1.

228 12 8
                                    

katanya cinta itu tidak harus memiliki. Tapi, apa boleh jika cinta itu egois? Ingin memiliki tanpa melihat bagaimana rasa sang pemilik hati?

~Maisareta Mahawira~
.....

Happy Reading 🧡🧡
Awas baper!!
Bantu koreksi ya, takutnya banyak typo.

"Saya terima nikah dan kawinya Maisareta Mahawira binti Mahawira Gunawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"Sah?"

"Sssaaahhh!" suara dari mereka yang menyaksikan proses ijab kabul ini.

Perasaan yang sedari tadi gelisah, akhirnya Maisareta Mahawira atau yang biasa dipanggil Reta ini bisa bernapas lega, setelah mendengar sang pujaan hati dengan lantangnya mengucapkan ijab kabul dengan lancar.

Setelah acara ijab kabul selesai, acara resepsi langsung diadakan karena mengingat ini adalah permintaan dari mempelai pria, itupun tak tau apa alasannya.

"Wah selamat bro! Ngga nyangka lo merid sama si Reta primadona kampus," ucap entah siapa, yang Reta tebak itu adalah teman Rezaf.

Ya! Dia adalah Rezaf Ifal Pravis, cinta pertamanya dan menjadi yang terakhir juga bagi Reta. Memendam perasaan selama beberapa tahun akhirnya membuahkan hasil, Rezaf akhirnya menjadi milik Reta.

"Hmm." hanya deheman yang dijawab oleh Rezaf.

"Yaelah pengantin baru senyum napa. " Memang sedari tadi Rezaf tidak memperlihatkan senyumnya, seakan dia tidak bahagia atas pernikahan ini.

Mungkin iya! Kalau Rezaf memang tidak bahagia, mengingat pernikahan ini mungkin bagi dia adalah sebuah pemaksaan.

Flashback on.

Entah kenapa akhir-akhir ini Reta terlihat murung, sifatnya yang cerewet kini berubah menjadi pendiam. Membuat orang rumah menjadi heran dengan perubahan sifat Reta.

"Kamu kenapa si Ta? Kok murung gitu, itu makanannya jangan diaduk-aduk dong," tegur Bunda Mahira.

"Nggapapa Bun," ucap Reta lalu beranjak berdiri.

"Oo iya, Reta udah kenyang, Reta permisi ke kamar dulu," lanjutnya.

"Itu anak kamu kenapa si Yah?" heran Bunda Mahira melihat Reta.

"Mana Ayah tau, masalah cinta kali," tebak Ayah wira.

Takut dengan keadaan Reta akhirnya Bunda Mahira memilih untuk menyusul anaknya ke kamar. Setelah sampai didepan pintu entah benar atau tidak bahwa Bunda Mahira mendengar suara tangisan.

Cklek

"Loh kok nangis si anak kesayangannya Bunda?" tanya Bunda Mahira bingung.

"Hiks, jadi begini rasanya patah hati Bun," ujar Reta sambil memeluk Bundanya.

"Siapa yang berani nyakitin kamu ini? Awas aja nanti."

"Hiks! Sudah lama Reta suka sama dia dan itu sejak awal masuk SMP, Reta simpan dengan rapi perasaan Reta sampai-sampai banyak cowo yang Reta tolak demi dia, hiks hiks tapi kenapa Bun! Dia justru bersama dengan perempuan lain." jelas Reta jujur.

My LovelyWhere stories live. Discover now