chapter 13

2K 166 7
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Yoongi menatap telapak tangannya yang dibalut perban putih,langkah nya semakin cepat,ia ingin sekali bertemu seseorang yang sudah tiga hari tidak bertemu dengan nya,ia sangat merindukan sosok itu, apalagi bibir kisable nya.

"Yoongi Hyung kenapa tidak berhenti?aku sudah memanggil mu berkali-kali"
Yoongi menatap namja di samping nya sekilas,namja itu berkali-kali membuang nafas memburu karena baru saja berlari.

"Kenapa kau menuju ke rumah sakit lagi Hyung? Apa ada lagi yang terluka?"
Ah iya luka ini,luka ditangan nya yang sengaja ia buat untuk membuat seokjin perhatian padanya.
Kemarin ia melukai telapak tangan nya dan menuju ke rumah sakit namun di tengah jalan ia bertemu dengan seorang namja berambut merah yang terlihat sangat khawatir melihat darah segar mengalir begitu saja dari telapak tangannya.
Namja itu membalut lukanya menggunakan kain dan membawa Yoongi kerumah sakit tempat awal tujuan yoongi. Namja itu hanya mengantar sampai teras rumah sakit tidak ikut bersama nya ke dalam.
Dokter hoseok lah yang mengobati lukanya bukan seokjin,padahal berkali-kali Yoongi menolak karena luka ini khusus ia buat hanya untuk diobati seokjin tapi dokter dengan senyum kuda itu terus memaksa.
Seokjin tidak bertugas katanya.

"Yoongi Hyung mau apalagi kerumah sakit?"
Yoongi diam, tidak ada niat untuk menjawab setiap pertanyaan yang keluar sejak tadi dari bibir tebal Jimin.
Toh, nanti Jimin juga diam dan pergi meninggalkan nya.

Langkah Yoongi semakin cepat saat ia melihat ruangan yang sejak tadi ia cari.

'cklek'

"Oh? Yoongi?"

"Dimana dokter seokjin?" Tanya Yoongi datar.

"Dia belum bisa bertugas,sudah tiga hari ini aku yang bertugas di sini,dia menjadi dokter pribadi adik tuan Jong-in"
Yoongi mengerutkan keningnya bingung,ia tahu pemilik rumah sakit ini bernama Jong-in tapi ia tidak pernah tahu kalau Jong-in mempunyai adik.

"Siapa nama adik tuan Jong-in?"

"Kim namjoon"
Yoongi membulat kan bola matanya terkejut,sejak kapan seokjin perduli dengan bocah monster itu?
apa jangan-jangan seokjin mulai jatuh ke tangan Namjoon?

'cklek'

"Hyung kenapa kau meninggalkanku?" Gerutu Jimin membuka pintu ruangan begitu saja.

"Oh? Jimin? Kau Jimin kan?"
Jimin menatap wajah dokter yang berdiri tidak jauh dari Yoongi.

Dokter itu,Jimin tidak ingin bertemu dengan orang itu, tapi kenapa sekarang malah bertemu dengan nya.

Hoseok mendekati jimin,namun Jimin malah memundurkan langkahnya.
Hoseok melihat mata Jimin dalam,ia dapat melihat mata terluka itu,mata yang penuh dengan kebencian.

Yoongi menatap curiga dua orang yang berada di depannya,dapat Yoongi lihat tatapan berbeda dari dua orang itu,Jimin dengan pandangan kosong sedangkan Hoseok menatap dengan tatapan penuh dengan kerinduan. Yoongi dapat menyimpulkan kalau mereka sudah lama tidak bertemu lalu kembali bertemu setelah sekian lama.
Yoongi tidak terlalu perduli,ia bukan tipe orang yang ingin tahu masalalu orang lain.

"Kalau dokter seokjin sudah kembali beritahu aku" ucapan Yoongi mengalihkan perhatian Hoseok dan Jimin. Yoongi dengan cepat keluar dari ruangan itu.

"Hyung tung.."

'brak'

Pintu tertutup dengan tiba-tiba.
Jimin terkejut saat tiba-tiba seseorang menarik tangan nya kuat. Hoseok memeluknya erat.

"Aku sangat merindukanmu Jim" Jimin melepaskan pelukan hoseok dengan kasar.

