5. Pulang Bareng

82 41 17
                                    

Happy Reading:)

Bel pulang sekolah sudah berbunyi Rayna sedang menunggu kakak nya, karena tadi pagi Rayna diantar oleh kakaknya, supir Rayna sedang sibuk mengantar papa Rayna ke kota.

Rayna sudah menunggu hingga 10 menit tapi sang kakak belum juga datang. Rayna menelfon kakak nya yang tak kunjung datang.

"Bang kok belum dateng sihh!?" Rayna sedang menelfon kakak nya.

"...."

"Yahh kok gitu sih, terus gue pulang sama siapa?"

"...."

"Ya udah deh."

Tuuttt!!

Rayna mematikan sambungan telepon dengan kakaknya, yang tidak bisa menjemputnya. Rayna menunggu bus atau taksi di halte, tapi sedari tadi ia menunggu, tidak ada satu pun bus atau taksi yang lewat.

"Belum pulang?" Tanya seseorang cowok yang baru datang di depan Rayna, dengan motor ninja putih dan helm full face nya. Sehingga Rayna tidak mengetahui siapa cowok tersebut.

"Lo tanya sama gue?" Jawab Rayna malah bertanya kembali ke cowok itu.

"Iya." Jawabnya sambil menstandar motor nya.

"Ohh, emang lo liat gue udah pulang?" Sarkas Rayna dingin.

"Belum. Ya udah sini gue anter." Ajak cowok tersebut.

"Nggak Usah. Terima kasih." Jawab Rayna dengan nada tinggi dan dingin.

"Udah mau sore loh udah gelap. Lagi pula bus atau taksi jarang lewat kalo udah jam segini." Cowok tersebut sambil membuka helm full face nya.

Ohh Arkan. Cowok yang tadi nabrak gue, nanti kalo naik motor sama tuh cowok kalo nabrak gimana?! Dia aja nggak liat liat jalan pas nabrak gue. Batin Rayna.

"Gimana? Mau nggak?" Tanya Arkan lagi.

"I..iya." Jawab Rayna asal asal karena kaget.

Lohh kok gue jawab iya sihh!? Alah bodoamat ikut aja timbang nggak pulang.
Batin Rayna.

Lalu Rayna menaiki motor ninja putih itu, setelah diatas jok, Rayna menurun turunkan rok nya yang rayna anggap kekecilan dan pahanya agak terbuka. Padahal rok nya sampai di lutut kaki saja.

Ihh nih rok kok kecil amat nggak bisa turunin nih paha gue kan jadi ter ekspos gimana sih!? Batin Rayna menggerutu.

Arkan yang melihat Rayna risih dengan paha nya yang agak ter ekspos bicara.

"Paha lo nggak keliatan amat kok rok nya juga pas nggak kekecilan." Arkan sambil menengok ke arah sepion yang menunjukkan wajah Rayna.

Rayna tidak menggubris perkataan Arkan, ia masih sibuk menurun nurunkan roknya.

Arkan membuka hodie nya, lalu memberikan kepada Rayna. Rayna yang tak mengerti pun hanya mengernyit kan alisnya.

"Nihh pakek buat nutupin paha lo." Ucap Arkan.

Rayna hanya mengambil nya saja dan tidak membalas perkataan Arkan. Karena Rayna masih kesal gara gara Arkan yang menabrak nya.

Motor ninja putih itu melesat meninggalkan halte, dan membelah kota jakarta mengantar kan Rayna pulang.

Ditengah jalan Rayna merasa asing dengan jalan yang sedang ia lewati. Seperti bukan jalan menuju rumahnya. Tapi Rayna hanya diam ia sangat malas untuk berbicara dengan Arkan.

Lalu motor itu berhenti terparkir di depan mini market. Rayna dan Arkan turun.

"Lo tunggu disini bentar." Arkan lalu masuk ke dalam mini market. Rayna tak menggubris ia tetap diam.

15 menit Rayna menunggu didepan mini market, Arkan datang sambil membawa satu plastik entah apa isinya.

"Nihh buat lo, bukanya jangan disini dirumah aja." Arkan memberikan plastik putih tersebut dan menaiki motor nya lalu diikuti Rayna yang juga menaiki dibelakang.

Lalu Arkan menancap gas motor nya dan menuju rumah Rayna. Di perjalanan mereka sama sama diam tidak ada yang minat untuk berbicara. Mereka hanya menikmati setiap perjalanan.

"Rumah lo dimana?" Tanya Arkan membuka suara dari keheningan.

"Perumahan grafic blok B tembok abu abu." Rayna perjelas agar tidak salah jalan.

Arkan hanya mengangguk dan mengendarai motor nya sesuai jalan menuju rumah Rayna.

20 menit sudah Rayna sampai di rumahnya. Rayna menunggu Arkan meninggalkan rumahnya.

"Makasih." Ucap Rayna jelas dan langsung masuk kedalam rumah. Rayna sampai tidak sadar jika hodie Arkan masih melekat dipinggang nya.

Arkan hanya terkekeh dengan kelakuan Rayna yang selalu tidak sadar. Arkan membiarkan hodie nya dibawa oleh Rayna. Arkan memasang kembali helm full face nya lalu menancapkan gas dan meninggalkan rumah Rayna.

Rayna langsung masuk kedalam kamar dan menaruh plastik putih pemberian Arkan, tas, dan hodie.

Lha? Hodie? Perasaan gue tadi nggak bawa hodie deh terus ini hodie siapa? Ohh iya ini kan hodie nya Arkan. Ahh siall kenapa gue nggak sadar masih make hodie nya dia!? Ahh besok lusa aja deh ngembaliin hodie nya sekalian dicuci dulu.

Rayna langsung merebahkan badanya dan memejam kan matanya di kasur king size nya berwarna abu abu. FYI Rayna sangatlah suka warna abu abu, cat rumah pun Rayna yang meminta kepada papanya agar berwarna abu abu. Barang nya sangat lah banyak berwarna abu abu. Tas sekolah Rayna abu abu, hodie Rayna abu abu, kasur berserta spring bed dan selimut Rayna abu abu, meja belajarnya abu abu, lemari nya juga abu abu, dan barang Rayna kebanyakan berwarna abu abu.

Tidak lama kemudian Rayna membuka matanya, ia teringat tadi Arkan memberi plasik putih entah berisi apa. Rayna berdiri dan menuju meja belajarnya tempat dimana ia menaruh plastik putih tersebut.

Rayna membuka plastik tersebut dan ia melihat 3 bungkus coklat dengan beberapa macam bentuk. Ada coklat batangan dengan kacang mete, coklat ball, dan coklat dengan berbagai bentuk lagi di satu pack. Ia juga menemukan
struk belanja nya. Ia membaca apa saja nama nama produk tersebut dan ia melihat ada tulisan dibelakang struk belanjaan nya.

Jangan ngambek terus, nanti jelek.
Jangan cuek cuek, nanti kaya bebek.
Maaf tadi nabrak lo. Gue nggak sengaja.
Arkn.
     
 

Rayna membaca tulisan tersebut dengan tersenyum. Lalu meletakan kembali diatas meja dan merebahkan badan nya dikasur sambil memejamkan matanya menelusuri mimpi mimpi nya.

*****

Hai sampai disini dulu ya.
Ehh itu si Arkan ngasih coklat banyak banget ke Rayna. Jadi pengen dikasih coklat:(
Oh ya jangan lupa buat vote comment karena vote itu gratis:).
Sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Kanna [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang