Part 0.4

224 20 17
                                    

Jika didalam Mall Ace yang terus-menerus di paksa pulang. berbeda lagi saat didepan Mall. Janetta terus-menerus dipaksa untuk di antar oleh Ace. Hingga akhinya Janetta menyerah karna alasan Ace ingin menemui mamanya dan Janetta bisa mengirit ongkosnya.

Pada saat mereka suda berada dimobil Ace menuju kantor Janetta, Ace lag-lagi menguji kesabaran Janetta dengan bertayanya banyak hal walaupun tidak dijawab oleh lawan bicaranya.

“Beneran ngak mau beli dress itu?”

Janetta menggeleng

“Makan?”

Janetta menggeleng

“Ngak laper?” Janetta yang jenuh dengan pertanyaan Ace yang terus menerus dilontakan itu hanya bisa menghela nafas.

“Ice cream?” Ace menahan tawanya ketika melihat Janetta yang sedang memejamkan mata karna jengah dengannya, namun dengan gencarnya Ace bertanya terus-menerus hingga membuat Janetta bersuara.

“Pak, bisa diam ngak sih? Nyetirnya fokus dong!! Saya ngak mau mati muda, lagian saya udah bilang kalau saya lagi malas ngomong” demi suara tawa mak lampir yang menakutkan, ini pertama kali Janetta mengeluarkan kata-kata yang panjang dan itu membuat Ace bersorak dalam hati.

“Emang dari dulu malas ngomong” gumanan Ace yang tidak dihiraukan oleh Janetta. Apa-apaan Pria ini mengungkit masa lalu.

Tiba-tiba ponsel Janetta berbunyi membuat Janetta yang tadinya memasang wajah kesalnya menjadi tersenyum saat melihat layar ponselnya. Ace melirik sekilas ke arah Janetta yang tersenyum. Dalam hati dia cemburu melihat Janetta yang tersenyum untuk orang lain. bukan untuknya.

“Hum”

“Kaka udah makan?”

“Iyah udah”

“Ngak lagi boong kan?

“Ck bawel banget sih, benaran, ngak bohong”

“Oh ! lagi dimana? Sama siapa?”

Janetta melirik Ace sekilas “lagi dijalan sama temen” Ace yang menatap kedepan langsung melihat kea rah Janetta, tatapannya seperti ingin menolak kata-kata Janetta namun sekilas dia sadar jika mereka memang bukan siapa-siapa lagi.

Masi beruntung di anggap teman dari pada tidak sama sekali.

“Hehe kirain sama gebetan”

“Dasar !! udah dulu yah”

Panggilan terputus..

“Siapa?” pertanyaan Ace membuat Janetta yang sedang membalas Chatt Sasa menatap aneh kepadanya lalu memilih tidak menjawab hingga mobil memasuki kintal perusahaan.

Thanks” Janetta dengan langkah yang cepat langsung masuk kedalam meninggalkan Ace yang baru saja ingin membukakan pintu untuknya.

Ace hanya bisa menggeleng kepala. Sulit mendapatkan maaf. Gumannya pelan.

Janetta tau perbuatannya tidak sopan, namun dia sangat malas menjadi bahan gosipan seluruh kantor jika ada yang melihannya bersama anak direktur itu. Cukup di gosipi karna Jomblo Akut. Itulah pikirannya saat menuju ruangannya.

“Hay Netta”

“Bayu” Senyum Janetta merekah

seorang Pria Tampan berkemeja putih lengan panjang dengan tangan yang digulung, sedang bercerita dengan Sasa menyambut Janetta dengan pelukkan hangat. Janetta membalas pelukkan Hangat Pria itu dengan akrap, Sasa yang duduk dimeja kerjanya hanya tersenyum menatap keduanya. Saat mereka berpelukkan, tanpa mereka sadari Ace berdiri dibalik kaca ruang kerja mereka dengan tatapan yang sulit di artikan. Dengan senyum sinis, Ace berlalu menuju ruangan Carlo mamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang