{~11~}

12 1 1
                                    

~SKIP TIME~

BERLY dan Nenek Tika keluar dari dalam kereta.

Mereka disambut oleh ramai pembantu di luar pintu depan masuk rumah besar dan mewah itu.

Tapi rumah itu lebih kurang macam rumah Nenek Tika.

Berly dan neneknya di bawa masuk ke dalam.

Saat Berly masuk ke dalam dia tiba-tiba terlanggar seorang budak lelaki yang berumur kira-kira lima tahun.

"Ahh..kakak minta maaf..kakak tidak nampak kau ada di sana tadi,"kata Berly sambil menundukkan badannya sedikit supaya dia setinggi budak itu.

Budak lelaki tadi diam dan memandang ke arah Berly dengan wajah ketakutannya itu.

Berly menjadi gelabah saat melihat budak lelaki itu takut dengannya.

Nenek Tika yang tidak sedar dengan kejadian itu pun hanya tetap berjalan menuju ke dalam rumah itu tanpa menoleh ke belakangnya lagi.

"Kakak minta maaf sebab buat kau takut..kakak tidak bermaksud mau takut-takut kan kau tadi..."

Budak lelaki itu masih memandangnya tanpa berkata-kata apa-apa.

"Mama cakap jangan pernah bercakap dengan orang asing,"kata budak itu,akhirnya dia bersuara setelah beberapa minit berdiam diri.

"Ermm..kakak bukan orang jahat juga pun..jadi jangan takut,okay?"kata Berly.

Berly mengeluarkan sesuatu dari dalam beg sandang kecilnya.

Berly tersenyum sambil menghulurkan gula-gula kepada budak lelaki itu.

Ketika budak itu melihat gula-gula itu dia terus saja tersenyum dengan gembira dan mengambil gula-gula itu.

"Wahh..gula-gula..makasih,kakak,"kata budak itu sambil memakan gula-gula yang diberikan oleh Berly tadi.

Berly tersenyum lagi.

"ANELL!APA KAU BUAT TU,HAH?"

Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan satu suara dari arah belakang mereka.

Berly dan budak lelaki itu terus saja menoleh ke belakang dan melihat seorang gadis sedang berdiri di atas tangga yang menuju ke tingkat sambil berpeluk tubuh.

Gadis itu berjalan menuruni tangga dengan gaya sombongnya.

Berly mula berdiri dengan tegak memandang ke arah gadis itu.

Budak lelaki tadi pula terus lari dan bersembunyi di belakang Berly apabila gadis tadi berjalan menuju ke arah mereka.

Berly melirik budak itu saat dia bersembunyi di belakangnya.

"Heh,Anell..sini kau!Berani kau bercakap dan ambil saja makanan sesuka hati yang orang asing bagi..kau ingat boleh ke?Nanti aku bagitau mama..habis kau kena marah,"kata gadis itu.

Gadis itu menarik tangan Anell dengan kasar dan Anell pula cuba melawannya sambil menahan kesakitan di tangannya.

"Tak mahu!Anell tak mahu ikut dengan kakak!"kata Anell menolak.

Namun gadis tadi hanya menarik tangan Anell tanpa memperdulikan kata-kata adiknya itu.

Berly terkejut saat melihat kejadian itu.

Kemarahan dalam hatinya juga sudah mula membara.

Dia menepis tangan gadis itu dan menolak perlahan dada gadis itu.

Walaupun perlahan,namun tolakan yang diberikan oleh Berly itu mampu membuat gadis itu terundur ke belakang dengan beberapa langkah.

Gadis itu mengerang kesakitan sambil memegang dadanya.

"Jangan paksa dia ikut kau kalau dia tidak mau lah...kau tidak kesian ke nampak dia kesakitan macam tu?Dia hampir nangis tau?"kata Berly,sedikit tegas.

Dia membongkokkan badannya dan memegang kedua-dua bahu Anell dan memandangnya wajah Anell yang hair mengeluarkan air mata.

Berly mengusap-usap lembut kepala Anell.

"Kau okay?Jangan risau kakak ada di sini..kakak akan jaga kau dari perempuan tu,"kata Berly dengan senyuman.

Anell tersenyum melihat senyuman Berly.

Dia merasa sangat nyaman saat Berly perlakukan dia seperti itu.

Perempuan tadi yang merupakan kakak Anell merenung Berly dengan api kemarahan yang sudah membuak-buak dalam dadanya.

Dia mengurut dadanya dengan nafas yang turn naik dengan cepat.

Dia mengetap bibirnya menahan kemarahan yang dia rasakan setiap kali melihat senyuman Berly itu yang dia anggap sampah.

"Heh,perempuan gila!Kau lepaskan Anell sekarang juga,"kata perempuan itu.

Berly menjeling ke arah gadis itu.

Dia berdiri dan memandang ke arah gadis itu dan melindungi Anell.

"Why should I?You were going to hurt him anyway.."

Gadis itu mengetap bibirnya dan maju ke depan Berly.

Tinggi mereka hampir sama namun gadis itu tinggi sedikit dari Berly.

"Ohh..someone wants to defend my little brother..and the person is a stranger..you better know who you are,bitch!"

Gadis itu cuba untuk menampar wajah Berly namun Berly dengan lebih cepat menangkap tangan gadis itu dan memusingkannya ke belakang gadis itu.

Tubuh gadis itu pun terpusing saja ke belakang dan Berly mengunci tangannya ke belakang gadis itu sehingga gadis itu tidak dapat bergerak.

"Jangan guna kekerasan kalau tidak saya pun tidak akan tinggal diam,"kata Berly.

Berly menguatkan genggamannya.

Anell yang memandang ke arah dua orang gadis yang sedang berlawan itu terkejut melihat perlakuan Berly terhadap kakaknya.

"Hey you!Let go of my sister's hand!"







Bab 11 habis...

Jumpa di bab seterusnya,okay?

Okay..bab seterusnya saya akan mempertemukan Berly dengan seorang jejaka.

Berly dan lelaki itu juga masuk ke dalam sekolah barunya di US itu.

Dan masalah-masalah yang tidak dia sangka akan datang.

Kkay..selamat membaca ya,dear readers~

Sorry kalau ada kesalahan tatabahasa..

mKaY,bYe!!💙💙

Chris..chaw!!😎💙

My Childhood FriendWhere stories live. Discover now