"Yaa! apa yang..!?" Tanya Jimin takut-takut saat hoseok mulai menghimpit tubuh nya.

"Kau tidak merindukan ku Jim? aku tidak tahu apakah kau masih mencintai ku atau tidak"

"Apa maksudmu?aku tidak pernah mengenal mu!" Gertak Jimin dengan suara bergetar.

"Jangan berpura-pura Jimin,aku tahu kau masih mencintai ku. Ayo kita mulai semua nya dari awal" bisik hoseok tepat di telinga Jimin, dengan kuat Jimin mendorong tubuh Hoseok menjauh.
Jimin menatap wajah Hoseok dengan pandangan terluka, matanya mulai berair,ia tidak ingin air mata nya jatuh untuk pria yang sama,mati-matian Jimin menahan agar air matanya tidak jatuh.

"Kau sudah masalaluku Hyung! jangan mengganggu ku lagi!" Gertak Jimin membalikkan tubuhnya hendak keluar dari ruangan itu tapi gerakan Hoseok terlalu cepat, Hoseok mengambil kunci yang tergantung di pintu.
"Hyung? Aku sangat rindu mendengar panggilan itu dari bibir mu"
Hoseok tersenyum, hati nya menghangat mendengar Jimin memanggil nya seperti dulu.

"Ayo kita mulai semua nya dari awal Jim,aku mencintai mu"
Jimin menatap mata Hoseok,kata yang sangat Jimin rindukan namun menyakitkan secara bersamaan, perlahan air mata Jimin turun begitu saja.
Bukan kah sudah sangat terlambat mengatakan hal itu?
Bayangan wajah Yoongi terlintas begitu saja di benak Jimin.
Jimin menggeleng kepalanya kuat menolak permintaan Hoseok, hidup nya selanjutnya hanya untuk Yoongi bukan lagi untuk Hoseok.
Hoseok menghapus air mata Jimin,namun Jimin menepis kasar tangan hoseok.

Hoseok menggeram kesal.

"Aku akan menjelaskannya, semua yang kau lihat itu tidak benar Jim!" Hoseok menggenggam tangan Jimin namun lagi-lagi Jimin menepis tangan itu,hati Hoseok terasa ngilu mendapat penolakan dari namja yang sangat ia rindukan.

"Lalu apa yang benar Hyung?kau bahkan membiarkan ku pergi padahal kau tahu aku melihat mu berselingkuh dengan wanita lain!" Teriak Jimin lepas kendali.
Hoseok menatap Jimin terluka,air mata itu keluar karena dirinya lagi,yang Jimin katakan memang benar tapi Hoseok harus memberi tahu Jimin kalau hatinya hanya untuk Jimin,cinta nya.

"Beri aku kesempatan untuk kedua kalinya jim,aku mohon" ucap Hoseok memelas.

"Aku sudah pernah memberi mu kesempatan tapi kau malah menyia-nyiakan kesempatan itu,aku bahkan sering melihat mu berselingkuh dengan beberapa gadis lain!apa Hyung pikir aku tidak punya hati yang bisa saja terluka?" Isak tangis Jimin semakin menjadi.

"Mian Jim,Hyung tau Hyung salah, tapi Hyung mohon beri Hyung kesempatan lagi"

"Tidak hyung!hati ku sudah diisi oleh seorang" Jimin mengelap kasar air matanya.

"Siapa Jim? yeoja atau namja?" Tanya hoseok penasaran, bahkan suaranya terdengar tidak suka,tentu Hoseok tengah cemburu,hatinya terluka saat Jimin dengan mudah melupakan nya.

"Kau tidak perlu tahu Hyung,sekarang berikan kuncinya!"

Hoseok membuang nafas panjang, semudah itu kah Jimin melupakan nya?
Hoseok memberikan kunci ruangan nya kepada Jimin dengan cepat Jimin membuka pintu ruangan dan pergi meninggalkan Hoseok.

Hoseok harus menjadi kan Jimin kekasih nya lagi,demi menembus dosa nya kepada Jimin, Hoseok ingin membahagiakan Jimin untuk yang kedua kalinya,ia tidak perduli dengan seseorang yang sudah berada di hati Jimin.


  

MINE [END]Where stories live. Discover now