Ep.21 - Tidak Lebih

745 178 90
                                    

‘Sebuah batasan yang diciptakan untuk perasaan.’

HOTEL DELUSION
Minggu, 16-05-2020
.
.
.

Jiyeon cantik, lembut dan begitu anggun. Siapa pun akan kagum ketika melihatnya, seolah dia adalah pusat dari seluruh perhatian. Bahkan beberapa wanita dibuat terkesima. Sikapnya jelas ramah dan mudah bergaul, tak memandang status sosial, ahli dalam bela diri, wawasannya pun luas. Tak heran kalau dia menjadi salah satu dari lima wanita yang lolos tahap akhir evaluasi sebagai calon putri mahkota.

“Putra Mahkota Ui’an telah datang!” seorang kasim berseru memberitahu bahwa orang yang akan menentukan hasil akhir dari pemilihan putri mahkota sudah datang.

Di sampingnya tampak laki-laki berpakaian serba hitam berdiri tegak, menenteng pedang dengan raut wajah yang tidak dapat dilihat secara jelas, karena terhalang sebuah tirai putih yang sengaja dipasang untuk membatasi ruang antara putra mahkota dan calon putri mahkota.

Meski begitu Jiyeon dapat mengenali laki-laki itu. Dari tinggi badan, postur tubuh dan cara berdiri yang kaku. Oh Sehun, akhirnya aku bisa melihatmu. Ia berucap dalam hati sambil mengulum senyum termanisnya.

“Kau yang duduk di tengah, di baris kedua, siapa namamu?” tanya Putra Mahkota Ui’an.

Semua pandang serempak tertuju pada orang yang dimaksud Putra Mahkota Ui’an. Bahkan meski terhalang tirai, yang cukup menyamarkan pandangan, wanita itu masih tetap menjadi pusat perhatian.

“Jiyeon-ah, Seja Jeoha bertanya padamu.” Jiyeon baru tersadar, merutuki kebodohannya, karena terlalu fokus pada Sehun, dia tidak mendengar perkataan putra mahkota. “Jeoha menanyakan namamu.” tambah wanita disebelahnya dengan suara pelan.

“Kim Jiyeon, jeoha.” kata Jiyeon terkesan buru-buru.

Seketika itu juga Sehun mengangkat kepalanya. Kenapa Jiyeon ada di sini? Tak butuh waktu lama, ia segera menyadari kegiatan pemilihan putri mahkota yang beberapa minggu terakhir telah berlangsung. Tetapi dia tidak tahu, kalau Jiyeon mendaftar untuk menjadi putri mahkota.

“Aku dengar kau pandai memanah, berkuda dan menguasai lebih dari sepuluh gerakan pedang.” kata Putra Mahkota Ui’an.

Sebelum datang kepertemuan, dia sempat membaca laporan identitas para calon putri mahkota dari sang ratu. Sehun semakin dibuat yakin, kalau wanita di depan sana adalah benar, Kim Jiyeon yang ia kenal. Dia sangat hapal suara itu, suara ringan bersemangat yang dirindukannya.

“Buka tirainya.” Perintah Putra Mahkota Ui’an.

Tirai diangkat ke atas. Para calon putri mahkota bersiap dengan ekspresi mereka, berharap mendapat kesan baik saat bertukar pandang dengan putra mahkota. Jiyeon masih dengan senyum manisnya, memberi isyarat pada Sehun melalui mata. Dengan cepat Sehun menurunkan pandangannya, ketika putra mahkota tersenyum cerah membalas senyum Jiyeon.

“Kalau begitu kita harus pergi berburu bersama.” kata Putra Mahkota Ui’an.

Nde, Seja Jeoha.” Jiyeon merasa ada yang aneh dengan Sehun yang tidak mau balik menatapnya, saat itu Putra Mahkota Ui’an menyadari arah pandang Jiyeon bukan pada dirinya melainkan pada pengawalnya.

≈ ≈ ≈

≈ ≈ ≈

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Hotel DelusionWo Geschichten leben. Entdecke jetzt