!-8-!

9.4K 367 43
                                    

Vera memasuki area sekolah dengan tersenyum senang, pasalnya hari ini adalah hari dimana ia dilahirkan. Tepat tanggal 6 bulan kelima, tujuh belas tahun yang lalu Vera datang di dunia.

Dia berharap hari ini Varo akan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Hanya itu, tidak perlu kado. Vera hanya ingin keperdulian Varo saja.

"VERA KU SAYANG, HBD!!"

Baru masuk ke kelasnya, Caca sahabat terbaiknya sudah berteriak dan memeluk Vera, Vera senang karena sahabatnya satu ini tidak pernah melupakan ulang tahun Vera.

"Iya, makasih ya Ca"ucap Vera sambil membalas pelukan Caca. Murid lain juga ikut mengucapkan selamat ulang tahun ke Vera, dan itu hal yang membahagiakan menurut Vera.

"Gue denger-denger ada murid baru loh"ucap Caca saat mereka sudah duduk dibangku masing-masing.

"Oh ya? Terus kenapa?"

"Ck, bisa aja kan dia suka sama cowo lo, terus lo ditikung gitu"ucap Caca kesal, feelingnya buruk kali ini, semoga saja apa yang di bicarakan Caca tidak benar.

"Jangan lupa datang ya"ucap Vera mengalihkan pembicaraan dengan menyerahkan undangan pesta ulang tahun Vera malam ini.

"Pastilah, yuk gue bantu bagiin undangan"ucap Caca dan mereka membagikan undangan Vera, sejauh ini Vera belum melihat Varo dari tadi.

Bel masuk berbunyi, membuat Vera dan Caca kembali ke kelas lagi, guru masuk ke kelas Vera tapi ada yang aneh karena guru itu datang dengan wanita cantik.

"Selamat pagi anak-anak, kalian kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu."

"Perkenalan nama saya Clara Fellicia. Saya pindahan dari Jerman, senang bertemu kalian semua"ucap Clara, murid baru itu.

"Silahkan Vera duduk di bangku kosong itu"ucap guru sambil menunjuk bangku kosong tepat di belakang Vera.

°•°•°•°

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Vera dan Caca memutuskan untuk pergi ke kantin. Baru keluar kelasnya, pemandangan menyakitkan ada di depan Vera. Di depannya tepat ada Varo yang berpelukan dengan murid baru di kelasnya, Clara.

Vera merasakan sakit dihatinya. Jika dibandingkan dengan penampilan jelas Vera kalah, Clara dengan rambut coklat sebahu, kulitnya putih bersih, dan pastinya tinggi yang ideal. Apalagi Varo terseyum, sangat jarang saat bersama Vera.

"Varo"lirih Vera membuat Varo dan Clara menoleh kearah Vera dan Caca yang mematung, Clara menatap Vera bingung, dan Varo yang menatap Vera datar.

"Lo yang duduk didepan gue kan? Kenalin gue Clara"ucap Clara sambil mengulurkan tangannya, dia tersenyum lebar membuat kecantikannya bertambah.

"Vera"ucap Vera sambil menjabat tangan Clara sambil tersenyum tipis bagaimanapun hatinya masih terasa sakit. Jangan tanyakan Caca kemana, karena dia sudah pergi ke toilet.

"Varo kenal? Siapa?"tanya Clara pada Varo yang menatap Vera datar.

"Temen."

Ucapan Varo sukses membuat Vera bertambah sakit hatinya, baru kali ini Varo mengatakan kalau Vera temannya, biasanya ia masih mengakui Vera sebagai kekasihnya.

"Ck, ada apa?"

"Ini buat Varo"ucap Vera sambil menyerahkan undangannya. Varo menatap undangan itu sekilas.

MY POSESIF BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang