangnya dia ngga risih dengan bahasan kita nanti?" tanya sosok Seokjin.

Pemuda Jeon hela napas lelah. "Ngga, dia ngga akan risih. Sekarang langsung ke inti pembicaraan saja. Kalian ajak saya ke sini untuk apa?"

Namun, rupanya sosok kekasih Jungkook itu paham dengan suasan canggung yang tercipta; pamit untuk ke toilet sebagai dalih.

Setelah figur perempuan cantik itu tak terlihat barulah mereka mulai obrolan.

EX BoyF... [KV] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang