DUA

516 11 3
                                    

                      Happy Reading!
Mentari kini tak lagi menampakkan sinarnya. Suasana sekolah kini semakin sepi.Masalahnya sudah dua puluh menit berlalu Alika masi saja setia berdiri didepan pagar sekolahnya. Alika mulai ketakutan. Ponselnya mati dan ia tak dapat menghubungi Bundanya untuk minta dijemput pulang. Alika benar-benar kebingungan harus berbuat apa.

Alika memutuskan untuk berjalan menjauh dari sekolah. Siapa tau ada taxi yang lewat. Sepi. Satu kata yang menggambarkan suasana jalan saat ini. Saat sunyi seperti inilah yang membuat Alika teringat kembali lelaki dimasa lalunya yang berhasil membuat air matanya tumpah saat mengingatnya. Alika sangat berharap kehadiran lelaki yang sangat ia rindukan meski semuanya itu mustahil.Napasnya mulai tak teratur. Dadanya sakit mengingat semua kenangan mereka.Alika mengusap kasar air matanya yang tumpah. Ia tak ingin seorangpun tau akan sedihnya.

Untuk menghilangkan rasa sedih dan bosannya Alika menendang krikil-krikil yang terdapat disamping jalan. Hingga tiba-tiba Alika melihat Siasya yang sedang berdiri seorang diri dibawah pohon mangga yang tak jauh dari sekolah. " Siasya. Ngapain disini sendirian?"tanya Alika yang telah menghampiri Siasya.
"Lo nunggu jemputan ?" Alika kembali bertanya.
"Hm"
"Sya gue boleh minta tolong gak. Gue pulang numpang bareng lo bi-"
"Sorry gue buru-buru. Jemputan gue dah dateng" ujar Siasya yang kini telah meninggalkan Alika sendiri.

Alika yang ditinggalkan hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada Siasya. Meski Siasya tak menoleh kearahnya sedikitpun.

"Dada Sya. Hati-hati!" Teriak Alika
saat mobil  yang ditumpangi Siasya melintas dihadapannya. Alika terus melambaikan tangannya hingga mobil berwarna hitam itu hilang dari pandangannya.
———-
Didalam mobil. Arga dan teman-temannya yang baru saja pulang sehabis main basket tak sengaja melihat Alika yang sedang berdiri disamping jalan.
"Arga lihatdeh Itukan Cewek yang tadi dikantin" ucap Riko yang duduk disamping Arga sambil menunjuk-nunjuk kearah Alika.

Raka dan Aldi yang mendengar ucapan Riko segera melihat ke arah Alika. "Iya Ga. Dia ngapain disitu?"tanya Raka.
"Bukan urusan gue" jawab Arga sambil terus mengemudi dan melewati Alika begitu saja.
"Arga stop.Ga stopin mobilnya.GA STOPIN MOBILNYA" kata Aldi.
Arga mengerem mobilnya mendadak membuat ketiga temannya terpental kedepan.
"Buset Ga gila lo ya" cetus Raka kaget.
Aldi segera turun dari mobil Arga dan berlari menghampiri Alika.
"Lah si bocah curi start duluan dari kita-kita" ucap Riko yang tak mau kalah dari Aldi.
—————
Alika yang sedang menatap ujung sepatunya sontak terkaget saat bahunya ditepuk oleh seseorang.
"Hei... Lo yang tadikan" sapa Aldi dengan senyum khasnya.
Alika menatap Aldi kebingungan. Berusaha mengingat dengan siapa sekarang ia dihadapkan.
"Oh... kakak yang tadi dikantin kan? "
"Hm"jawab Aldi
"BTW lo ngapain disini sendirian uda mau malam?" Tanya Aldi
"Gue nunggu dijemput Bunda kak. Tapi  gak dijemput-jemput."jawab Alika sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Mau bareng gak?"tawar Aldi
" Makasih kak. Gak usa. Gak enak nanti malah ngerepotin kakak. Gue nunggu taksi aja kak"jawab Alika dengan penuh sopan yang tak lupa disertai senyumnya.
" Gak ngerepotin kok. Keburu malam.Biasanya jam segini gak ada taksi lewat. Gimana?"
Alika berpikir keras. Ia sangat merasa tak enak hati pada Aldi. Tapi disisi lain ia juga ketakutan menunggu taksi seorang diri yang sedari tak tak kunjung lewat.
"Gimana?mau bareng"tanya Aldi.
" ok deh kak kalau gitu gue-" ucapan Alika terpotong saat melihat sosok lelaki berhoodie hitam yang sedang memundurkan mobil sportnya dan berhenti tepat dihadapannya.
Jantung Alika berdetak tak normal. Tidak seperti biasanya ia begini. Mungkin semua ini karena efek dirinya pertama kali  melabrak Cowok bernama Arga dan sekarang harus semobil dengannya.
"Gimana?" Tanya Aldi sekali lagi.

Pandangan Arga lurus kedepan.dirinya tak berniat sama sekali melihat ke arah Alika. "Cepetan! Gue mau pulang. CAPEK!"kata Arga dengan penuh penekanan.
Alika yang mendengar ucapan Arga nyalinya menjadi semakin tak enak hati. "Eh....Anu Kak, gue nunggu taksi aja gak papa kakak duluan aja"jawab Alika dengan senyum yang dipaksakan untuk menutupi kegugupannya.
"Beneran gak papa?"
"Iya kaka gak papa. Kakak duluan aja. Hati-hati kak"ucap Alika mengakhiri pembicaraan.
Aldi yang diusir secara halus segera kembali ke mobil sembari melambaikan tangannya untuk Alika.Arga cowok yang tak punya hati segera menaikan kaca mobilnya dan berlalu dengan kecepatan penuh.

ARGA & AlIKAWhere stories live. Discover now