BAB 23

2.4K 173 75
                                    

Lagi-lagi rumah sakit membawa aku ketempat terpuruk yang paling dalam

-Aleta Nathalia William-

Diperjalanan menuju rumah sakit. Satya dan Aleta hanya diam. Mereka merenungkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Begitu juga dengan Satya.

Selain itu Satya juga ingat betul, bahwa rumah sakit itu adalah rumah sakit keluarga WIJAYA. Yang berarti itu adalah rumah sakit mantannya, siapa lagi kalau bukan Billa Wijaya?

"Dek" akhirnya Satya pun membuka suara

"Iya bang?"

"Kamu jangan takut, ada abang"

"Ale gak akan pernah takut, tapi apa abang bisa berjanji kalau abang juga tidak akan pernah meninggalkan Ale?"

"Abang gak bisa janji. Yang terlahir akan kembali kepada-nya"

"Syukurlah. Jika abang berjanji dan ternyata janji abang tidak ditepati. Itu akan sungguh membuat Ale kecewa. Tapi Ale bersyukur abang gak janji"

"Tapi abang janji akan menjaga kamu"

"Setidaknya abang sudah tau konsekuensi nya jika melanggar" ucap Ale tersenyum singkat

"Abang mohon jangan emosi"

"Apa abang juga akan membela Selvia hm?"

"Abang gak bela Selvia. Tapi abang mohon jangan kamu emosi"

"Jika abang berada diposisi Ale bagaimana perasaan abang? Pasti abang kecewa bukan? Begitu juga dengan Ale. Ale kecewa bang. Tapi apa pernah Ale balas kekecewaan itu dengan emosi didepan keluarga Ale? Enggak kan bang?" ucap Ale yang membuat Satya membisu

"Ale gak janji bang" lanjutnya

"Huhh... Ayo masuk"

Mereka pun segera mencaru ruang yang sudah diberitahukan

"Aleta" panggil seseorang yang ternyata Billa

"Iya apa kak?"

"Bagaimana yang kemarin? Kamu beneran mau bantu kakak?"

"Ale akan menuntaskan itu"

"Terima kasih banyak Aleta! Kakak pergi dulu" ucapnya sambil menunjuk Satya dengan mulutnya dan dibalas anggukkan Aleta

"Bantu apa?" tanya Satya tiba-tiba

"Kepo kayak dora explore"

"Ha? Gimana? Gimana?"

"Ralat! Dimana? Dimana? Apakah disana?" jawab Ale malas

"Eh itu bukan sih ruangannya?" tunjuk Satya pada pintu yang bertuliskan 'Dahlia 2'

"Sepertinya iya bang. Ayo masuk" ucap Aleta menuju ruangan tersebut

"Lo aja dek yang buka pintunya"

"Lo aja bang"

"Lo dek"

"Lo bang"

"Lo kan adek"

"Lo kan abang"

"Adek berguna buat disuruh-suruh"

"Abang berguna buat bantu adek"

"Ah sial! Lo aja deh dek. Ntar kalau ada sepeda Shiva terbang gimana? Nanti abang dipukulin gimana? Kan binya bonyok muka abang yang tampan ini"

"Lo aja bang. Nanti kalau ada Spiderman gimana? Ntar gue diperangkap pakai jaring laba-laba. Kan hilang kecantikan Ale"

ALETA [ HIATUS ! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang