Erlebnisse

9 0 0
                                    

2

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

2

Erlebnisse

(The experiences, positive or negative that we feel most deeply, and through which we truly live; not mere experiences, but Experiences)

Yogyakarta adalah dunia yang romantis dalam diam ketika malam meraja. Ada kekuatan magis misterius yang menyelimuti tiap sudut kota hingga membuat siapapun akan menikmati malam di kota pelajar ini. Malam adalah dunia sesungguhnya bagi setiap manusia muda di Yogyakarta yang meramaikan kota istimewa ini.

Semua akan keluar, meramaikan malam dengan tujuan masing-masing. Tak terkecuali dua orang sahabat beda kelamin dan beda pemikiran yang sudah berjanji untuk ikut meramaikan malam. Si pria nampak setengah menahan gemas memperhatikan si perempuan yang sibuk memilih sepatu.

"Demi Tuhan, Na! Sepatu doang!" Si pria berkacamata berkacak pinggang memperhatikan sahabat wanitanya yang daritadi sibuk mencocokan pakaian yang ia kenakan dengan sepatu yang akan ia kenakan selama hampir 10 menit. Si pria berkacamata dengan setelan pakaian serba hitam dan sepatu putihnya hanya menghela nafas. Berkali-kali.

"Ih sabar! Nanti gak matching gimana?"

"Ya ampun, Na! Kamu kan pake pakaian serba hitam, tasmu juga hitam, pake sepatu putih aja! Atau hitam, deh! Bagus pasti. Cocok, kok." Mahesa menunjuk salah satu sneaker warna putih dan hitam milik Nadira namun sahabat Mahesa itu hanya memandangi aneh pada sahabat lelakinya. Yang ditatapi balas menatap.

"Kalau hitam semua nanti kalau aku dikira habis melayat gimana?"

Mahesa-pria berkacamata itu- hanya mengurut pelipisnya.

"Na, pake apa aja. Cocok, kok cuk."

"Ya udah aku pake wedges hitam aja, ya?"

"Katamu kalau hitam semua nanti dikira melayat?"

"Benar, juga sih..sebentar aku cocokin dulu."

Tidak pernah dalam hidup Mahesa ia menyesali setiap perkataannya hingga malam ini terjadi.

"Gini aja, kamu pake wedges hitam kamu terus ganti warna tas. Gimana?"

"Ya udah, aku ganti tas dulu." Nadira bergegas mengambil tas dengan tali berwarna hitam dengan corak pink dan segera mengenakan wedges hitam miliknya. "Bagus, gak?" Nadira berputar dihadapan Mahesa, yang ditanya hanya mengangguk.

"Iya, bagus kok. Yuk. Nanti kalau kemaleman malah gak asik buat nonton." Nadira mengangguk riang dan segera berjalan keluar dari rumahnya, ikut bersama sahabatnya.

***

Jalanan Jogja cukup ramai malam ini, Mahesa nampak fokus dengan jalanan Yogyakarta yang ramai dan sesekali mengobrol dengan Nadira. Wanita disamping Mahesa beberapa kali berbalas pesan dan terlihat tertawa pelan. Membuat Mahesa melirik dan menaikan sebelah alisnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Karier, Keluarga, Kei (KKK)Where stories live. Discover now