20.Tragis!

147 14 3
                                    

Alfan sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah, alfan sekilas tersenyum melihat foto alin yang terpajang di kamar alfan, tanpa sengaja alfan menjatuhkan foto alin, perasaan alfan sungguh tidak nyaman hari ini.

Alfan pun bergegas untuk menjemput alin, ia merasa akan terjadi sesuatu, entah itu pada alin atau pada orang orang terdekat alfan.

Alfan pergi ke kamar hilmi untuk berpamitan.

Perasaan hilmi tidak nyaman, saat alfan menjatuhkan bingkai foto alin, dan itu sangat kencang hingga terdengar sampai kamar hilmi, ternyata di lihat alfan sedang membereskan sebuah pecahan kaca, dan terdapat foto alin.

Hilmi pun segera mengikuti alfan, ia takut terjadi apa apa dengan alfan, dan mungkin alin.

Entah kenapa hari ini adalah hari yang menurut hilmi akan terjadi sesuatu yang buruk. Tetapi hilmi membuang itu jauh jauh. Dan hilmi berharap semoga tidak terjadi apa apa dengan alfan.

Sejak alfan tidak sengaja menjatuhkan bingkai foto alin, Alfan hanya melamun tidak jelas saat ia sedang mengendarai motor, bukanakah itu berbahaya.

Alfan tidak menyadari jika di depannya terdapat lampu merah, ia terus melajukan motornya dengan cepat, karena ia takut terjadi apa apa dengan alin.

Sebuah truk besar melaju dengan sangat cepatnya di depan alfan, alfan masih dalam lamunannya.

Dan, bruak. Sebuah truk besar itu menghantam alfan seketika.

Hilmi yang sejak tadi fokus pada tangan stir, langsung menghampiri alfan, dan semua orang pun mengerumuni kecelakaan tersebut.

Sudah berceceran banyak darah di tempat itu, hilmi hanya menatapnya tidak percaya, kemudian ia berharap ini semua hanya mimpi, dan berharap cepat bangun dari mimpi itu, namun itu kejadian nyata, yang menimpa alfan.

Kemudian mobil ambulan datang, alfan langsung di bawa ke rumah sakit terdekat.

Sementara hilmi hanya merenung di ruang tunggu rumah sakit.

Dan bagaimana jika alin tau, alfan sedang terbaring lemas tak berdaya di rumah sakit? Bagaimana hilmi menjelaskan nya pada alin?

***

"Lo berangkat sama si alfan kan?" tanya faren

"Iya, tapi kok gak sampe sampe ya, padahal udah otw" keluh alin

"Lo telpon lagi deh"

"Gak aktif"

"Yaudah lo berangkat sama gue aja"

"Tasya?" tanya alin, karena faren tadi bicara bahwa ia akan berangkat bersama tasya

"Gampang"

Alin pun langsung memasuki mobil faren. Perasaan alin tidak enak. Mengapa alfan susah untuk di hubungi?

Sesampainy di sekolah, alin langsung bergegas menuju kelasnya barangkali alfan di dalam kelas, alin selalu berpikiran bahwa terjadi sesuatu dengan alfan, tidak. Alin tidak boleh berpikiran seperti itu. Tetapi ia tidak bisa menghilangkan pikiran itu dari otaknya.

Di kelas alin tidak mendapati alfan, lalu kemana sang pujaanya tersebut?

Selang beberapa menit arkan mendatangi kela sambil mengutak atik ponselnya, alin pun langsung menanyakan hal itu pada arkan, barangkali dia tau.

Fall In Love With Senior [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang