Putih Abu-Abu (part 6)

10 0 0
                                    

      "maksudmu?" tanyanya heran

      "iya sekarang kamu anter aku pulang dulu, nah besok-besok kamu jemput anter dia ya" jelasku

dia hanya menarik nafas dalam dan menghembuskannya.

      "ayok, aku izin dulu sama ibu ya kalo aku gak bakal kesini lagi."

      "jangan seperti ini na"

      "kamu yang jangan seperti itu cahya"

Lalu aku beranjak menemui ibunya, dan hanya pamit pulang. Karena aku belum yakin siapa tau aku bakal kembali lagi kesini.

      "ayok, aku udah di tunggu sama ibuku dirumah" ajakku tergesah

Ia hanya diam

      "iya udah aku pesen ojek online aja" lanjutku

      "hayok" sembari ia mengambil jaket dan jalan terburu-buru terlihat marah

Diperjalanan kami hanya saling diam tanpa kata hingga sampai rumahku.

       "terimakasih ya" kataku

       "iya, kamu jangan marah ya" jawabnya

       "tenang tak akan lagi aku marah padamu, karena bukan hak ku lagi untuk memarahimu" jawabku

      "ana?"

Akupun langsung masuk ke dalam tanpa kata lagi,

      "sudah cukup sampai disini saja" gumamku

Kulihat ia langsung memutarkan motor dan langsung pulang

Tak berfikir panjang akupun langsung chat cahya

13 September 2016 tepat hari dimana kata itu ku ucapkan lagi namun terkabulkan, begitula sepenggal cerita tentangku dan cahya, banyak hal-hal indah yang kulewati, yang aku ceritakan hanyalah intinya saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

13 September 2016 tepat hari dimana kata itu ku ucapkan lagi namun terkabulkan, begitula sepenggal cerita tentangku dan cahya, banyak hal-hal indah yang kulewati, yang aku ceritakan hanyalah intinya saja. Secara -+1 tahun sudah kumengenalnya.

Lanjut...

Beberapa bulan aku sudah tidak dengan cahya lagi namun masih sering kontak namun tidak rutin. Diingat aku sudah memasuki kelas 3 SMA dan aku akan menghadapi begitu banyak ujian dan praktikum, kuputuskan untuk jarang latihan pramuka, yang biasanya 2 kali seminggu namun kali ini aku hanya menghadiri 1 kali seminggu, bahkan tidak sama sekali. Yang membuat akupun jarang untuk bertemu cahya.

November 2016, ya aku bertemu lagi di bulan November yang membuatku mengenang 1 tahun yang lalu yaitu cerita tentang kak yuli. Namun ditahun ini amat sangat berbeda, tak ada yang namanya kakak-kakak an lagi. Aku hanya ingin fokus di ujianku saja.

Niat ingin fokus tapi.... banyak sekali kudengar isu-isu bahwa aku itu suka dilihatin oleh salah satu guru di SMA ku. Tenang guru ku ini belum menikah umurnya baru 25 tahun. Namun tak kuhiraukan, karena sangat teramat tidak mungkin orang seperti aku terlihat menarik, bisa dibayangkan kan aku dulu gimana? Kucel, kecil hmmm..

Bel pulang berbunyi, biasa kalau sudah kelas 3 pulang jam 1 sangatlah langkah, karena harus mengikuti jam les terlebih dahulu. Kebetulan hari selasa adalah jadwal les Biologi, dari awal semester memang bapak nop yang mengajar kami. Namun teman-teman kelasku terus saja membisikku,

      "ana, lihatla nanti kalau bapak ini ngajar matanya itu nuju ke kamu terus" kata nikita

      "tidak mungkin, dia punya mata bebas melihat apa aja, mungkin kebetulan saja kamu melihat dia sedang melihatku. Aku tidak merasa kalau ia sedang mengintaiku" jawabku

      "tidak percaya betul kamu, lihatla nanti"

Tak lama bapak nop pun masuk kekelas dengan baju putih lengan panjang, dimasukkan ke sepan dasarnya, pakai sepatu pantofel, rambut cepak, masuk dengan langkah berjalan tegap.

      "assalamu'alaikum" sapa pak nop

      "wa'alaikumussalam" jawab kami

      "mau belajar apa kita?" tanyanya

      "gak usah belajar pak" cetus salah satu temanku

      "pengennya, tapi gak bisa, kita bahas tentang spesies dan keluarga hewan aja ya" jawabnya

      "baik pak" jawab kami

Ketika pak nop mengajar selalu aku perhatikan, dan mencatat hal-hal penting yang ia ucapkan. Namun aneh, ia selalu mengarahkan matanya tempatku duduk. Mungkin tidak sengaja saja dalam hatiku.

      "tu kan bener kearah sini terus dia lihat, ciee pak ari ada saingan ni" ejek nikita

      "ih, mungkin dia emang tertarik dengan arah barisan ini, mungkin barisan kita berisik. Itu kode dia menyuruh kita untuk diam dan memerhatikan nya" jawabku

     "bantah aja terus. Lihatla nanti kalo beneran kecantol. Pak ari bisa sakit hati ni"jawab nikita

     "ampun aku, udah di bilang gak mungkin ya gak mungkin. Lagian kan pak nop sudah dekat dengan salah satu guru kita juga bu dian? Ya kan?" jawabku

    "eh iya ya" jawab niki

    "nah jadi gak mungkin"

    "gak, tapi firasatku beda kali ini, kemungkinan bisa terjadi" jawab niki

Bel pulang les pun tiba, akhirnya selesai juga belajar hari ini. Tak ada yang istimewa dihari ini.

Oh iya, bapak nop ini sudah mengajar kami sejak awal semester kelas 3 untuk jam les. Tapi dulu sempat mengajar kami di kelas XI (2 SMA) hanya 2 minggu untuk menggantikan bu emil yang sedang mengambil cuti umrah, aku baru tau kalau bapak itu pernah ngajar kami ketika kelas XI, padahal aku duduk depan sekali, tapi kok tidak ingat ya hmmm....

Sedangkan pak ari, bapakari adalah guru Sejarahku, memang bapaknya suka jahil ke rombonganku. Jarangmasuk tapi nilai besar aku suka itu hahaa


..........

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Putih Abu-AbuWhere stories live. Discover now