05. PULANG

496 32 0
                                    

 "Nggak mau tahu pokoknya waktu ayah pulang nanti kita harus jalan-jalan seharian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 "Nggak mau tahu pokoknya waktu ayah pulang nanti kita harus jalan-jalan seharian."

"Pasti sayang, tunggu ayah besok ya? See you soon baby."

Pembicaraan telepon antara anak dan ayah tersebut berakhir dengan senyuman sang putri yang tak sabar untuk bertemu ayahnya besok. 

Besok Anya berniat untuk bolos sekolah demi menjemput ayahnya di bandara.

"Bundaa, Anya besok bolos sekolah ya biar bisa ikut bunda jemput ayah." teriak Anya dari lantai dua kamarnya.

"Nggak boleh, enak aja main bolos sekolah. Pokoknya kamu besok tetap sekolah biar bunda yang jemput sendiri."

"Ih bunda jahat. Pasti bunda mau jalan-jalan duluan kan sama ayah dan nggak mau Anya ikut biar bisa berduan?! Curang ih bunda."

Bunda Sella hanya cengengesan mendengar perkataan putri tercintanya. Memang benar perkataan putrinya, rencananya besok ia akan jalan-jalan berdua bersama sang suami. 

Bayangkan saja ia harus menahan rindunya selama sebulan ini karena suaminya harus ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.

.....

"Anya cepetan bangun udah jam setengah tujuh nanti kamu telat loh!"

Teriakan Sella membuat Anya yang sudah siap dengan seragamnya turun menuju ruang makan. Bibirnya ia tekuk ke bawah menunjukkan kekesalannya karena tak dibolehkan ikut ke bandara.

"Bun-"

"Bunda udah bilang nggak ya nggak Anya." potong Sella tahu apa yang akan dibicarakan putri nya tersebut. Dengan kesal ia memakan sarapannya dan berpamitan dengan bunda.

"Yang ceria dong, udah jelek tambah jelek kalau wajahnya ditekuk gitu."

"What? Apa bunda nggak sadar sih ngelahirin perempuan kayak aku yang cantiknya tiada tanding ini?"

Mendengar omelan putrinya Sella hanya tersenyum menahan tawa. Setelah mengatakan itu Anya langsung pergi sambil menghentak-hentakkan kakinya.

.....

Saat ini Ken bersama keempat temannya sedang di warung Mang Dayat. Warung Mang Dayat terkenal banget dikalangan anak-anak yang sering bolos pelajaran, apalagi geng roger. 

Banyak anak-anak yang menjadikan warung Mang Dayat sebagai tempat nongkrong dan ngerokok karena tempat ini berada dekat di belakang bangunan sekolah.

"Mang, pesen mie gorengnya satu ya yang banyak cabenya."

"Kasih cabe-cabean aja Mang." sahut Rey dan mendapat pelototan dari Oza.

"Oh iya Ken, jadikan nanti malam lawan SMA sebelah?" tanya Javas sambil menghisap rokok dan mengeluarkan asapnya ke hadapan Yuda.

"Wah si monyet." kesal Yuda sambil melirik ke arah Javas.

"Ih jangan kasar dong baby." ucap Oza sambil memukul-mukul lengan Yuda centil.

"Jijik gue anjir."

Yuda menatap Oza dengan jijik dan menghempaskan tangan Oza yang masih memukul-mukul lengannya.

"Jadi gimana Ken?" tanya Javas ulang sambil menatap teman-temannya yang masih asik bercanda dengan mata yang seakan berkata bahwa apa yang akan dibahasnya itu penting.

"Jadilah dan pastiin kalau semua anggota kita lengkap." jawab Ken datar lalu pergi meninggalkan teman-temannya yang masih tetap berada disana tanpa berniat mengikuti pelajaran.

Saat melangkahkan kakinya menuju toilet, Ken mendengar suara seseorang yang berbicara di taman belakang sekolah.

"Ih harusnya kan si Luna nggak bisa dong milih si Devan daripada Reza, apa coba kurangnya Reza? Reza tuh udah ganteng, kapten basket pula ya walaupun badboy gitu sih. Tapi kan gemes kalau mereka jadian."

Siapa sih alay banget, batin Ken mendengar perkataan orang itu. 

Karena penasaran Ken mendekati sumber suara dan dari kejauhan ia melihat adek kelas yang waktu itu membayarkan belanjaannya di supermarket.

"Dasar alay" cibir Ken lalu pergi meninggalkan cewek aneh yang ngomel-ngomel sendiri sambil menatap layar handphone nya.

.....

Sesampainya di rumah, Anya langsung berlari dan membuka pintu dengan tergesa.

"Ayah Bunda, Anya pulangg!!!"

"Oh akhirnya princess ayah datang juga."

Dari arah ruang keluarga ayah Anya-Dewa-menyambut Anya dengan melebarkan tangannya. Dan dengan tergesa Anya segera berlari dan memeluk erat Ayahnya. Tak lupa sang ayah menciumi puncak kepala Anya dengan sayang.

"Anya kangen banget sama Ayah."

"Ayah juga kangen kamu sayang."

"Anya mau nagih janji ayah. Ayo habis ini kita pergi jalan-jalan."

"Siap princess, tapi kamu harus mandi dulu sana."

Dengan riang Anya bersorak gembira lalu segera menuju ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap.

"Anakmu itu kelakuannya masih tetap saja kayak anak TK." ucap Sella sambil melihat kepergian Anya yang terlihat bahagia dengan mengayunkan tangannya menaiki tangga.

"Dia masih tetap seperti putri kecilku."

Dewa tersenyum mengingat masa dimana Anya masih kecil dan selalu menangis saat ia tinggal pergi. Tak disangka kenangan itu juga membawa sebuah kenangan pahit yang dialaminya dahulu.

Hello semuanya!!! Gimana puasanya? Semoga masih semangat ya semuanya.

Thank you yang udah baca. Jangan lupa vote dan share ke teman-teman kalian ya.

See you!!!

ZEFANYA [COMPLETED]Where stories live. Discover now