Putih Abu-Abu (part 1)

31 0 0
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Aku dalam kisah ini adalah Anna. Nama lengkapnya Zanna Inara seorang gadis lugu, pendiam tak banyak ulah, kira-kira seperti itu.

Semoga kalian suka dan nyambung dengan ceritanya..

Bissmillah

Masa Orientasi Siswa (MOS)

Juli 2014, dimana pada bulan ini aku disibukkan akan MOS di SMA ku, aku sekolah di salah satu SMA Swasta di Palembang, cukup terpencil dan susah di cari. Kenapa aku memilih sekolah itu? Alasan pertama, aku sangat terobsesi dengan semua yang menyangkut kegiatan Pramuka dan isunya sekolah itu ekstrakulikuler pramukanya aktif dan maju. Lalu alasan ke dua, jelas aku tidak diizinkan Tuhan untuk masuk negeri, sedikit kecewa tapi tak apa pasti ada rencana Tuhan untuk semua itu. Dan yang ketiga, lumayan jauh dari rumah, jadi ada alasan untuk pulang terlambat, haha. Namun orang tua sempat ragu untuk menempatkan aku di sekolah itu karena jauh dari rumah, tapi aku tetep kekeh dengan pilihanku. Dan akhirnya mereka menyetujuinya.

Oh iya, kembali ke mos

Jadi, ketika MOS aku belum memakai hijab. Karna masih menggunakan baju SMP. Lalu kakak tingkat menyuruh kami banyak hal, agar kami terlihat seperti orang yang tidak memliki akal untuk melakukan hal seperti itu salah satunya, mengkuncir rambut sesuai dengan bulan kelahiran. dan beruntungnya aku dilahirkan dibulan Januari. Untung tidak sesuai dengan tanggal kelahiran, kasihan yang lahir di tanggal 30/31.

Tidak ada yang menarik ketika aku MOS, layaknya MOS pada umumnya, dibuat seperti orang gila, heran kenapa harus diperlakukan seperti itu? Kuncir sini situ. memakai rok-rokan dari tali rafia. minta ttd kating siapa paling banyak ttd nya dpt hadiah, paling juga buku+pena, malas nya aku ketika diminta yang satu ini. lalu kalung terbuat dari kaleng bekas+kelereng biar apa? Biar kek sapi? Kalo jalan ketauan kalo adek kelas nya sedang lewat? Tapi tak apa, semua tinggal cerita tidak semua orang mengalami hal tersebut. Lumayan jadi pengalaman paling konyol yang pernah terjadi.

....

Akhirnya MOS pun berakhir juga...

Dari aku masih SMP aku sudah membulatkan niatku untuk mengenakan hijab, fikirku dulu biar kayak ayuk-ayuk pada umumnya gitu, bisa gonta ganti warna hijab setiap harinya, ya walau pada akhirnya disadarkan warna hitam menjadi dominan, tidak repot disetiap paginya untuk menguncir kepang rambut ini sebelum berangkat sekolah, dan lain-lain.

Lalu.....

Pengumuman kelaspun ditempel di mading sekolah, aku masuk di kelas X.1, ya dimana aku harus berinteraksi lagi dengan teman-teman baru. Setiba aku di sekolah dan beranjak ingin keatas menuju kelas, ada seorang wanita menarik tanganku ia nampak tergesah-gesah, dan benar saja aku mendapat keberuntungan lagi dimana aku mengenal dia, dia adalah novi, salah satu teman yang kukenal di SMP dulu. Dengan adanya dia, setidaknya aku tidak menjadi orang bisu dikelas pada hari itu.

      "zannaa!! ayo cepat masuk kamu sekelas denganku" Ia menarikku dengan tergesah-gesah

      "iya, sabar" jawabku, sembari mengangkat rok agar bisa berjalan sedikit lebar, karena rok yang kukenakan panjang dan membuat susah langkahku.

      "kamu duduk sini ya, sama aku" kata novi

      "iya terimakasih ya, kamu ko datangnya pagi sekali?" tanyaku

      "iya sengaja biar dapet tempat duduk, dan kulihat dimading ada namamu satu kelas denganku tanpa pikir panjang aku langsung menyediakan untukmu" jawabnya ramah

      "waaah makasih ya nov sekali lagi, kalau tidak ada kamu mungkin aku akan kebingungan mau ngapain di kelas ini" jawabku

Lalu ada yang berbicara tepat dibelakangku, dan bertanya

      "novi, itu siapa. Kenalin dong" tanya teman belakangku

      "oh, iya kenalin, ini Zanna temen SMP ku dulu." Jawab novi kepada temanku

      "hai, saya zanna inara panggil saja aku ana" jawabku sambil mengulurkan tangan

      "oh, aku nikita" jawabnya sambil mengambil tanganku

      "aku sifa na" jawab teman sebangkunya

      "oh iya aku ana" jawabku lagi

Kedua orang ini belum menggunakan hijab, mereka sama seperti aku dan novi, satu SMP dulunya. Sedangkan teman duduk di depanku itu, ada cowok dan cewek isunya mereka pacaran, nampaknya seperti itu. Terlihat si cowoknya sedang mengipasi si perempuannya, dan mereka saling tersipu malu. Dan mengurungkan niatku untuk berkenalan dengan mereka, hanya takut menghancurkan suasana bahagia mereka. aaaa

.....

Lalu aku mengikuti ekstrakulikuler di SMA tersebut yaitu Pramuka yang sudah ku bilang sejak awal. Terdapat beberapa alumni kakak SMP ku dulu, jadi gak terlalu canggung aku disana.

Ketika disuruh kumpul, ternyata sangat sedikit peminat ekstrakulikuler tersebut, perempuannya hanya 3 yaitu aku, Okta, dan Tria. Kami ber 3 memang sudah sejak dari SMP mengikuti Pramuka. Laki-lakinya kurang lebih ada 4 yaitu, ikhwan, adit, hafiz ilham dan ajie. Yang kuingat.

Perkenalan pun berlanjut.

skip...

Namun disini aku akan menceritakan kisah kasih SMA ku dulu haha, lucu tapi ingin saja aku rangkai jadi sebuah cerita, hanya untuk dikenang suatu hari nanti.

Sabtu, dimana kami harus berkumpul ekstrakulikuler yang dipilih, namun ketika latihan ada salah satu kakak tingkat pramuka dulunya satu SMP dan satu organisasi juga dengan kakak itu yaitu kak dika, ia berjalan mengarah ku. Dan berkata

      "ana, ada yang mau kenalan dengan mu" kata dika

      "ha? Aku kak?" tanyaku terkejut

      "iya kamu, aku sedang berbicara kepadamu" perjelas kak dika

      "ah, mungkin bukan aku kak. Masak iya dia bisa melihatku hahaa" jawabku masih heran

      "iya gak tau kkak juga heran, yang jelas dia ingin berkenalan" denganmu jawabnya

      "iya udah, kalo emang bener. Iya silahkan kak" menurutku untuk nambah kakak-kakakan di sekolahlah hehe

      "oke dek, makasih kakak kasih nomor hp mu ya?" tanya kak dika

      "iya kak" jawabku

Haripun berganti malam, tak ada yang SMSku hari ini, ah mungkin kakak itu berfikir ke 2 kalinya untuk berkenalan denganku. Mungkin menurutnya, dia salah memilih orang. Mungkin yang dimaksud kakak itu bukan aku melainkan orang lain. Mungkin kak dika salah sasaran.

Oh iya sebetulnya aku sudah ada yang memiliki, sejak SMP dan sekarang belum putus, namun dia tidak 1 SMA denganku, jadi aku tak bisa menjalani hubungan jika tak kontak mata (dulu). Lagian banyak masalah yang menghampiri hubungan kami kemarin, jadi aku memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengannya. Jika kamu membaca ini tolong jangan marah denganku, maaf jika selama mengenalku, kamu kurepotkan akan mauku.


Beberapa hari kemudian ada chat masuk dari kakak tingkat, mungkin ini yang dibicarakan dengan kak Dika, namanya kak kik.

Ternyata betul, dia yang mau mengenalku lewat kak Dika,

Pesannya berupa:


.............

Putih Abu-AbuWhere stories live. Discover now