Mata Batin

70 2 0
                                    

mata batin, adalah mata ruh kita, diri ini kan ada jasad, jasad di bekali oleh panca indra termasuk mata, batin kita di namakan ruh, yang mengendarai jasad, nah itu juga punya mata namanya mata ruhani atau mata batin, mata ruhani beda dengan mata trawang atau mata tropong.
kalau mata tropong atau trawang itu bisa dari jin, siluman, iblis, malaikat karena banyaknya mereka di badan kita sehingga kita bisa punya mata trawang, mata trawang bisa juga melihat gaib, bisa benar bisa juga salah, sekalipun benar penglihatan trawang terhadap gaib, karena memakai mata jin, siluman, atau iblis, maka sebagai gantinya, ruh kita akan di bawa ke alam mereka, kalau yg kita pakai mata jin atau siluman, maka ruh sukma kita di ambil oleh jin atau siluman itu bisa di makan oleh jin siluman itu untuk menambah kesaktian mereka di keyakinan mereka, atau bisa juga di berikan kepada iblis karena jin siluman itu punya perjanjian dg iblis.

atau mata trawang itu langsung dr iblis, otomatis ruh orang yang di beri akan di bawa iblis dan menjadi budak meraka sampai hari kiamat, dan setelah kiamat bersama sama iblis ke neraka.

ada lagi mata trawang dari malaikat, saya dulu sering memberikan ke murid ketika masih di pekalongan, jd ilmu saya transfer ke malaikat, llu malaikat mengcopy ilmu ke batin orang yang di beri, efektif untuk melihat jin, dan juga sudah bisa melihat malaikat, dan ruh auliya, juga bisa melihat penyakit di dalam badan, jarak jauh dekat, tapi kapasitas untuk menembus langit hanya sampai langit ke 12, itu sudah tataran tertinggi, tidak ada bahaya, cuma ya itu tidak efektif, sebab malaikat itu tdk bisa seperti manusia yang pro aktif, malaikat itu bersifat pasif, hanya tunduk pada perintah yang di sampaikan, bisa juga salah karena melihat tdk menyelidiki, misal ada serangan, akan di lihat arah datangnya serangan, padahal serangan itu kadang terjadi oper bola, serangan di oper ke orang lain, di baca oleh malaikat itu serangan dari bukan orang yang pertama melempar serangan, misal serangan di lempar ke dinding, maka dinding yang di tuduh menyerang.

karena kurang akurat jadi mata trawang dari malaikat akhirnya saya tutup.

mata batin yang asli itu dari mata ruhani kita sendiri, atau mata ruh, karena mata ruh kita, maka yang melihat juga ruh kita sendiri, tanpa menggunakan alat yang lain.
cuma karena ruh kita yang melihat maka itu harus ruh kita sendiri yang punya power, atau ruh kita punya kekuatan, umpama lampu kalau tidak ada setrumnya, lampu tidak akan nyala, kalau setrumnya kecil maka nyalanya juga tidak terang.

jadi mata ruh kita itu seumpama lampu, dia akan melihat jelas, terang, kalau powernya besar, sekalipun di buka/di colokkan tapi tidak ada listriknya ya mata ruh sama sekali tidak terbuka.

mata ruh siapa saja itu sebenarnya akan terbuka semua, kalau orangnya sudah meninggal dunia, orang kalau sudah meninggal dunia, mata ruhnya akan melek semua, akan melihat kenyataan semua, akan melihat semua sampai akherat sekalipun, karena kan pergi ke akherat sana, makanya di umpamakan syaidina ali, kalau orang di dunia ini itu umpama orang tidur, karena mata ruhnya merem semua tdk ada yang melek, ketika sudah mati baru bangun tidur, karena akan melek semua, tau ruhnya, tau siapa dirinya, dan di bawa ke akherat juga tau.

kalau kita bisa terbuka mata batin kita/ terbuka mata ruh kita sebelum kita mati, di umpamakan orang yang mati sebelum mati. sudah melihat keghaiban akherat dan kenyataan dunia yang sesungguhnya, yang sesungguhnya itu di sebalik yang kita lihat dengan mata lahiriyah kita.

mata ruhani itu terbatas, batasnya adalah power yang kita miliki, power itu di peroleh dari ibadah kita yang benar, antara sareat dan hakikat di jalankan, kalau hanya ibadah yang sareat saja maka tidak akan punya power, artinya selamanya tidak akan mata ruhaninya terbuka, kecuali sesudah mati. dan ruhnya keluar dari tubuh.

ketika mati seseorang itu ruhnya keluar dari tubuhnya, lalu mata ruhaninya terbuka, maka dalam prosesnya juga begitu, mata ruhani/batin itu bisa terbuka, kalau ruh sudah bisa di keluarkan dari tubuh,.

ruh kita ini akan susah keluar dari tubuh kalau kesenangan dan harapan akan dunia ini masih menguasai, masih tujuan hidup itu kesenangan dunia dan apa saja yang di dalamnya.

