31 'ACB' || Rumah pohon

1.7K 90 7
                                    

Kringg kringgg kringg

Ara menghela nafas saat mendengar suara berakhirnya ulangan ini.

Ara mencoba merentangkan tangan untuk meluruskan otot-ototnya yang terasa pegal selepas menulis jawaban tersebut.

"Baiklah anak-anak, waktunya sudah usai. Charly, kumpulkan semua lembar jawaban teman-temanmu." Titah Bu Diana.

"E-ehh, saya belum selesai bu. Tunggu Char! Lo ambil dari belakang aja." Heboh Nolan celingak-celingok mencari jawaban.

"Lo udah jadi Ban?" Tanyanya melihat kertas jawaban Iban teman duduknya yang langsung mendapati tutupan tangan diatas kertas itu, emang Iban super pelit.

Coba saja kalau Nolan tidak melawan guru sewaktu itu, pasti dia tidak dipindah duduk bersama orang yang ia juluki terpelit didunia ini.

Ara sedikit terkikik.

Bu Diana yang mendengar itupun tak terima, "Ambil lembaran kerjanya Nolan terlebih dahulu, Char." Perintahnya tak mau tahu.

Charly mengangguk, Nolan yang gelagapan mencari jawaban itu pun berlarian menuju bangku belakang dimana tempat orang yang malas belajar namun cepat selesai.

"Woi bro, liat-liat!!" Ujar Nolan berseru.

Gilang yang mendengar kehebohan Nolan itu langsung menyodorkan lembar jawabannya.

"Cepet Lan."

"Woi Nolan!!" Panggil Charly garang.

"Lanjutkan saja Char, kalau dia belum selesai saat semuanya sudah kumpulkan, biarkan aja Nolan tak ada nilainya nanti." Sahut Bu Diana.

Charly mengangguk saja.

Nolan berdiri seraya bernafas lega, "Lo emang partner gue Lang."

Gilang berdiri dengan menepuk pundak Nolan, "Yoi bro, ditunggu traktirannya."

Nolan berdesis, "Anjir, pantesan gercep."

*********

Tatapan malas dengan langkah ringan Ara menuju gerbang sekolah,

"Byarha!" Langkah gadis ini terhenti saat di dengar seseorang memanggil nama nya,

"Ra, Maafin gue udah nuduh lo." Katanya dengan bernada sendu.

Ara sempat terdiam sebentar seraya membalikkan badan, "Take it easy." Balasnya beresaha tenang.

"Lo—gak marah?"

Ara tersenyum tipis, "Buat apa? Cuma salah paham aja kok." Balasnya dengan senyuman meskipun sedikit berat hati.

Aylicr tersenyum kikuk, "Gue—pacaran sama Alan." Beritahunya.

"Iya, tau." Balas Arasantai. Toh, dirinya juga sudah mengetahuinya dari Adrian.

"Lo—-"

"Santai aja, gue bakal usaha ngelupain kok. Langgeng aja kak." Ara masih berusaha untuk tersenyum mengucapkan itu, biarlah Ara kelihatan sok tegar padahal hati-nya ambyar.

"Thanks ya Ra. Lo baik banget."

"Lo juga baik kok kak. Hmm, gue duluan ya." Pamitnya beralasan, sebenarnya Ara tahu Papa-nya belum menjemputnya, biarkan saja daripada terus melawan kenyataan yang begitu menyakitkan.

*********

Ara beberapa kali mendengus saat melihat orang-orang ini pergi satu persatu.

"Lo belum pulang?"

"Pertanyaan bodoh." Ara sedikit geram membatin.

Beda di mulut beda dihati, "Ya seperti yang kamu liat." Balasnya dengan membuang pandang.

Avoid Cold Boy // SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang