Bab 9

1K 72 18
                                    

Warning alur lambat!!!

Besoknya setelah pulang kerja karna tidak ada lagi pasien yang dia periksa,Kevin kembali menginjakan kakinya didepan rumah megah bergaya Eropa yang sangat mendominasi.Dia sangat penasaran barang ilegal apa yang diselundupkan sang adik kaparatnya bahkan dia masih memakai sneli karna saking penasarannya dengan kiriman adiknya.

"Tuan"sapa seorang kepala pelayan padanya.

"Dimana barang selundupan milik model papan bawah itu"ucap Kevin langsung pada inti pembicaraannya sedangkan pria itu hanya mengerutkan keningnya bingung karna tidak mengerti apa yang dikatakan tuannya itu dan setelah lama menalar akhirnya dia mengerti.

"Ada di halaman belakang" jawab Ronal dan tanpa basa-basi lagi Kevin melesat menuju halaman belakang,dia melihat sekitar dan seketika menyipitkan matanya saat melihat sesuatu dibalik penutup hitam itu.

"Dan semalam baru sampai katanya itu dari tuan muda Levin" ucap Ronal lagi dan hanya dibalas anggukan oleh Kevin.

Dan Kevin berjalan kearah benda itu kemudian membukanya.

Tara...

Seketika Kevin membelalakan matanya saat melihat benda didalam sana bagaimana tidak kaget saat mata bulat besar tepat didepannya.

"Bangke lo Levin,ini mah burung siluman alias hantu" ucap Kevin dengan wajah kesalnya.Burung hantu salju tepat berada didepannya setelah dia menyibak kain penutup itu.

"Dia kira rumah gue tempat penangkaran hewan" gerutunya kesal.

"Jadi apa makanan nih hantu"ucapnya kepada Ronal sambil menatap tajam burung hantu itu dan dibalas balik oleh burung itu dengan mata besarnya.

"Apa lo liat-liat hantu,mo gue goreng lo" ancam Kevin sambil memperagakan orang yang sedang memasak dan mata masih fokus menatap tajam burung itu.

"Kayaknya enak juga hantu goreng pasti langsung viral gue,judulnya nanti hantu tertangkap penggorengan bertindak,oho..."ucapnya sambil cengengesan membayangkan apa yang dia katakan tadi sedangkan Ronal hanya mengerutkan keningnya melihat salah satu anak tuannya dan dia diperintahkan mengurus Kevin yang angkat kaki dari rumah utama dan dia sangat yakin tuan mudanya ini tidak akan sudi kembali lagi kesana.

"Jadi aku harus memberi makan pake apa,masa sesajen sama kemenyan"tanya Kevin sehingga Ronal kembali kedunia nyata.

"Setau saya burung hantu makannya tikus kecil tapi kata tuan muda Levin sesekali beri mereka sedikit vitamin agar selalu sehat" jelas Ronal dan Kevin melotot saat mendengar binatang pengerat itu disebutkan.

"Dasar model papan bawah awas aja lo kalau pulang,gue ikat di puncak Monas" gerutunya kemudian berjalan menjauh dari sana.

......

Qiandra akhirnya bisa kembali menginjakan kakinya di kampus setelah sekian lama dia terkurung dengan bau obat-obatan.

"Berapa minggu gue nggak hadir ya,pasti tugas numpuk dah" gerutunya di sepanjang koridor untuk menuju kantin karna masih satu jam lagi kelasnya baru dimulai dan tepat didepan meja ke enam temannya yang tampak heboh.

"Hallo gais!!gue datang!" ucapnya tepat didepan meja mereka.

"Sukijah!!"ucap mereka kompak saat melihat Qiandra berada didepan mereka.

"Anjir gue kira lo udah qoit njir"celetuk cowok kemudian menyuapkan bakso kedalam mulutnya.

"Bangke lo,doa nggak ada bagusnya dasar Sumanto anaknya tukang soto" umpat Qiandra sambil menjambak rambut hitam milik cowok itu sehingga membuat cowok itu meringis kesakitan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chrezy Docter{D.S 2}(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang