sudah semingggu semenjak kedatangan jung hoseok, sih professor muda yang kini menangani sahabatnya sendiri. dan seharusnya minggu ini adalah minggu pertama untuk sang sahabat kontrol sebelum ia pergi jauh kebelanda.
seperti sekarang, professor muda ini baru menyelesaikan operasi besar, ya ia baru menangani operasi dari seorang yang bekerja di kedutaan Republik Korea, lebih tepatnya wakil presiden korea, dan ia hanya perlu menghabiskan 2 jam diruangan tekutuk itu. dan tentu saja operasi itu berhasil.
ia pun tersenyum kepada para partner yang menemaninya selama operasi itu berlangsung, dan segera membersihkan dirinya dan segera menuju keruangannya.
setelah memastikan dirinya bersih dan kembali steril, ia mengambil jas kebanggannya dengan nametag manis yang terpampang namanya. dan berniat menghubungi adik sekaligus bosnya sekarang
calling Tae-nim ...
"hmmm ada apa hyung?"
"ada apa? yakkkk min taehyung! kau lupa? hari ini jadwal untuk yoongi hyung periksa min!" dongkolnya, percayalah jika taehyung sekarang berada didepannya ia akan mengacak rambut pria yang lebih muda dari dirinya tersebut
"ishhh iya iya aku tau, aku akan menjemput yoongi hyung 2 jam lagi.. ingat? kosongkan jadwalmu untuk yoongi hyung arra?" ancam taehyung
"heol... min, jangan mentang mentang kau sekarang atasanku kau jadi bisa menyuruhku seperti itu, ckkk arra aku juga tidak akan menyerahkan yoongi hyung diperiksa oleh dokter lain, untuk apa yoongi hyung punya sahabat super jenius ini? ckk kau meremehkanku prof min?"
" hahahaha anniyo hyung.. aku hanya bercanda, kenapa sih kau serius sekali hari ini? habis mengerjakan sesuatu yang mempertaruhkan nyawamu huh?"
" ishhh sudahlah min, ingat 2 jam! jangan lebih.. aku tak mau menelantarkan pasien pasien lainku arraseo?"
" ndee jungie hyung... palli bekerja lagi sana atau tidak gajimu kupotog!" ancam taehyung, percayalah taehyung tidak benar benar serius dengan kata katanya tadi itu, ia hanya suka jika mendengar sahabat kakaknya itu mendumel, sebuah kesenangan sendiri menurutnya, dikala kerjaan kantor itu menumpuk
"ck, arraseo tuan min taehyung yang terhormat"
hoseok pun memutuskan hubungan telfonnya dengan adik sekaligus atasannya itu sekarang. ia kembali tersenyum dan menggelengkan kepalanya perlahan. benar benar tak menyangka jika pria yang sudah ia anggap adik itu kini telah besar, bahkan tingginya melebihnya dan sekarang ia adalah atasannya
ia meraih gagang telfon kantornya yang menghubungkan dirinya kepada perawat yang bekerja diluar
"perawat coi, jika ada yang ingin menemuiku dan ingin checkup katakan jadwalku sudah full, kau bisa alihkan ke dokter kim.. untuk hari ini saja"
"ahh baiklah prof jung.. saya akan memberitahu semua pasien hari ini jika jadwal anda sudah full. ah jika saya boleh bertanya jadwal anda full dengan janji siapa?"
"ohh itu, min yoongi, kau tau kan? anak sulung dari min hospital, kakak dari taehyung"
"ahh baiklah proff.. maaf saya lancang, baiklah saya akan benar benar mengosongkan jadwal anda. dan semua pasien untuk anda hari ini akan saya alihkan kepada dokter kim"
"baiklah terimakasih perawat choi"
setelah memastikan jadwalnya hari ini hanya untuk sahabat, yoongi. hoseok sedikit tersenyum ketika ia melihat sebuah figura kecil diatas mejanya. figura yang menampilkan dirinya bersama namjoon dan yoongi.
YOU ARE READING
HYUNG (on going)
FanfictionDitinggal dalam kekayaann bukanlah sesuatu yang diingin Min yoongi Ia tak ingin kekayaan jika hal itu bisa merebut kemampuan untuk melihat dan berjalannya, bukan hanya itu ia juga harus merelakan ayah dan ibu nya pergi selamanya Menyisahkan dirinya...
