「Wattys2020 Winner in Fanfiction」
End: 13 Juli 2020 [✓]
Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Seohyun, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Kyuhyun selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh...
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Kedatangan Sara di pertandingan lebih mirip seperti red carpetdengan artis ternama. Semua mata tiba-tiba beralih menatap gadis itu dengan antusias dan mata yang memujanya layak bidadari turun dari langit. Satu kampus tahu siapa Sara, dan bagaimana reputasi gadis itu. Dia gadis yang luar biasa mengagumkan, dan sekarang, Kyuhyun adalah lelaki yang beruntung karena bisa memiliki gadis itu dengan mudah.
Sama seperti kebanyakan orang, Kyuhyun pun sama. Matanya menatap ke arah Sara—kekasihnya, yang datang ke sisi lapangan dan mencari tempat duduk yang bagus untuk menontonnya di tribun. Dia memang mengundang gadis itu untuk menonton, tentu saja itu salah satu alasan dia punya kekasih. Dia juga mengundang teman-temannya untuk datang agar dia bisa pamer saat melihatnya menang ditambah Sara yang akan berlari memeluknya. Dia bahkan mengundang gadis J, yang dia tidak tahu bagaimana wajahnya.
“Hei, Kyu!” begitu Sara memanggil, Kyuhyun langsung tersenyum dan berlari menghampiri gadis itu, dengan baju basket yang sudah melekat di tubuhnya.
“Kau datang.” ucap Kyuhyun sembari tersenyum pada Sara. Mengundang pekikan hebat dari para gadis yang melihatnya, juga tatapan tidak suka dari lelaki lain yang tengah memandang Sara tanpa berkedip. “Oh, aku pasti datang menonton pacarku, kan?” balas Sara dengan tertawa kecil.
Kemudian kepala Kyuhyun menoleh pada Sehun dan Minho yang juga sudah ada disana, disamping Sara dengan wajah yang tidak terlalu semangat. “Oh, aku tidak melihat kalian. Aku pikir kalian salah satu kursi penonton.”
“Sialan, kau, Cho Kyuhyun!” Minho lantas menendang kaki Kyuhyun karena kesal. “Kau pasti berlagak ingin pamer, kan? Dasar bajingan!”
Minho tidak salah. Kyuhyun memang berniat seperti itu pada Minho, Sehun, juga Changmin. Hanya saja, dia belum bisa melihat Changmin diantara mereka. “Dimana, max? Dia belum selesai kelas?”
Sehun mengendikkan bahunya tidak tahu. “Aku tidak tahu. Seharusnya, sih, dia sudah keluar.”
“Kalau bukan karena dirimu yang menjanjikan pesta nanti malam, aku bersumpah tidak akan mau duduk disini seperti gadis perawan yang menyukaimu.” komentar Minho lagi, yang tidak suka dengan teriakan para gadis, hanya untuk meneriaki salah satu pemain basket, dan Kyuhyun adalah yang paling populer.
“Kau selalu begitu.” jawab Kyuhyun.
“Oh, itu Changmin!” tiba-tiba Sara berucap antusias menatap ke arah pintu masuk lapangan. Membuat ketiga menoleh.
Dan sialnya, tanpa alasan, Kyuhyun bisa merasakan mood nya yang hilang dalam sekejap. Matanya mengikuti sosok Changmin yang baru saja masuk lapangan sembari menggandeng seorang gadis. Seharusnya itu berita yang bagus, mengingat bahwa lelaki itu tidak pernah punya kekasih sejak lulus SMA. Tetapi begitu melihat siapa gadis yang Changmin bawa, Kyuhyun berubah sebal.
