10. Baru Tahu

36 17 2
                                    

Ternyata semua orang bisa merasakan hal yang paling menyakitkan.
~Rayna~

Happy Reading:)

Saat ini. Entah mengapa Rayna sangat ingin pergi ke taman belakang sekolahnya. Banyak orang yang bilang, disana tempat nya sangat sepi dan angker. Padahal disana kita bisa duduk santai sambil menikmati hembusan angin kecil dan bisa menenangkan hati serta pikiran.

Rayna sangat rindu duduk dan menikmati hembusan angin di taman belakang sekolahan, ia dulu sering sekali kesana saat hatinya harus ia tenangkan dan pikirannya harus ia pulihkan. Ia sering sekali merasakan kenyamanan saat ia duduk di kursi panjang dan di bawah pohon serta menikmati hembusan angin angin kecil.

Ia juga sering sekali membawa buku Diary nya ke sekolah. Ia suka menulis semua hal yang menurutnya menarik jika ia tulis. Ia memang suka menulis, ia juga bermimpi ingin sekali menjadi penulis novel. Ia juga ingin menerbitkan sebuah buku novel.

Sampai di Taman belakang sekolahan, Rayna tidak langsung duduk di kursi panjang tersebut. Ia jelas jelas melihat ada seseorang yang sedang duduk dengan earphone yang menggantung di telinga nya sambil memejamkan matanya.

Rayna jelas jelas melihat itu adalah Arkan.

Ehh dia beneran Arkan? Jangan jangan gue salah lihat kali ya? Eh tapi itu bener bener Arkan sih. Tapi kalo gue samperin hilang. Batin Rayna.

Ia jelas jelas melihat itu adalah  Arkan. Ia pun membiarkan ego nya yang mengatakan bahwa tidak perlu kesana. Tapi Rayna tetap pergi menghampiri Arkan.

"Arkann??" Rayna melambaikan lambaikan tangannya di depan wajah Arkan. Ia memeriksa Arkan bahwa Arkan tidak pingsan atau apa. Setelah memanggil namanya sampai 6 kali, akhirnya Arkan terbangun dari tidurnya.

"Elo nggak pulang? Kenapa disini? Tidur lagi." Cerocos Rayna dan ikut serta duduk di samping Arkan.

"Tanya nya satu satu." Jawab Arkan yang kesal ditanyai beribu soal saat bangun dari tidur nya. Rayna hanya menyengir kuda. Sambil mengangguk anggukan kepala nya.

"Elo nggak pulang?" Tanya Rayna langsung.

"Enggak." Jawabnya to the point.

"Kenapa tidur disini? Kalo mau tidur di kamar." Tanya Rayna kembali.

"Gue lebih nyaman aja tidur di sini." Jawabnya.

Rayna baru menyadari bahwa tidak hanya dirinya saja yang tenang dan nyaman bila duduk di taman belakang sekolah.

Dan ia baru menyadari saat menatap mata tajam berwarna hitam pekat itu seperti merasa jika mata itu merasa kesepian. Ia bisa melihat Arkan itu seperti merasa kesepian.

"Elo ngapain disini?" Tanya Arkan tiba tiba.

"Gue juga sering, kalo merasa sedih, sepi, kosong, dan kecewa,  gue selalu tenangin hati dan pikiran gue disini." Jawab Rayna sambil menghembuskan nafas nya.

"Na kalo gue pengen cerita, lo keberatan nggak kalo gue ceritain ke elo." Ucap Arkan dan menatap mata hazel Rayna.

"Boleh kok. Gue nggak keberatan sama sekali. Gue malah seneng bisa jadi tempat cerita banyak orang. Gue juga nggak bakalan bocorin ke siapa pun orang tentang cerita lo." Jawab Rayna meyakinkan Arkan, Rayna senang bisa mendengar semua cerita orang lain. Ia bahkan senang sekali jika dianggap pendengaran yang baik dan teman curhat yang asik.

Kanna [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang