ILYR Nem

96 9 0
                                    

Hari puasa pertama terasa tenang. Meirsa yang sudah lelah merengek minta makan dan minum tidur di atas karpet. Gada meledeknya karena masih pqgi sudah minta susu. Tahun ini Meirsa akan belajar puasa tiga perempat hari. Hal ini untuk membiasakan agar bisa berpuasa sampai penuh.

" Om Canya, tolong bantu beresin koper ya? " Jimayu membelai kepala Meirsa.

" Siap! " Peluh Canya bercucuran. Hasil latihan berat masih tetap membuat napasnya putus-putus. Apalagi ia sedang dalam keadaan puasa.

*

Leipa berlarian di atas tikar yang sudah dibentangkan. Teras di depan halaman garasi menjadi tempat untuk berbuka puasa bersama. Biasanya ketiga prada bujang itu makan di kamar sendiri atau di kamar salah satunya. Makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup telah tersaji di atas tikar. Relhondre dan Jimayu menginginkan agar mereka bisa berbuka puasa bersama.

" Allahumma laakaa sumtu wabika aamantu waala rizqika afthortu dzahabadz dzomau wabtalatil uruku watsabatil ajru in syaa Allah. Allahumma bariklana fiima razaqtana waqina adza bannar. Aamiin, " Gada mengusapkan telapak tangan ke wajahnya diikuti yang lain. Ia mendapat kesempatan untuk memimpin doa. Canya, Jabar, dan Rakawuni merasa canggung. Mereka makan dengan ritme hati-hati.

" Om, kata papa nanti jamaah maghrib, isya, dan tarawih di sini. Iya kan pa? " Relhondre menatap ke bawah. Hanya ia yang duduk di atas kursi. Lainnya duduk lesehan di atas tikar.

" Iya. Tadarus juga nanti sama-sama. "

*

Rakawuni dan Jabar mengangkat sounds system yang biasa mereka gunakan untuk karaoke. Canya memasang colokan terminal kabel. Leipa dan Meirsa meloncat-loncat di atas hamparan kabel. Canya mengangkat Leipa dan menggandeng Meirsa agar mereka tidak bermain di sekitar kabel.

" Om Acan mau di situ, " Leipa dan Meirsa cemberut. Acara main mereka terganggu karena Om Canya.

" Bahaya, lebih baik Leipa sama Meirsa wudhu saja sana sama mama, " Seperti bebek yang digiring kedua gadis kecil itu menurut. Canya sudah memakai peci tetapi sarungnya masih ia sampirkan di bahu.

*

Gada mengibarkan sarungnya seperti bendera. Kedua adiknya juga ikut-ikutan. Suara bat bet bat bet terdengar keras. Jimayu sudah menghentikan Leipa dan Meirsa. Ia memakaikan mukena pada kedua putrinya. Rakawuni mengambil alih sarung Gada. Ia memposisikan agar bocah laki-lali itu berdiri tegak. Rakawuni memakaikan sarung dengan rapi walau bocah itu bergerak seperti ular karena selama dipakaikan sarung selalu bergerak.

Jabar melakukan iqamah. Canya sudah berdiri di barisan paling depan sebagai imam. Saf pertama diisi Relhondre, Gada, Rakawuni, dan Jabar. Saf kedua diisi Jimayu, Leipa, dan Meirsa. Selama salat kepala Gada tengok kanan kiri, sementara gerakan salat belum mencapai salam. Bocah itu melepas sarung. Leipa juga hanya mengganggu sang teteh dengan menarik-narik mukenanya. Ia mengajak tetehnya untuk bermain di tengah salat. Meirsa sampai menunduk-nunduk akibat tarikan pada mukenanya.

*

Rakawuni berdiri di atas tangga. Lampu yang menerangi koridor depan kamar Canya, Jabar, dan Rakawuni mati. Jabar memegangi tangga agar tidak bergoyang. Canya membawa lampu yang baru untuk menggantikan lampu lama yang sudah mati.

" Om Aka apa naik-naik? " Leipa berdiri di antara Canya dan Jabar. Rakawuni menoleh karena Leipa ada di belakangnya.

" Masang lampu, kamu jauhan nanti kejatuhan om, " Leipa mundur langkah demi langkah. Lampu yang mati bohlamnya sampai lepas hanya tersisa komponen di dalam. Rakawuni memberikan lampu pada Canya.

" Sampai coplok gini bang. Pantesan sih mati. "

" Ei ada kecoak itu, " Leipa belum melihat tubuh kecoak. Tetapi di sudah berlari ke arah Canya. Gadis itu memeluk kaki Canya. Meirsa juga heboh berlari-lari. Gadis itu masuk ke kamar ketiga omnya. Padahal lorong masih dipakai untuk memasang lampu. Rakawuni cepat memasang lampu. Ia tidak mau ada tragedi tak terduga karena Meirsa yanv berlarian. Jabar mengembalikan tangga ke gudang.

" Om Raka tolong nyalain motor trailku dong, " Baru saja ia akan duduk suara Gada sudah mengingerupsi kegiatannya. Rakawuni mengambil kontak motor trail kecil milik Gada. Ia memanasi mesin motornya terlebih dahulu sebelum digunakan Gada. Leipa sudah berganti duduk di pangkuan Canya setelah drama kecoak. Meirsa duduk bersandar di lengan Jabar. Gadis itu memainkan kancing kaos polo Jabar.

Gada tertawa-tawa karena  berhasil naik motor trail. Ia memeletkan lidahnya ke arah kedua adiknya. Sebelum kembali menatap ke depan roda motor trailnya menabrak lantai teras yang agak tinggi. Meirsa tertawa melihat aanya menbrak. Rakawuni berlari menghampiri Gada. Bocah laki-laki itu tidak terjatuh. Rakawuni membuka standar motor dan menurunkan Gada dari motor.

" Luka gak? " Rakawuni memutar-mutar tubuh Gada.

" Engga om, tapi deg-degan, " Canya memberi segelas air yang diteguk pelan oleh Gada.

" Gak papa anak cowok mah kuat, " Gada mengangguk. Tangan Gada terlihat masih gemetar memegang gelas. Rakawuni menepuk-nepuk bahu Gada untuk menenangkan.

" Gada, Meirsa, Leipa tidur sudah malam, " Ketiga anak kecil itu patuh mendengar perintah sang papa. Rakawuni memarkirkan motor trail lagi. Ketiga prada itu duduk di kursi koridor. Canya dan Rakawuni menyalakan rokok. Jabar memainkan ponselnya.

" Bang musik dong, " Jabar menoleh.

" Dutdang ya bang, * Jabar memukulkan ponselnya ke kepala Canya. Ia tidak memiliki lagu dangdut. Meledek atau ap.

" Gak ada dutdang. Radio aja aih sono ambil earset Can buat antena, " Canya masuk ke kamar untuk mengambil earset.

" Nih bang, " Jabar memasang earset ke sambungan ponsel. Ia mencari stasiun radio.

" Mau dengerin radio apa? " Canya meminta ponsel lalu mulai mencari. Tidak ada yang memutar lagu dangdut.

" Gak ada dutdang juga bang. Yaudah ini ajalah, " Canya mengembalikan ponsel ke pemiliknya.

*

Canya mendesah kecewa. Saat menyapu taman di depan rumah dinas ia mengecek telur yang telah dierami ayam.

Maaf pendek, memang ILYR partnya pendek pendek sih. Ngerasa gak ngefeel deh buat part ini. Siapa kangen Om Canya, Om Abal atau Om Aka? Vomment guys follow wpku juga dong @PentaNod

ILYR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang