malaikat penyelamat 1 (arafi, fiora - ara fiony)

1.2K 71 2
                                    

-si gadis akhlakless

pagi itu dengan tergesa gesa seorang gadis manis berdarah sunda berlari memecah keheningan jalanan samping beton sekolah, beberapa meter lagi gerbang sekolahnya sudah terlihat dia sibuk melihat jam tangannya masih ada sisa lima menit sebelum bel masuk sekolah berbunyi, dan gadis itu mulai sedikit bernafas lega setidaknya gerbang itu masih terbuka dan tidak memerlukan waktu lebih dari lima menit untuk sampai di sana namun "teeett... teett.. teet" bel sekolah berbunyi dari area sekolah di balik tembok disamping gadis itu berjalan.

"eh loh koo?" tanyanya dengan wajah polos sambil kembali melihat jam pergelangan tangganya

tanpa aba-aba gadis itu kembali berlari dengan nafas berhempus kencang gadis itu berdiri di balik gerbang yang sudah di tutup rapat oleh pak satpam.

"pak, tolong ara hanya telat 1 menit," ucapnya melihat kembali jam tangan miliknya

"maaf neng, peraturan tetap peraturan." ucapnya

"tapi pak, cuma 1 menit, tolong dong pak, tadi ara telat karna nyelamatin anak kucing dulu yang ketabrak" ucap gadis bernama ara itu

jika di lihat lihat memang keadaan gadis itu sangat berantakan dimana terlihat noda kotor di seragam sekolahnya dan ada bercak darah di seragamnya

"ara harus cepat masuk paa, seragam ara kena darah kucing. nanti bapak mau ara sakit? kalo ga cepet-cepet dibersihin?" tanya ara

bapak satpam itu melihat ara dengan tatapan tak percaya tapi bagaimanapun seragam ara memberikan bukti kuat bahwa pagi itu gadis berdarah sunda di hapannya sudah bergulat dengan tanah dan darah hanya demi seekor kucing jalanan

"tolong ya pa tolong..." ucap ara

tanpa ara sadari kini sudah ada seorang gadis lain berdiri di sampingnya tatapannya kosong menatap pak satpam

"ini yang satu lagi kenapa?" tanya pak satpam

pertanyaan pak satpam membuat ara segera melirik gadis di sampingnya sejak kapan gadis itu ada di sana? ara terkaget sendiri.

gadis itu mengeleng pertanda tak ada pembelaan.

"aduh, ada ada aja sih pagi-pagi" ucap pak satpam

"yasudah, daripada saya kebobolan beberapa siswa karna saya kasian sama kamu yang udah baik nyelametin kucing, saya izinkan kalian masuk. tapi jangan di ulangi lagi ya." ucap pak satpam membukakan gerbang

ara tersenyum senang menatap sang bapak satpam "makasih ya pak, ara janji ga ulangi lagi"

belum selesai ara berucap tanpa perintah si gadis pendiam itu segera masuk mendahului ara dan berjalan duluan.

"akhlak less banget emang ya, gaada tabeat buat bilang makasih apa?" tanya ara berdumel sambil menatap pungung gadis itu.

"eh, astaga lupa harus ke toilet dulu" ucap ara segera kembali terfokus dan berlari ke area toilet sekolah.

di dalam toilet sekolah ara sibuk membersihkan seragam sekolahnya, "seengnya ga terlalu kotor deh, biar aja kalo ada guru yang tanya mending jujur, kan jujur itu lebih baik" ucap ara pelan sambil terus mengusap seragamnya yang bernoda merah darah

"kasian kucingnya" ara memelow saat kembali terbayang anak kucing yang meregang nyawa di hadapannya tadi pagi.

"gak tau adab emang yang nabrak, sial 7 turunan baru tau rasa lu" dumel ara sendiri.

kini matanya kembali fokus ke seragam baju miliknya, dan selang beberapa lama gadis itu kembali memikirkan hal lain.

"dia siapa ya? ko aku ga kenal" tanya gadis itu

A New StoryWhere stories live. Discover now