untuk mengeluarkan ruh dari tubuh, kehendak kita harus di matikan dari harapan dunia dan memburu atas dunia. lalu ruh harus di goncang, di pisah dari ikatan urat dan harapan dengan sering sering badan di pakai medium jin di masukkan, seringnya jin masuk ke badan, mengakibatkan ruh ini renggang dan ikatan urat terhadap ruh lepas, sehingga umpama tubuh ini wadah ketika di balik, ruh akan jatuh karena sudah tidak ada pengikatnya, ruhe koplak, iya memang dalam teorinya ruh akan mudah lepas dan keluar dari badan, bahkn ruh akan mudah di ambil iblis dan di tawan, makanya perlunya ruh di kuatkan dengan power dari dzikir dan ibadah yang benar, agar ruh kuat bercahaya, iblis mau menawan juga takut karena ruh kita bercahaya, penuh power, penuh cahaya.

ketika ruh sudah bisa di keluarkan dari badan, maka ruh akan terbuka matanya, dan ruh bisa melihat keghaiban di sekitarnya. dan ketika masuk lagi ke badan penglihatan itu akan terbuka dan tertutup sesuai yang kita kehendaki.

kekuatan pandangan ruh ini di atas saya katakan kalau kekuatan itu sesuai dengan ibadah kita, juga bisa di beri tambahan kekuatan atau suntikan suplemen, sehingga power mata ruhani makin tajam, terang benderang, dan jauh sekali jangkauannya. jangkauan mata ruh ini kalau di bahas seberapa jauh bisa menjangkau, maka tak ada bahasan batasan, kecuali Allah yang tau, bahkn mata ruh ini bisa melihat kesurga dan ke neraka. apalagi hanya alam alam dunia sekitarnya.

power suplay ruh itu yang paling bagus dari rasulullah, kalau rasulullah saw yang memberi, kan sudah tdk di sngsikan lagi sejauh mana mata ruhnya rasulullah saw, beliau bisa menjelaskan detail kejadian kejadian di akhir zaman dalam hadits beliau, dan itu sekarang sudah terjadi, artinya mata ruhani itu juga bisa di pakai melihat ke masa depan, masa lalu, bawah bumi, atas langit, dalam tubuh manusia, dan kemana saja mata ruh itu di arahkan.

contoh penglihatan mata ruh/mata batin
misal kalau kita itu ibadah yang benar, sareat dan hakikatnya di jalankan, maka akan keluar malaikat dari tubuh orang yang beribadah itu, malaikat itu berupa cahaya, ke langit, karena orang itu terus beribadah dengan benar, maka akan terus keluar malaikat dari dalam rubuhnya tiada henti, maka dengan sendirinya akan terbentuk tiang cahaya ke langit dari tubuh orang itu, tiang cahaya itu terbentuk dari malaikat baru yang di ciptakan Allah dari ibadah orang itu yang di jalankan sareat hakikatnya, karena malaikat itu pergi ke langit dan terus menerus tercipta malaikat, maka terbentuklah tiang cahaya dari tubuh orang itu, cahaya itu membumbung ke langit terus di mana malaikat itu berhenti, maka di situlah kedudukan orang itu saat itu.

lalu bagaimana orang yang ibadah asal asalan saja? atau orang yang ibadah hanya sareat saja, ya tidak keluar apa apa, dan tidak ada efek apa apa, dan malaikat itu melihat jika orang itu keluar malaikat dari tubuhnya dan tidak, jadi tau orang itu ibadah hanya drama atau sungguh sungguh.

jadi seseorang menjadi waliyullah itu harus malaikat yang keluar dari tubuhnya sampai menembus setidaknya langit 30, baru menjadi wali pemula, langit itu banyak dan hanya Allah yang tau jumlahnya berapa.

walau semua orang di dunia menuduh seseorang itu wali kutub, tapi kok ibadahnya tdk keluar malaikatnya dan tidak ada malaikat ke langit, maka orang itu nanti malu kalau meninggal, karena ternyata bukan siapa siapa.

mata batin juga bisa melihat seseorang itu wali atau bukan, malah banyak yang di tuduh manusia wali, ternyata pemuja iblis, tanda pemuja iblis itu orang itu ruhnya hitam legam dan punya tanduk hadiah iblis, jika sudah banyak menyesatkan banyak orang, dan orang seperti itu banyak sekali. para ulama ulama yang di puja manusia tapi mereka punya tanduk hadiah iblis.

makanya pentingnya mata batin itu sangat banyak, tentunya kita tidak mudah tertipu, banyak yang merasa di temui rasulullah saw, karena tidak terbuka mata ruhnya, maka asal percaya saja, padahal itu iblis yang mengakuaku rasulullah, kalau di lihat dg mata ruhani ya kelihatan tanduknya.

jika kita punya mata batin, kita akan tidak mudah tertipu dengan tipuan iblis.
tapi ingat mata ruh itu tidak akan bisa melihat kalau kita sendiri tidak punya power sama sekali, ibadah hanya di pakai main main saja, tanpa menjalankan ibadah dengan sareat dan hakikat, semoga paham...!

Kyai Nur CahyaningWhere stories live. Discover now