06

3.3K 425 75
                                    

.
.
.
Warning : typo(s)

Jeon:
Saya rasa kita perlu obrolkan hal ini berdua, besok pagi setelah sarapan saya jemput kamu.
23:58 KST.

Pesan itu terkirim tengah malam yang lalu, sedang sekarang Taehyung hanya sibuk usak wajah kusutnya. Terlalu mendadak sebab menurut dia sendiri sudah tidak ada lagi yang perlu diobrolkan.

Berakhir dengan hanya dibaca tanpa niat membalas, terlampau muak. Ia ingin segera mungkin hapus nama Jungkook dari hatinya. Kalau bisa turut serta dengan semua kenangan yang sudah mereka lewati bersama. Akan tetapi, hal itu terdengar mustahil terjadi.

Hembus napas kasar rasakan penat di pagi hari, benar-benar buruk.

Me :
Gue rasa sudah ngga
ada yang bisa kita obrolkan.
08:31 Kst.
Read

Taehyung tak habis pikir dengan sosok mantan kekasihnya itu, sebab pada akhirnya ia sudah punya niat membalas. Namun, hanya berakhir dibaca.

Jimin pergi sekitar  30 menit-an yang lalu, katanya ingin carikan sarapan di luar. Taehyung hanya dititahnya untuk duduk manis sembari nunggu kedatangan sahabatnya itu.

Beberapa menit kemudian terdengar bunyi bel ditekan. Tanpa pikir panjang ia beranjak dari duduknya lalu cepat hampiri sosok di luar sana.

Buka pintu kemudian membeliakan mata, karena sosok yang tak lagi diharapkan bertemu dalam waktu dekat ini muncul di hadapannya.

Sosok pemuda itu tiba-tiba saja masuk ke dalam ruang flat milik Taehyung. Segera dudukkan diri tanpa rasa malu.

Tatap manik Taehyung lekat nan dingin lalu ucap kata, "Saya benar-benar ingin obrolkan hal penting dengan kamu, jadi ayo ikut saya."

"Gue sudah bilang di pesan tadi bukan, ngga ada lagi yang bisa kita obrolin." kekeh sinis, Taehyung lekas sungging seutas seringai.

Jungkook geleng kepala pelan sebelum buka suara kembali, "Tidak ada penolakan, ayo!" lalu tarik paksa lengan pemuda Kim untuk ikuti langkahnya.

Taehyung tentu saja berontak walau pada akhirnya kalahkan diri dari sosok sinting pemuda Jeon itu. Di masukkan paksa ke dalam mobil kemudian segera lajukan kendaraan roda empatnya itu.

Hening, benar-benar sunyi di dalam ruang sempit itu. Taehyung maupun Jungkook tak ada satupun dari mereka yang buka suara dan lebih pilih bungkam mulut.

Perjalanan memakan waktu singkat; sekitar 10 menit dari tempat tinggal Taehyung dan masih di dalam distrik yang sama.

"Keluar dan ikuti saya masuk ke dalam," titah pemuda Jeon. Tampak tak acuk pada air wajah Kim Taehyung yang kini tengah memerah tahan kesal.

Keduanya masuki bangunan ala Eropa tersebut; sebuah rumah makan klasik khas barat sana.

"Duduk," ucap Jungkook. Taehyung mau tak mau dudukkan diri di kursi yang tersedia.

EX BoyF... [KV] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang