L.O. 04

4.4K 629 111
                                    

❗Happy Reading❗

  Seungkwan benar-benar dilanda kebimbangan sekarang. Matanya tak bisa tidur bahkan setelah 2 jam perbincangannya dengan Hansol ditelfon berakhir. Apa yang harus ia lakukan? Ini sangat aneh! Tapi rasa penasaran juga membuat Seungkwan gila rasanya.

FlashBack On.

  Seungkwan kembali kekamar setelah makan malam sederhana dengan sang Noona. Noona nya sedang ke alfamart untuk membeli bahan makanan yang sudah menipis. Seungkwan ingin menemani sebenarnya, ia ingin membeli beberapa Cemilan karena cemilan nya sudah habis. Tapi Noona nya bilang ia akan pergi bersama Kekasihnya. Otomatis mereka akan berkencan. Huh. Mana mau Seungkwan menjadi obat nyamuk.

  Dikamar Seungkwan sama sekali tak melakukan apa apa. Hanya diam termangu memandangi jendela yang menampilkan taman bunga Noona nya dimalam hari. Bintang juga tak bersinar terang malam ini dan bulan sabit tertutupi oleh awan. Mungkin nanti akan hujan.

  Seungkwan menghela nafas. Besok tak ada ulangan atau PR apapun. Kejadian ini cukup langka, dan Seungkwan sangat berterima kasih pada guru-guru yang mengajar mata pelajaran hari esok. Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di kasur lalu pergi ke balkon mengatasi rasa bosannya.

  Seungkwan menghidupkan data selulernya. Tak ada notifikasi yang masuk, untung saja ia membisukan notifikasi dari grup kelas. Malas saja membacanya.

Drrtt...Drrtt...

+(1)-234-765 Calling...
[Answer/No]

  Dahi Seungkwan berkerut bingung. No luar siapa lagi ini? Tapi ia tetap mengangkat panggilan itu.

''Siapa?" Tanya Seungkwan bahkan tak repot mengucapkan Halo.

"Hai Seungkwan. Sorry. I was busy."

  Seungkwan kenal suara ini. Hansol kah?

"Hansol?"

"Ya. Ini aku. Adikku merengek minta diantarkan tadi. Maaf."

"Oh.. Tidak masalah. Nomormu ganti?" Tanya Seungkwan bingung. Nomor ini berbeda dengan nomor Hansol.

"No. Ini memang nomorku. Hubungi aku di nomor ini. Nomor yang lalu itu hapus saja. Aku akan mematikannya."

"Eh? Kenapa kau matikan? Ada masalah dengan nomor itu?"

"Tidak juga. Hanya ingin."

"Ouh... Jadi apa syarat yang keempat? 3 syarat yang ada bisa kulakukan. Lagi pula apa untungnya bagiku jika aku menyebar nomormu."

"Kau yakin? Haha.. Baiklah. Syarat yang keempat. Jangan kaget. Kau bisa memikirkannya dahulu."

''Cepat lah. Kau mengulur waktu."

  Hansol terdengar menghela nafas panjang. "Will you be my boyfriend?"

  Seungkwan mengerjap. Ia menatap ponselnya memastikan sambungan masih dengan orang yang sama. Ia mengorek telinganya, mungkin ia salah dengar. Ya kan?

"Seungkwan... Kau masih disana?"

  Suara Hansol begitu nyata rasanya. Tunggu. Apa Hansol baru saja... Astaga... Mereka bahkan tak saling kenal!

My Lover Online {VerKwan}[✔️]Where stories live. Discover now