"Dia datang...."
Akupun bingung apa yang di ucapkan vanila kuikuti arah pandangnya dan benar saja seorang wanita dan pria berdiri di ambang pintu menatap ke arah vanila duduk.
"Al...."
Panggilnya dengan suara bergetar masih menatap wanita itu. aku menunduk menatap matanya dan akhirnya dia menatapku ku elus pipinya memberikan semangat.
"Tenang sayang,ada aku....."
Aku coba untuk terus meyakinkan dirinya untuk bertahan di sini.bukannya aku tidak kasihan dengan keadaannya yang sudah ketakutan.tapi aku ingin melihat untuk apa dia datang lagi ke kehidupan vanila.
"Vanila...."
Panggil wanita itu tadi ternyata dia sudah berada di panggung aku menegakkan tubuhku memandangnya dari atas sampai bawah.
"Siapa anda nyonya?"(tanyaku).
Aku bertanya dengan sopan edward ingin mendekat namun aku mencegahnya para kerabatku juga melihat ke arah panggung.
"Saya ibunya vanila.."(jawabnya).
Aku tersenyum mengejek kepadanya.apa dia bilang? Enak banget kalau ngomong.
"Ibu?emang ada seorang ibu menelantarkan anaknya di panti asuhan...?"(ucapku sarkatis).
Dia nampak terkejut dengan ucapanku lalu melihat ke arah vanila yang sudah menunduk menggenggam tanganku.
"Kamu tahu dari mana?"(tanyanya).
"Saya bisa lebih tahu semuanya dengan cepat nyonya...dan untuk apa anda kesini?"(tanyaku).
"Saya ingin bertemu dengan anak saya..."(ujarnya menatap vanila).
"Anak?anda bilang anak...apa anda tidak punya urat malu nyonya...biar saya ingatkan....ayo berdiri sayang..!"
Ku bantu vanila berdiri dari kursi pengantin dia menggelengkan kepala wajahnya nampak pucat.
"Anda bilang dia anak anda?coba anda tanya sama istri saya...!"
"Vanila ini ibu sayang..."
"Vanila tidak punya ibu seperti kamu..."(jawab vanila).
"Sayang...ibu kangen..."
Wanita tadi hendak memegang tangan vanila namun vanila menepisnya.
"Kangen?kamu bilang kangen?.lalu selama 14 tahun ini kamu dimana?kamu pergi dengan dia(tunjuk vanila pada pria di sebelahnya)dan ninggalin aku di panti asuhan.APA ITU YANG KAMU BILANG KANGEN!!!"
wanita itu nampak terkejut dengan teriakan vanila.
"Maafin ibu sayang..."(sesalnya).
"Kamu bilang maaf.apa semudah itu kamu bilang maaf ke aku.kamu tahu saat masih kecil aku terus menunggumu di gerbang panti berharap orang yang dulu aku sayangi datang namun apa usahaku untuk menunggumu sia-sia dan mulai saat itu aku menghilangkan namamu di hatiku....AKU MEMBENCIMU!!?"
Tangis vanila pecah aku mengusap air matanya.ku biarkan dia mengeluarkan semua beban di hatinya.
"Vanila..."
"Jangan pernah kamu manggil namaku,aku tidak mau di panggil oleh seorang PEMBUNUH!!!"
wanita itu terkejut aku pin sama pasalnya siapa yang dibunuh saat aku mencari informasi vanila Tidak ada catatan pembunuhan di keluarganya.
"Apa maksutmu van...?"(tanya wanita itu).
"Kamu jangan berlagak tidak tahu,kamu yang sudah membunuh ayah..KAMU PEMBUNUH!!!"(teriak vanila).
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelayan Tuan Muda
RomanceRank#4 (tuan muda)tgl 5 agustus 2020 Rank#400(romansa)tgl 5 agustus 2020 "Mulai sekarang kau tunanganku" "Ha?" "Dan aku tidak menerima penolakan" Hidupku berubah total semenjak menikah dengan tuan muda yang awalnya ku anggap sebagai anak kecil.. Dan...