52

21.8K 2.7K 674
                                    

Bruk

"Akhirnya. Kau berat juga"

Renjun mengerucutkan bibirnya saat Yangyang mengatainya berat. Dia menggeser tubuhnya dan menepuk tempat disampingnya.

"Temani aku"

"Tentu saja. Rumahmu terlihat sangat sepi"

Yangyang menatap sekitar. Tidak ada orang, dia melihat interior serba mewah yang dipakai dirumah Lee. Tapi dia senang Renjun tak pernah menyombongkan dirinya.

"Yangyang, jika ingin minum ambil sendiri ya. Kau bisa mengambil apapun"kata Renjun.

Yangyang mengangguk. Dia paham karena telapak kaki Renjun terluka. Renjun terlalu memaksakan dirinya berjalan jauh dan mungkin Renjun menginjak sesuatu yang tajam.

Yangyang menggendong Renjun tiba tiba membuat Renjun sedikit terkejut. Dia mengalungkan tangannya dileher. Renjun menatap Yangyang.
"Kau mau membawaku kemana?"tanyanya.

"Teras samping. Aku ingin tahu"kata Yangyang.

Renjun membukakan pintu samping agar Yangyang lebih mudah. Yangyang mendudukkan Renjun disofa dan dia berdiri didekat kolam ikan.

"Kau seperti anak kecil"kata Renjun.

Renjun menatap Yangyang, dia duduk didekat kolam dengan makanan ikan ditangannya. Yangyang tak memperdulikan ejekan Renjun dan asik dengan ikan ikan yang ada dikolam.

Renjun berdiri. Dia berjalan ke dapur meski telapak kakinya sakit. Renjun kembali dengan beberapa kaleng soda, camilan dan dua botol air mineral.

"Yangyang, minumlah"

Yangyang langsung menatap Renjun yang telah duduk kembali disofa. Dia menatap kaki Renjun, kasa yang baru diganti kembali memerah.

"Kau benar benar keras kepala"

Yangyang masuk dan mengambil kotak p3k. Dia membawa kaki Renjun kepangkuannya dan mengganti kasa dikaki Renjun yang kembali kotor dan terkena darah.

Renjun memperhatikan wajahnya Yangyang. Dia terlihat sangat serius dan hati hati. Renjun bisa melihat Yangyang begitu menyayanginya.

Selesai dengan kaki Renjun Yangyang memberesi semuanya dan duduk disamping Renjun. Renjun langsung memeluk tubuh Yangyang dan menyamankan dirinya disana.

"Bagaimana bisa?"

"Hm?"

Yangyang menatap Renjun tak mengerti. Dia gemas dengan Renjun yang mengerucutkan bibirnya dan memainkan tangannya.

"Tinggi kita tak beda jauh tapi kau dengan mudah bisa mengangkat ku. Aku juga ingin jadi kuat"kata Renjun masih dengan bibir yang maju beberapa centi.

"Ah kau benar juga! Kau lebih pendek dariku hanya beberapa centi. Lebih kurus dariku beberapa kilo. Bagaimana bisa ya?"

Renjun memukuli Yangyang. Dia merasa sangat tersindir meski dia akui itu memang fakta. Tubuhnya sangat ramping seperti perempuan.

"Bahkan perempuan saja lebih berisi"ejek Yangyang.

Renjun langsung menatap tajam Yangyang.
"Apa kau cenayang ha? Kenapa bisa tau apa isi pikiranku?!"kesalnya.

"Kau seperti buku. Mudah terbaca"kata Yangyang.

"Kalau begitu aku akan menjadi braille agar hanya orang tunanetra yang bisa membacaku"kesal Renjun.

Yangyang hanya tertawa. Tanpa Renjun sadari Yangyang telah mengirim pesan pada Jaemin. Menurutnya ini sudah cukup dan saatnya Hyungdeulnya Renjun tahu, Renjun sudah berada dirumah.

ℝ𝕖𝕟𝕛𝕦𝕟𝕟𝕚𝕖✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang