;14

638 102 15
                                    

waktu sudah menunjukkan jam 8 malam dan chaera masih di apartemennya chenle sedang menonton tv sambil makan.

sedangkan chenle tetap terfokus dengan ponselnya.

"ngantuk gua" ujar chenle.
"padahal daritadi gua main hp"

"perasaan lo tidur mulu kerjaannya" jawab chaera.

"iya, gak tau" kata chenle.
"ini hp gua mode malam soalnya"

"keluar aja lo, le" canda chaera yang jengkel sama chenle.

"HAHAHAHAHA"

"emang udah malem sih" ujar chaera yang bersiap-siap berdiri dari sofa.
"yaudah, gue mau balik"

"palingan lu balik lagi kesini" balas chenle.

"iya, anjir. gue masih gabut" jawab chaera yang kembali duduk lagi di sofa.

"nah, kan"

kembali ke urusan masing-masing. yaitu chaera yang menonton tv dan chenle yang main hp.

sebenernya sih keliatan gabut. tapi kedunya merasa kesepian kalo gak ada teman.

jadi, chenle dan chaera senang-senang saja, walaupun keduanya tidak tahu apa yang harus diobrolin.

"terus le, kan lo jadi terpaksa tuh di feb. terus kalo nanti gak maksimal gimana?" tanya chaera yang masih menonton tv.

"dipaksain"

"kalo dipaksa makin gak maksimal dong. kan bukan karena kemauan lo sendiri" ujar chaera.

"ya makanya, gua udah bilangin. tapi percuma"

"ah, lo bilangnya ngegas sih, jadi males mereka" canda chaera.

"sotoy" jawab chenle sambil menoyor kepala chaera.
"coba aja lu yang ngomong sama mereka"

"harus banget ngelanjutin bisnis keluarga lo?" tanya chaera lagi.

"iya"

"banget banget?"

"iye"

"banget banget banget?"

"sekali lagi ngomong, lu dapet payung cantik" canda chenle.

"HAHAHAHA" tawa chaera.


"ra" panggil chenle.

chaera hanya menjawab dengan cara menoleh ke arah chenle.

"waktu acara penutupan ospek, kan ada yang ngeband tuh" ujar chenle.

"terus?"

"gua pengen banget ikutan naik panggung" tambah chenle.

chaera menatap ekspresi chenle yang lagi-lagi tidak bisa ditebak. entah itu sedih, ataupun datar.

chaera terus memikirkan cara untuk membuat chenle terlihat bahagia.


"lu lagi mikir ya?" tanya chenle.

"diem" jawab chaera yang tau kalau chenle akan memulai pergelutan lagi.

"hahahaha, emang punya otak?" canda chenle.

"ih, gue tuh lagi cari cara biar lo bisa tetep terjun di dunia musik" jawab chaera yang jengkel sambil menoyor kepala chenle.

"emang bisa?"

"sama gue, apaan sih yang gak bisa?" tanya chaera dengan senyumannya yang angkuh.

"ada. mikir, kan lu gak punya otak. jadi gak bisa" canda chenle lagi.

"aduh le, lo tuh bisa diem gak?" ujar chaera yang sedang memejamkan matanya, sedang berpikir keras.

chenle pun memilih untuk menertawakan tingkah chaera.

"nah! gue udah dapet ide!" teriak chaera.

"berisik"

"gimana kalo lo tetep ikutan event-event, tetep tampil di panggung dan lain-lain?" tawar chaera.
"tapi, lo diem-diem aja"

"emang bisa? hah?"

"bisa, yaelah"

"kalo ketauan?"

"tenang, gue yang ngomong"

"emang berani?"

"sekali lagi nanya, lo yang sekarang dapet payung cantik"

"HAHAHAHA" tawa chenle.
"tapi seriusan, emang berani?"

"udahlah, selagi lo gak berbuat salah sama mereka dan masih sopan, gue bisa tanganin" ucap chaera.

"yakin?"

"iye" jawab chaera.
"udah, gak usah dipikirin soal itu. sekarang, lo cari cara gimana bisa ikutan event-event selanjutnya"

"gimana ya, bingung gua" ujar chenle yang kebingungan.

"i've got no idea.."

"yah, bego"

"ya lo cari juga lah, ini kan buat kepentingan lo juga" protes chaera.

"coba nanti gua tanya-tanyain" jawab chenle.

"okay" jawab chaera.
"kalo gitu, see you tomorrow"

chaera pun beranjak dari sofa lalu berniat buat pergi meninggalkan apartemen chenle.

"mau kemana?" tanya chenle.

"balik lah, udah malem"

"lu tidur jam berapa?"

"jam 10 palingan. kenapa?"

"ini masih jam 9. ngapain balik cepet-cepet?" tanya chenle.

"night routine gue makan waktu 1 jam" jawab chaera yang angkuh.

"hahahaha, night routine apaan 1 jam?"

"skincare gue banyak, you know?"

"ngapain banyak-banyak? lu mau jadiin sembako terus lu bagi-bagiin?" canda chenle.

"aduh le, lo tuh bukannya berterima kasih sama gue, malah dikatain mulu" protes chaera.

"HAHAHAH" tawa chenle.

"yaudah ah, emosi gue disini" protes chaera lagi.

"bye bye" balas chenle.
"malem-malem jangan mengaung ya lu, bulan purnama tuh"

"lo pikir gue serigala, anjink" jawab chaera lalu akhirnya pergi meninggalkan apartemen chenle.

chenle masih ketawa cekikikan. dia gak bisa berhenti tertawa sampai dia sakit perut.

hanya bersama chaera, chenle bisa tertawa se-ngakak itu.



sedangkan chaera, kembali ke apartemennya dengan wajah, perasaan dan suasana yang ceria.

kalau di film, mungkin kalian bisa melihat pelangi di atas kepala chaera.

chaera senang, bisa mengisi hari weekend chaera tanpa kemana-mana dengan bercanda sama chenle seharian.

itu sudah lebih dari cukup.



damagenya euy, parah, Batin chaera.





tbc

✔️ unspoken words | zhong chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang