Bab XVII. Heartless

558 74 140
                                    

Di asrama putri, Vinnie berulang kali membalikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri dalam posisi tiduran. Ia benar-benar tidak bisa tenang. Rasanya ia sudah mengganggu Tony seharian ini.

Ia melirik Amanda yang senyum-senyum sendiri menatap ponselnya. Ia bisa menebak apa yang dilakukan temannya itu. Siapa lagi kalau bukan Arie?

"Lagi apa?" tanya Vinnie tampak bosan sedari tadi hanya diam.

Amanda menatap Vinnie sambil melemparkan senyumannya. "Ini, Arie mau membawakan camilan nanti setelah liburan musim dingin."

Vinnie tampak berbinar mendengarnya. "Oh, ya?"

"Benar." Amanda melihat Vinnie yang tampak berbeda. "Ada yang salah?"

"Ng... Tony." Vinnie menjawab lirih. "Kau pikir, apa hubungan Tony dengan perusahaan IT Greenfire? Kenapa dia marah sekali tadi?"

Amanda menekuk kedua alisnya lalu manggut-manggut pelan. "Benar juga, ya. Kenapa tiba-tiba dia marah?"

Vinnie mendesah. "Entahlah. Aku sendiri dibuat bingung. Dia kelihatannya juga malas membicarakannya."

"Begitu, ya." Amanda menarik napas panjang dan melihat sekeliling. "Tunggu, Leona?"

"Hah?" Vinnie menoleh.

Raut wajah Amanda menjadi panik. "Leona ke mana?"

"Bukannya tadi dia bilang mau ada urusan sebentar? Kamu tidak mendengar, ya?" tanya Vinnie, lebih tepatnya menyindir.

"Hahaha... kurasa begitu!" Amanda meringis.

Vinnie terdecak. Dasar!

Kemudian, Vinnie menerima pesan dari Nam Byul. Vinnie terkejut bukan main. Pesan itu membuat jantungnya berhenti berdetak saat itu juga. Isinya benar-benar sulit dipercaya olehnya.

'Informanku mengatakan sesuatu yang aneh. Kemarin, ia menyelidiki perusahaan IT Greenfire, menemukan adanya kejanggalan. Sejumlah uang tertentu masuk dari rekening perusahaan ke rekening Jo Han Sik. Lalu, karena informanku juga peretas, ia mencari jalan lain. Tentu saja rekening itu dirahasiakan. Di hari itu juga, ada sejumlah uang yang keluar dari beberapa bank dan jika dijumlah, hasilnya adalah uang yang masuk ke rekening Jo Han Sik. Pemilik itu hanya satu. Kau penasaran siapa itu?'

Di bawahnya, terlihat foto dari Gill Declan, yakni ayah dari Tony. Ia tidak percaya. Tentu saja tidak. Ia tahu ayah Tony adalah pemain musik yang terkenal. Apakah itu artinya, ia juga direktur perusahaan IT tersebut? Kenapa Tony merahasiakannya juga?

Ba-bagaimana bisa? Vinnie tampak bingung. Ia pun perlahan berjalan keluar asrama putri dan duduk di tangga. Apa itu artinya, Tony juga terlibat? Tidak, tidak mungkin!

"Yang benar saja!"

Vinnie terlonjak mendengar suara itu. Asalnya dari ruang pribadi. Ia tahu itu suara siapa, Tony. Nadanya terdengar sangat marah entah kenapa. Ia pun turun dengan perlahan dan mengintip apa yang terjadi. Tony tampaknya sedang bercakap-cakap di telepon.

"Tidak mungkin Ayah melakukan itu! Kenapa Ayah harus melakukannya?!" Kali ini, suaranya berbeda, lebih pelan.

Karena penasaran, Vinnie mendekat lebih lanjut. Percakapan itu antara Tony dengan ayahnya. Siapa tahu, mungkin ada hubungannya dengan perusahaan Greenfire.

"Oh, ya? Lalu kenapa Ayah tidak berusaha lagi? Ayah sadar dengan siapa Ayah berurusan? Bangsa Kegelapan!" Tony nyaris berseru seandainya tidak menahan diri.

Vinnie sendiri sangat terkejut mendengarnya. Lantas, ia menutup mulutnya sendiri untuk menahan napas. Ia tidak mau Tony menyadari keberadaan dirinya.

Loctus : The Owner Of The Fire - [4]Where stories live. Discover now