O1 | Tenebris

143 10 6
                                    

--•--

Semenjak kepergian Lee Jeno, hidup Kim Lami seakan tak ada artinya. Gadis itu hidup bagaikan raga yang kehilangan jiwa, tatapannya selalu kosong dan gerakan yang ia lakukan selalu diseret.

Lami belum bisa menerima kematian kekasihnya, tak akan pernah.

--•--

Kelopak matanya terbuka, menampakkan iris kelabu yang dimilikinya. Gadis itu menolehkan kepala, mengamati sekelilingnya dengan datar. Rumah sakit, lagi.

Lami menghembuskan nafas lelah, gadis itu kembali menatap atap kamar inapnya kosong. Tangan kirinya ia angkat, mengamati jarum kecil yang tertancap.

Ceklek!

"Astaga, Lami kau sudah sadar?!! "

Sosok gadis lain yang membuka pintu bergerak mendekati Lami dengan wajah sembab. Gadis itu Kim Minju, sepupu dari Lami yang memutuskan untuk tinggal bersama di rumah Lami.

"Kenapa kau melakukannya lagi? "

Lami hanya diam, tak menanggapi Minju yang kini terisak. Gadis itu masih berbalut piama tidur yang ia tutup mantel panjang. Minju yang panik setengah mati membuat gadis itu tak memikirkan apapun lagi selain Lami.

Bagaimana tidak? Kalau ia terlambat beberapa detik tadi malam, Kim Lami mungkin sudah tak bersamanya lagi.

Malam ini Minju terbangun dari tidurnya. Gadis itu merasa haus, namun ketika terbangun Minju mengernyit heran. Kenapa ranjangnya terasa luas?

Dimana Lami?

Mereka tidur bersama, satu ranjang. Sontak gadis bermarga Kim yang lebih tua itu melompat dari ranjang dan bergegas keluar, mencari sepupunya yang tiba-tiba lenyap.

"Lami! Kim Lami! Jangan main-main, dimana kau! "

Derap langkah kaki Minju yang berbalut sandal berbulu terdengar cepat. Gadis itu panik, jangan-jangan sepupunya melakukan itu lagi?

"KIM LAMI! "  Minju memekik, matanya memanas begitu melihat tubuh Lami tergolek diatas kursi makan. Dengan cepat gadis itu mendatangi Lami dan menepuk pipi sepupunya, berharap gadis yang lebih muda itu membuka mata.

"Lami, Lami, bangun! "

Namun Lami tak membuka matanya meski Minju berkali-kali menggoyangkan tubuh gadis itu dan menepuk keras pipi Lami. Minju putus asa, gadis itu menggigit kuku ibu jarinya dan mondar mandir di sebelah tubuh Lami.

Lalu kemudian, maniknya menangkap sesuatu disamping tangan Lami. Minju mengernyitkan dahi, gadis itu mendekat dan meraih tabung kecil yang tergolek disamping lengan Lami.

Lantas kedua matanya membulat dan berkaca-kaca.

"LAMI! "

TenebrisWhere stories live. Discover now