;10

657 112 20
                                    

kini chenle sudah sampai di apartemennya dan masih dilanda kebingungan.

iya, kebingungan sama chaera yang tiba-tiba jadi lebih sensitif.

chenle pun memutuskan untuk pergi ke apartemennya chaera.


sampai di depan pintu apartemen chaera, chenle langsung membuka pintu dengan kartu aksesnya.


yang chenle dapati adalah chaera yang tertidur di sofa, masih menggunakan baju yang chaera kenakan saat kuliah tadi.


"nih anak mabok apa gimana ya?" tanya chenle yang kebingungan.

chenle pun berjalan mendekati chaera.

"oi, chaera" panggil chenle sambil menggoyang-goyangkan tangannya chaera.

chaera pun terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah orang yang membangunkan chaera.


"kenapa lo bisa masuk? mau maling apa lo? jambu?" tanya chaera yang ngelantur.

"lupa ya? kan gua punya kartu akses apartemen lu" balas chenle.

"kan gue udah bilang, jangan dipake lagi" ucap chaera yang masih tiduran di sofa.

"yaudah itu gak penting" ujar chenle sambil duduk disebelah chaera yang tiduran.
"sekarang yang penting lu"

"apaan sih"

"lu kenapa?"

"gak tau ah" ujar chaera sambil menutup mukanya dengan bantal sofa.

"lah, kenapa sih?"

chaera memilih untuk diam.

"woi, chaera" panggil chenle.

chaera masih memilih untuk diam.


"oiii, chaera nam chaera" panggil chenle yang kali ini menarik bantal yang chaera gunakan untuk menutup mukanya.

"ih, balikin!" seru chaera sambil menarik bantal yang chenle ambil.

"hahahah, itu kan di belakang lu juga ada bantal" ucap chenle.

saat chaera menoleh ke belakangan, ternyata memang ada bantal.

chaera pun melempar bantal yang tadi dibuat rebutan ke chenle dan mengambil bantal yang ada dibelakangnya untuk menutupi mukanya lagi.


"hahahaha, kenapa sih?" tanya chenle lagi.

"i'm not in my mood, bitch" ujar chaera yang sedikit tidak terdengar karena ketutupan bantal.


chenle melihat gaya tidurnya chaera. seperti sedang meringkuk dan memegang perutnya.

"sakit perut?" tanya chenle lagi.
"jangan-jangan usus buntu lu"

chaera masih terdiam.

"ah, gua gak ngerti cewek" keluh chenle.

"yaudah kalo gak ngerti, pergi aja sana!" seru chaera yang tiba-tiba ngegas.

"selow aja dong mba" canda chenle.


bukannya pergi, chenle malah tetap duduk disebelah chaera sambil searching gejala yang chaera alamin.

"oohh, lu lagi pms ya?" tanya chenle.
"pantesan lu tiba-tiba gak bales ngatain gua"

chaera masih terdiam, enggan untuk memjawab chenle.


"kata google sih, biar moodnya balik, beliin makanan kesukaan" jelas chenle.
"lu mau apa?"

chaera hanya menggelengkan kepalanya.


"oh iya, lu kan sakit perut juga" ujar chenle.
"gua harus ngapain?"


apa gua bikin teh anget aja?, Batin chenle.


chenle pun berjalan menuju dapur dan membuat segelas teh hangat untuk chaera.


"nih, gua gak tau sih ini bener atau gak" ucap chenle.
"tapi, semoga aja sakit perut lu mendingan"

chaera membuka bantalnya dan menatap chenle sinis.

"cepetan anjink, ini panas" protes chenle.

"repot amat" balas chaera.

"udah gua bantuin, gak ada rasa berterima kasihnya"

chaera hanya membalas chenle dengan tatapan sinis sambil menyeruput teh hangatnya.


"kata google juga, beliin cemilan" kata chenle.
"lu mau cemilan apaan?"

chaera hanya diam, seperti sedang berpikir.

"ah, banyak mau nanti" keluh chenle.
"gua cek cemilan dulu di apartemen gua"

"lo yang nawarin, anjink"

"hahahaha, pms jadi ngegas lu"


chenle pun keluar dari apartemen chaera dan naik lift pribadi menuju apartemen chenle.

setelah mencari cemilan di dapur, akhirnya chenle menemukan beberapa cemilan.

sesudah itu, chenle kembali ke apartemen chaera.

sampai di apartemen chaera, yang chenle dapati ialah chaera yang sudah tertidur di sofanya.

kali ini udah beneran tidur.


"woi, chaera" panggil chenle.
"lu gak mau ganti baju, mandi, makan terus tidur di kamar?"

chaera lagi-lagi tidak menjawab chenle. mungkin sudah beneran tidur.



apa gua bangunin aja ya?, Batin chenle.

tapi, kata google, jangan bangunin cewek pms yang lagi tidur.



"gua gak tau si kenapa gak boleh, tapi mungkin karena udah gak nahan sakitnya" kata chenle yang ngomong sendiri.
"iya kan, ra?"

jelas chaera tidak menjawab lagi.


chenle pun menaruh cemilannya di meja makan dan pergi ke kamar chaera untuk mengambil selimut untuk chaera.

karena cuaca memang sedang sangat dingin. jadi gak papa kan kalau chenle kasih chaera selimut? gak bakalan aneh kan?


"kayak orang mabok, hahaha" chenle yang terkekeh pelan.


sebelum akhirnya chenle benar-benar pergi meninggalkan apartemen chaera, chenle sempat berkata beberapa kalimat.



"dasar, betina" ledek chenle.





"oh iya, lu kan bukan betina" tambah chenle.





"bukan, bukan perempuan juga" ujar chenle.
"tapi jantan, hahahaha"





tbc


✔️ unspoken words | zhong chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang