1. Kenangan Manis

193 51 15
                                    

Selamat Membaca

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵🌵🌵🌵🌵

KANGEN adalah perasaan yang menggambarkan keadaan gadis berkulit putih itu. Matanya tak lepas menatap layar handphone yang menampilkan foto dirinya bersama ketiga sahabatnya.

Selepas neneknya yang meninggal beberapa bulan lalu, gadis itu kembali ke Ibu Kota untuk tinggal dengan kedua orang tuanya. Dan harus merelakan persahabatan mereka menjadi sebuah kenangan manis yang nggak bakalan dia lupain.

Bagaimana nakalnya gadis itu saat kelas satu SMA bersama ketiga temannya. Bolos pramuka dan bersembunyi di toilet karena kalau ketahuan bakalan malu. Ijin ke toilet padahal cuma mau liat kakak kelas olahraga. Godain kakak kelas waktu lewat di depan mereka. Dan yang lebih berani nyuruh kakak kelas potong poninya. Gila sih!

Tapi itu sekarang tinggal kenangan. Untuk bolak balik Jakarta-Bogor itu juga butuh waktu, tenaga dan uang. Lagian, sekarang ia cuma mau hidup damai dan bahagia. Nggak ada lagi urusan atau di labrak sama kakak kelas. Nggak ada lagi berantem sama rekan setimnya.

Ponselnya tiba-tiba berdering. Setelah dilihat ternyata panggilan video dari Syila, salah satu sahabatnya di Bogor. "Alisha!" teriak Syila. Wajahnya terlihat senang ketika Alisha mau menerima panggilan video darinya.

Alisha nggak terlalu suka di telepon. Apalagi panggilan video. Lewat pesan aja udah cukup menurutnya. Alisha lantas mengambil hoodie hijau army bergambarkan kaktus itu. Memakainya dan menutup wajahnya dengan tudung hoodie. Ia hanya menampakkan kedua mata dan alisnya.

"Syilaaa!!!!" teriaknya mengikuti Syila.

"Kangen tauk gue! Padahal lo baru pergi kemarin lusa. Jakarta gimana? Seru?" Syila tengah duduk bersantai di teras rumahnya sambil ngeliatin tetangganya yang cogan main bola. Alisha tau. Soalnya Syila nggak sengaja menggeser layar hpnya dan memperlihatkan tetangganya.

"Bohong! Kangen apa kangen?!"

"Beneran, Al." Syila memasang wajah serius. "Hampa terasa hidupku tanpa dirimu," lanjutnya bersenandung menyanyikan lagu salah satu musisi Indonesia.

"La?" Alisha kaget karena tiba-tiba Syila senyum-senyum sendiri kayak orang gila. Dugaan Alisha pasti karena Syila disenyumin sama tetangga dia.

"Syila?!" panggilnya mengaggetkan Syila. Ponsel milik Syila reflek terjatuh karena teriakkan Alisha. Alisha tertawa jahat melihat tingkah sahabatnya itu. Pasti gerogi. Pasti tangannya gemeteran.

"Al! Jangan ngagetin gue dong. Kaget tauk!" omel Syila dari ujung sana.

"Lagian lo senyam-senyum sendiri. Gue nggak lagi ngelawak juga, kenapa?" Alisha menaikkan satu alisnya saat mengatakan kata terakhir.

Cerita dari Alisha [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang