37. Kejutan

3.4K 242 14
                                    


Pagi hari yang cerah di kota Bandung. Perlahan Aca membuka matanya dan melihat Kanta yang tengah tertidur di sofa. Aca tidak menyangka jika Kanta akan menemaninya. Aca sedikit menyunggingkan senyumnya.

Aca membuka garden hotel, Aca melihat pemandangan kota yang indah. Kejadian semalam hanya membuat Aca kecewa dan bersedih. Tapi, Aca tetap bersyukur karena di hidupnya ada Kanta yang memberikan cahaya dalam kehidupannya.

Perlahan, Kanta terbangun karena sinar matahari menyoroti wajah nya. Kanta melihat Aca yang tengah melamun disana.

Kanta perlahan bangun dan berjalan menghampiri Aca.

"Ca"

Aca menoleh ke belakang mendapati jika Kanta sudah bangun dan berdiri di hadapannya.

"Lo udah bangun, Ta?"

"Udah. Jangan sedih lagi, Ca. Gue nggak mau liat orang yang gue sayang sedih" kata Kanta.

Aca tersenyum kecil lalu mengangguk "Iya, Ta" dalam hatinya Aca masih merasakan kesedihan namun air mata tidak mampu menetes lagi karena sudah merasa lelah.

"Mendingan lo mandi dulu. Nanti gue ajak lo keliling kota Bandung. Gimana?" Tawaran Kanta akan sedikit membuat Aca bahagia. Ini cara satu-satunya agar Aca bisa menghilangkan rasa sedihnya.

"Gue juga mau ke apartemen gue dulu. Kasian si Bima. Sekalian mau ganti baju" Kanta pergi sambil melambaikan tangannya.

Aca tersenyum kembali, tiba-tiba ada bunyi deringan telpon. Aca mencari telpon yang tertimbun di tumpukan buku. Dia melihat ada nama Bunda disana.

Baru saja Aca ingin mengangkatnya tapi ponselnya langsung mati karena baterai habis. Aca tidak ingin membuat keluarganya di rumah menjadi cemas. Setidaknya, Aca ingin mengabari jika dirinya baik-baik saja.

Aca mencari charger ponsel dan langsung di cas. Aca mencari baju yang cocok untuk pergi jalan-jalan. Setelah menemukan pakaian yang pas dan simple karena Aca memilih memakai dress putih saja.

Aca lantas membersihkan diri ke kamar mandi. Setelah 30 menit bersiap, akhirnya Aca tinggal menunggu Kanta. Aca memakai kacamata hitam agar matanya tidak terlihat sembab.

Aca memilih menunggu di depan hotel. Akhirnya, Aca melihat Kanta dan Bima datang dengan pakaian santainya.

"Hallo, Ca. Selamat pagi di Bandung yang cerah ini" sapa Bima dengan ceria.

"Pagi, Bim" jawab Aca.

"Ayo, Ca. Kita lupakan sejenak kesedihan lo" kata Kanta penuh semangat.

"Iya, Ca. Disini lo bisa bahagia. Percaya deh sama gue" ucap Bima dengan penuh percaya diri.

"Jangan, Ca. Musyrik" tandas Kanta.

Aca tertawa kecil sambil melihat kelucuan mereka. Kanta juga tersenyum saat melihat tawa Aca yang kembali.

"Ayo, Ca. Keburu siang"

Akhirnya mereka berjalan bertiga. Menikmati keindahan kota Bandung. Aca bahagia saat Kanta dan Bima tengah saling kejar mengejar gara-gara sebuah tebakan saja.

Baru sebentar Aca jalan, mereka sudah mampu membuat Aca kembali seperti dulu. Aca yang ceria dengan kebahagiaan yang menyelimuti.

Aca baru saja hendak memotret pemandangan alam Bandung tapi, Aca lupa membawa ponsel.

Akhirnya, Aca hanya bisa menikmati pemandangan tanpa sebuah dokumentasi. Aca melihat banyak sekali gantungan pasangan bahkan gantungan pengantin.

Tangan Aca terulur untuk meraihnya lalu tersenyum saat membayangkan moment bahagia itu. Tapi, saat kejadian semalam Rexa menggenggam tangan Ayumi, Aca langsung sadar dan menaruhnya kembali.

Heart Beat [SELESAI]Where stories live. Discover now