Yohanes 5:6
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Kolam Betesda memiliki cerita menarik yang dapat kita pelajari. Betesda berarti Rumah anugerah atau rumah pengharapan bagi semua orang. Terkhusus mereka yang sakit, ketika mereka masuk kedalam kolam itu, maka terjadilah kesembuhan. Kita dapat tahu bahwa sudah pasti banyak sekali orang-orang sakit yang datang untuk sembuh dari penyakitnya tersebut. Tetapi apakah pernah terlintas di pikiran kita mengapa ada seorang lumpuh yang terbaring sakit? Apakah yang menjadi penyebab seorang lumpuh itu menderita atas penyakitnya sampai 38 tahun? 38 tahun adalah waktu yang sangat lama dan ada penantian panjang yang harus dilalui.
Yang perlu kita renungkan adalah sebenarnya Betesda tidak lagi seperti artinya bagi seorang lumpuh tersebut, karena satu yang pasti, yang menjadi penyebabnya adalah tidak adanya rasa tolong menolong bagi mereka yang sakit, tidak ada rasa mengasihi di antara mereka. Komunitas seperti orang-orang Betesda adalah komunitas yang didalamnya berisikan orang-orang yang mementingkan diri sendiri, tidak ada rasa ingin menolong. Tidak ada yang salah dengan istilah Betesda, tetapi orang-orang yang ada didalamnya lah yang berisikan orang-orang yang mementingkan diri sendiri.
Berbeda halnya cerita di dalam kitab (Markus 2:1-12). Didalam cerita itu, satu rumah di Kapernaum di tempat Yesus mengajar dan memberikan kesembuhan bagi mereka, di tengah kerumunan orang banyak yang mendengar Yesus mengajar, ada 4 orang yang memiliki rasa berbelas kasih dengan seorang lumpuh, sehingga mereka berusaha untuk membawa orang lumpuh ini supaya di sembuhkan, tentu bukan dengan proses yang mudah. Mereka harus naik ke atas atap membawa orang lumpuh ini dan menurunkannya tepat di dalam rumah dimana Yesus sedang mengajar. Terjadilah mukjizat bagi orang lumpuh (ay.5&11). Yang kita pelajari adalah bahwa ada mukjizat di dalam kesehatian, ada mukjizat didalam pengorbanan, ada mukjizat di dalam kasih.
MUKJIZAT SELALU TERJADI DIDALAM KESEHATIAN
PENGORBANAN DAN KASIH
