4.

151 25 15
                                    

Sekolah libur pada hari Sabtu, hanya anak-anak yang mengambil kelas ekstrakulikuler yang datang pada hari ini. Kecuali Klub Komputer, mereka punya jadwal pada hari Selasa dan Kamis serta Klub Membaca, yang dimana secara tidak sengaja Jinyoung dan Jaebum mengambil Klub Membaca yang sama pada hari Rabu. Tim Hockey Jaebum sendiri punya jadwal mingguan hari Jumat, tapi akan menjadi setiap hari jika mereka akan menghadapi pertandingan.


Disinilah Jaebum, di pinggir lapangan basket pada hari Sabtu dimana tim basket sedang berlatih. Jaebum kenal kaptennya, Mark Tuan, sama-sama murid kelas tiga. Jaebum bisa melihat dia sedang mengevaluasi calon kapten selanjutnya karena mengingat bulan depan anak-anak kelas tiga harus bebas dari kegiatan Klub dan fokus untuk ujian negara.


Ini membuat Jaebum berpikir bahwa dia belum memilih kapten untuk tim Hockeynya, hatinya masih bimbang memilih antara si serigala muda kecil tapi berotot Jeon Jungkook dari kelas 2A, atau Jung Jaehyun kelas 2B, yang kabarnya adalah keturunan Elf; untuk keturunan makhluk mitos mungil dan bertelinga runcing itu Jaehyun cukup tinggi, tampan dan seingat Jaebum telinganya tidak runcing.


"Hei, sedang apa kau disini?"


Mark membuyarkan lamunannya dan duduk disebelah Jaebum, yang disapa hanya tersenyum hingga membuat bulan sabit di kedua matanya.


"Ah, itu," Jaebum bimbang sebentar sementara Mark menatapnya ingin tahu sembari mengelap keringatnya menggunakan handuk.


"Itu? Kau kan tidak punya jadwal latihan Hockey hari Sabtu?"


Jaebum hanya meringis kecil. "Aku menunggu Jinyoung."


Mark yang meneguk airnya banyak-banyak, ia terbatuk kecil dan Jaebum harus menepuk-nepuk punggungnya. Dengan wajah berkerut khawatir dia menanyakan keadaan Mark.


"Apa aku harus membawamu ke Unit Kesehatan? Kau baik-baik saja, man?"


"Kau yang baik-baik saja!" kata Mark tersenyum lebar, "wah, tunggu sampai Jackson mendengar kau berkencan dengan Jinyoung hari Sabtu ini."


Jaebum mengibaskan tangannya di udara. "Kami tidak berkencan."


"Hm? Lalu? Ku dengar kau sudah makan siang di ruangan Jinyoung kemarin lusa?" Mark menaik turunkan alisnya. Jaebum lalu mendorong pundaknya pelan seperti gadis perawan sedang malu digoda laki-laki.


"Diam."


Mark tertawa, saat ia akan mengatakan sesuatu, pelatih basket memanggilnya dan itu artinya dia harus kembali lagi ke lapangan. Sambil menyimpan handuk dan botol minumnya ke tempat semula, Mark kembali bicara.


"Kau akan senang pada Jinyoung, dia anak yang baik, kau tahu?" kata Mark, ia lalu berdiri dan menepuk pundak Jaebum, "selamat, man."


Jaebum hanya tertawa dan mendorong Mark yang tersenyum kembali ke lapangan. Pelatih Seo Jang-Hoon meneriakinya dari tengah lapangan.


"Ya! Im Jaebum! Sini gabung main basket!" teriak laki-laki paruh baya yang setengah darahnya dari makhluk mitologi raksasa. Kabarnya memang raksasa itu sudah punah, tapi mungkin jika Jaebum mau berkelanan sedikit ke daerah Korea bagian utara dan masuk ke dalam hutannya, ya siapa tahu?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NyctophiliaWhere stories live. Discover now