1. awal kesialan

532K 21K 4.1K
                                    

Di tengah pembelajaran terumit di dunia,yakni matematika wajib. Anara menatap tajam papan tulis yang sudah di oret-oret oleh sang guru killer, nama nya Bu Nani.

Jika mata Anara focus dengan papan tulis itu, berbeda hal dengan tangan nya yang tetap setia menulis. Jangan lupakan hati nya yang terus saja menghujat guru killer itu yang sedang tertawa haha hihi di depan hp yang Anara yakini hp baru.

Hujat guru dosa gak sih?!
Lagian dusun kok di pelihara!

Anara menghela nafas pelan setelah menulis berbagai rumus di papan tulis itu, mata nya mulai mengarah pada kelas ipa³ yang dengan senang hati mondar-mandir di hadapan kelas nya.

Anjeng! Gue juga mau makan! Nyesel deh masuk kelas ipa¹ kalo gini jadi nya!

Lagi dan lagi Anara hanya mampu berbicara dalam hati nya. Sesekali ia menoleh kebelakang melihat jam dinding yang entah sudah lama ia perhatikan gak jalan-jalan.

Ni jam dinding kudu gue cepetin 5 menit dah!  Perasaan kalo gue nengok segitu aja trus!

Anara menengok sekeliling dan benar saja, kelas ramai namun suara hening.Anara mulai jengah ia hendak berdiri untuk berbicara kepada guru yang sibuk selfie gak inget umur emang!

"permisi Bu, Anara sudah selesai apa boleh keluar kelas?"

"tunggu yang lain dulu selesai! Kamu duduk diam disitu atau mau hapalin rumus  sudut trigonometri?"

Fuck! Gue nyesel!

Anara tersenyum kikuk dikala tatapan tajam teman sekelas nya mengarah pada nya, dapat di pastikan setelah ini semua teman nya akan mengumpat bahkan ada yang gibah.

Namun Tuhan berbaik hati, saat Bu Nani hendak memberikan hafalan seorang ketua osis dari kelas 12 ipa² datang.

"permisi Bu..." ujar ketos yang bernama lengkap Zain Aldebaran Putra.

Zain segera bersalaman ramah kepada bu nani lalu mulai berbicara di depan kelas.

" baiklah, maaf mengangu sebentar...
Kepada Anara Latisya Putri bisa ikut saya ke kantor..." ujar Zain tegas.

"gue?" anara hanya membeo pelan, kemudian melangkah pergi tanpa meminta izin kepada Bu Nani.

Toh Zain udah bilang tadi.

Diperjalanan Anara tak berhentinya tersenyum sampai dirasa gigi nya akan kering.

"Zain, gue kenapa di pangil ya?" katakan jika Anara sokap tapi Zain memang cinta pertama nya pas masuk sd. Namun naas cinta di tolak sebelum di lontarkan.

"gue gatau tuh, tar lo pasti tau sabar aja!" ujar zain kelewat dingin.

Emang ya ketos itu rata-rata harus dingin gitu? Kesel gue ah tiap kali baca watpad slalu gini!

Anara memberengut sebal namun senyum ala pepsodent terus saja ia laksanakan sampai ada seorang siswa yang mendorongnya tubuhnya.

Brak!

"awh...WOEANJENG!!!! LO GAK PUNYA MATA APA! ADUH PANTAT GUE... " ringis anara.

Zain yang melihat itu segera mengulurkan tangan nya kepada anara yang sedang mengumpati cowo yang sudah berlalu pergi tak peduli cih miris amat.

Anara mendongak dan menatap lamat wajah zain yang terlihat biasa aja gak ada raut khawatir gitu.

Elah ni cowo! Gak ada muka-muka khawatir gitu....ehh tunggu,tunggu gue tadi ngumpat astaga!

"anara bisa bangun kan?" tanya zain kesal karena anara tak kunjung menerima uluran tangan nya.

"b-bisa kok" anara segera menyambar tangan itu dan berdiri. Ia mulai membersihkan rok kotak-kotak biru milik nya.

Tatapan nya mulai mengitari sekitar koridor yang sepi. Lah yang nabrak gue ilang kemana?!

" zain, yang nabrak gue tadi mana?!"

Zain menahan tawa nya saat melihat wajah sok menantang ala anara.

" udah pergi, udah ah ayo ke kantor tar pak adi ngomel trus!" ajak zain.

"emang gak ada ahlak tu cowo! Liat aja entar gue ajarin ahlak kalo ketemu!" gerutu anara pelan selanjutnya zain mengantarnya kembali masuk ke kantor guru.

******

Sesampainya di hadapan pak adi, anara mulai mengikuti jejak calon suami nya kelak, yaitu bersalaman full dengan guru yang lewat di hadapan zain dan anara.

Setelah selesai zain mulai pergi dan anara harus apa?

"em, permisi pak! Pak adi mangil saya ada apa pak?" tanya anara penasaran, dapat ia lihat pak adi mulai menurunkan kaca mata nya dan menatap anara lelah.

"begini anara... Saya mau minta tolong sama kamu apa boleh?"

dear pak adi, kapan sih pak anak murid nolak pas guru nya nyuruh?! Kalo nolak brati di cap kualat elah.

"boleh pak, pak adi mau minta tolong apa?" ujar anara ramah berbeda hal dengan hati nya yang dongkol, gimana engak kaki nya udah pegel berdiri trus!

"kamu harus menjadi guru untuk seorang murid dari kelas ipa³ anara, seperti yang kamu tau, kamu juara umum fisika tahun ini... Saya harap kamu bisa membimbing dia ke jalan yang benar" jelas pak adi.

" maaf pak, tapi siapa yang harus saya bimbing di sana?"

"Givano alexander reegan" kata pak adi ragu. Lalu menatap anara cemas.

Mungkin dia lelah!

"baik pak!" setuju anara enteng, saat ini ia sama sekali tidak tau murid yang bernama givano, jadi anara iyakan saja.

Siapa tau cogan? Tar pas gue ngajarin dia eh malah tatap-tatapan gitu haha!

"kamu serius nak? Kalau begitu kamu langsung temui dia di kelas ipa³ kalo gak ada berarti dia bolos"

Anara hanya menganguk kaku lalu pergi dari area kantor, ia bersenandung cinta hendak menemui givano sapa sih lupa!

Ia harap rupa cowo itu ganteng kayak jungkook bts ahhh kalo gak v bts aja lah.

Good bye cinta pertama zain!!! Welcome cinta baru gue givano hihi!

"apasih gue receh banget haha!"








NEXT OR NO?!

em, author gak pede buat cerita romance humor sebenarnya, author kek gak ada bakat. so, yang merasa ini cerita gaje langsung hujat di komentar aee tapi sedikit saran.

Di awal memang jelek tapi kita gak tau lanjutan nya kek apa?

Jadi ni cerita author perbanyak konflik serta cepika cepiki whaha!

Oke see you!!! Comment lanjut atau engak nya yaaaa!!!!

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang