Prolog

329 54 24
                                    

FROM : T A M A 🌵❤ : "Sha? Lagi sibuk nggak? Ketemuan yuk, ada yang mau aku omongin secara langsung."

Alisha yang semula terduduk lesu, kini sudah bangkit dan tersenyum sumringah ketika mendapati pesan dari pacarnya. Iya, mereka berdua baru pacaran sudah empat bulan ini.

Membaca pesan dari pacarnya itu membuat Alisha semangat setelah selesai beres-beres. Gadis itu harus pindah ke Bogor untuk menemui neneknya yang sudah sakit-sakitan.

Setelah selesai mandi, Alisha bergegas dandan yang cantik. Hari ini mungkin bakal jadi pertemuan terakhir Alisha sebelum gadis itu akan menjalani hubungan jarak panjang antara Jakarta dan Bogor.

Alisha yang masih berumur lima belas tahun sendiri, tidak yakin bisa menjalani hubungan jarak panjang atau tidak. Karena jujur, Alisha takut. Alisha mengambil tas kecil berwarna putih bercorak kaktus. Alisha mengurai rambutnya yang sepunggung.

🌵🌵🌵🌵🌵

Alisha sampai di salah satu kafe di daerahnya. Tama sengaja memilihkan yang dekat rumah Alisha. Ia celingukan mencari batang hidung Tama.

Lambaian tangan seorang pria membuat Alisha tersenyum kemudian menghampiri pria tersebut.

Tama.

Wajah sumringah Alisha berubah jadi cemas ketika mendapati wajah Tama yang serius. Tama, pacar pertama Alisha. Tama, teman seangkatan Alisha ketika sekolah menengah pertama. Kalau ditanya secinta apa Alisha dengan Tama gadis itu akan menjawab, "Aku udah suka sama Tama tiga tahun! Tiga tahun! Dari kelas tujuh!"

"Kenapa, Tam?" tanya Alisha langsung setelah duduk di kursi berwarna coklat kayu.

"Aku...," kalimat Tama menggantung. Alisha menaikkan satu alisnya bingung. Kemudian Tama berdehem. "Kamu jadi pindah ke Bogor?"

Alisha mengangguk lemas. "Iya. Nenek kasian nggak ada yang nemenin."

"Kenapa?" tanya Alisha.

"Aku...aku mau kita putus, ya, Sha," ungkap Tama.

Mata Alisha membulat, mulutnya menganga. "K-ke-kenapa, Tam? Kenapa minta putus?"

"Aku...," Tama menoleh ke samping kiri dan kanan. Suasana kafe sedang tidak terlalu ramai.

"Aku nggak percaya sama LDR."

"Bisa Tam. Kita pasti bisa, kok. Jangan putus."

"Enggak, Sha. Aku nggak bisa."

"Kenapa? Kamu nggak percaya sama aku? Aku cuma cinta sama kamu kok."

"Itu sekarang. Kita nggak tahu setelah aku atau kamu, nanti ketemu orang baru."

"Tam,"

"Sha,"

Mereka berdua saling tatap untuk beberapa detik hingga akhirnya Tama bersuara lebih dulu.

"Aku nggak bisa, Sha. Udah, ya. Jaga diri kamu baik-baik di Bogor. Semoga kamu dapet cowok yang lebih baik dari aku." Tama beranjak pergi meningalkan Alisha dengan kebingungan.

"Tapi...kayaknya nggak ada yang lebih baik daripada kamu, Tam."

"Atau mungkin aku yang banyak kurangnya, ya?"

"Atau kamu udah ketemu cewek yang lebih menarik, cantik, dan baik daripada aku?"

🌵🌵🌵🌵🌵

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang