Part 2 - As Time Goes By

477 55 14
                                    


Perasaan Wonwoo masih berkecamuk karena pertemuannya dengan Yoo Jeong beberapa jam lalu. Setelah makan malam, ia pikir perasannya akan membaik. Bahkan candaan Soonyoung dan Dokyeom yang selalu berhasil membuatnya tertawa ternyata tidak juga membawa hal positif pada perasaannya. Senyuman tipis yang selalu ditunjukkannya ternyata tidak memperbaiki hatinya. Setelah makan malam usai, Dokyeom dan Soonyoung punya ide gila bermain basket di lapangan dekat apartemen Dokyeom. Mereka pun mengiyakan. Keempatnya lantas bertanding, Soonyoung yang satu kelompok dengan Mingyu adalah pemenangnya.

Baru ronde kedua, Wonwoo sudah mundur, menyisihkan dirinya ke sisi lapangan sambil meneguk air mineral. Diikuti oleh Mingyu yang duduk di sampingnya, meninggalkan Soonyoung dan Dokyeom bermain berdua.

"Kau tahu kalau Yoo Jeong noona sudah punya anak?" tanya Wonwoo tiba-tiba memecah kecanggungan di antara mereka berdua.

Mingyu meletakkan botolnya dan mengangguk membuat Wonwoo menatap tidak percaya ke Mingyu.

"Kau tidak pernah bilang padaku."

Mingyu terkekeh,"Buat apa aku bilang padamu? Kau bahkan menjauhiku seperti aku ini virus."

"Aku minta maaf soal itu."

"Aku juga minta maaf karena sudah membuatmu tidak nyaman setelah pengakuanku beberapa tahun lalu. Tapi aku serius padamu tentang pengakuanku dulu kalau aku suka dengan Yoo Jeong noona. Dan kita menjauh. Sampai sekarang. Dan soal noona punya anak, aku tahu kalau kau akan bertanya."

Wonwoo menatap Mingyu yang menjelaskan dengan senyuman tipis di bibirnya.

"Aku sih berharapnya noona akan menikah denganku dan Jiyoung itu anak kami."

"Aku serius." kata Wonwoo memutus nada bercanda Mingyu. Mingyu yang mendengar hal tersebut lantas tertawa pelan.

"Hong Jiyoung. Ternyata tujuh tahun lebih membuat noona sekarang sudah menjadi ibu. Gadis kecil itu mirip sekali dengannya, bahkan waktu aku bertemu dengannya dua hari lalu Jiyoung langsung menyapaku. Umurnya masih tiga tahun tapi membuatku ingin cepat menikahkan putraku dengannya."

"Oke maaf." Mingyu buru-buru menghentikan candaannya tatkala melihat tatapan Wonwoo semakin sinis dan tajam padanya. Ia hanya ingin mencairkan suasana. Namun, melihat aura Wonwoo yang gelap dan mencekam membuat Mingyu tak lagi bersikap bermain-main dengan Wonwoo.

"Apa noona menikah dengan cinta pertamanya itu, siapa namanya? Anak paman tempat aku tinggal dulu."

"Hwang Minhyun maksudmu? Ahh, Minhyun hyung akan menikah dengan kekasihnya akhir bulan depan. Kasihan noona ditinggal cinta pertamanya."

Wonwoo harus meningkatkan tingkat kesabarannya kala berbicara dengan Mingyu.

"Tidak. Aku punya foto kekasih noona." Mingyu mengambil ponselnya dan mencari sebuah foto yang sempat dikirim oleh Seulgi karena Mingyu tidak percaya dengan candaan Seulgi yang bilang kalau Yoo Jeong sudah punya kekasih. Ia pun menunjukkan foto tersebut, foto Yoo Jeong bersama seorang pria tengah tersenyum, walaupun Yoo Jeong menunjukkan ekspresi tak karuan dengan membuka mulutnya seperti orang terkejut.

Melihat potret itu tak pelak membuat hatinya semakin perih, ada yang salah dengan dirinya. Bagaimana hanya foto bodoh Yoo Jeong dan seorang pria membuat dadanya seperti tercekat. Potret yang kontras tapi terlihat sempurna. Wonwoo bisa melihat sorot pria hangat dari manik Joshua walau hanya dengan foto. Yoo Jeong begitu sempurna bersanding dengan pria itu. Dia hanyalah anak kecil, anak murid yang selalu membuat Yoo Jeong mendesah mengajarkannya banyak hal.

"Namanya Hong Joshua tapi nama Koreanya Jisoo. Dia orang Korea tapi sejak lahir di Amerika. Mereka bertemu di Desa Hanok waktu noona liburan dan Joshua penelitian arsitektur. Aneh kan? Bisa-bisanya pria ini jatuh cinta dengan wanita itu. Tuhan memang adil."

Drawing Memories 《Complete》 || Jeon WonwooWhere stories live. Discover now