06 - Rasa yang Tak Biasa?

212 87 61
                                    

Ola dan Byan menghampiri ke empat teman Byan. Terlihat di sana ada Alaney, Fagel dan juga Gio tengah menunggu Byan di parkiran.

"Nemu ponsel lo?" tanya Alaney.

Byan mengangguk. "Untung masih nganggur di dalam laci gue!" ucap Byan. Ia terlupa tadi sepulang sekolah meletakkan ponselnya di dalam laci. Untung saat sampai di parkiran ia teringat akan ponsel tersebut.

"Lain kali hati-hati By. Lo mah apa-apa teledor banget, Anying!" semprot Fagel.

Gio menimpal, "Tau nih Byan!"

"Terus ni mantan Gio ngapain ikut kita?" tanya Alaney.

Ola tersenging. Menampakkan sederet gigi putih yang menyinari mata Gio dan juga Fagel. "Gue mau pulang, lah!" ucap Ola. "Ayo, Kak By!" ajaknya pada Byan.

Tak dapat dipungkiri wajah Ola begitu menggemaskan. Membuat Gio semakin jatuh cinta. Menyesal ia melepas perempuan sepolos Ola.

Setelah putus darinya, justru perempuan itu yang mengajak Gio balikan. Sayangnya, Gio tak menerima. Sekarang malah Gio yang tak bisa beranjak moveon dari Ola. Sedang perempuan itu, tampak lebih bahagia sekarang.

"Selow aja kali natapnya!" sembur Fagel yang meneliti mata Gio tak berkedip kala menatap Ola.

"Terus lo gimana, Ney? Gue sama Fagel boncengan pake motor," tutur Gio tak menggubris ucapan Fagel.

"Lo mau ikut naik sama gue, Ney?" tawar Byan.

"Kak By, ayok!!" teriak Ola yang hampir sampai di mobilnya.

Byan merespons dengan menaikkan telapak tangannya. Sebagai tanda 'tunggu sebentar'

"Yaudah gue tunggu di mobil. GPL, yhaa!"

Telunjuk Alaney menunjuk ke arah Ola kemudian Byan, terakhir menunjuk ke dirinya sendiri. "Bertiga sama dia? Ogah!" ucap Alaney. Lebih baik ia berjalan kaki daripada harus satu mobil dengan perempuan cerewet itu.

Byan mengangguk lemah. "Mobil gue lagi di service soalnya."

"Dah lo pada pulang aja sana! Gue bisa pesen taksi!" balas Alaney. Ia menepuk dahinya. "Shit! Ponsel gue 'kan disita!" gumamnya pelan.

"Beneran gapapa?" tanya Byan memastikan.

Tin ... Tin ....

Gio dan Fagel mendorong tubuh Byan pelan agar bisa menyusul menuju mobil Ola. Pasalnya, perempuan itu terus membunyikan klakson mobilnya. Menyuruh Byan untuk cepat.

"Yaudah gue duluan!" teriak Byan sembari berlari. Punggung laki-laki itu semakin menghilang ditelan mobil Ola.

"Beneran Bung lo naik taksi?" tanya Fagel. Gio masih menatap kepergian gadisnya. Ralat, mantan gadisnya.

"Kenapa sih kayak gak pernah liat gue naik taksi lo pada? Selow! Gue biasa aja, Bro! Dah lo berdua pulang gih sana! Panasnya terik banget ini! Kalian berdua kan pake motor!" usir Alaney.

Fagel merangkul pundak Gio. "Okedeh, Bos Kapak! Gue sama Gio pulang duluan, yak!" Ia menuntun Gio menuju parkir. Mengambil motornya.

ALANEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang