Mati Gue!!

1.1K 48 3
                                    

Karawang, 25 Mei 2020

***

Sampai saat ini aku masih terus bertanya, apa yang sebenarnya kamu pikirkan, atau bagaimana pendapatmu tentangku.

Aku mulai bertanya bagaimana caramu mencintaiku, aku mulai bertanya bagaimana aku bagimu.

Berkali kali aku mengatakannya namun jawabanmu masih sama, dan aku kembali berpikir, mungkin memang begitu caramu.

Tapi sekali lagi kau membuatku bertanya, sesulit itukah bagimu membuatku menjadi wanita seutuhnya?

Dan salahkah aku jika pada akhirnya mulai meragu?

***

Gadis manis itu masih berjalan menyusuri lorong gedung megah tempatnya menimba ilmu. Ia baru selesai melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing nya. Gadis berhijab toska itu melihat sekeliling, cukup ramai dengan banyaknya mahasiswa yang berlalu lalang. Semua tugasnya berjalan lancar sejauh ini, tinggal beberapa bab lagi dan jika skripsi nya diterima dan ia lulus sidang impiannya untuk menjadi sarjana tahun ini akan tercapai.

Fira tersenyum, tidak menyangka sudah sejauh ini perjalanannya. Padahal dulu ia sangat malas kuliah, kalau saja sang Umi tidak me ngomel setiap hari mungkin ia tak akan berangkat kuliah. Apalagi kalau sudah bertemu dengan dosen yang galaknya melebihi ibu tiri maka rasanya Fira ingin menghilang saja.

Baru saja Fira hendak berbelok namun sesuatu menghalangi langkahnya, tubuh gempal seorang wanita yang tak asing itu berhasil membuat Fira menahan napasnya karena kaget.

"Eh Fira gimana skripsi nya?"Ucap Bu wati guru matematika yang sudah lama tidak Fira temui.

Fira tersenyum."Lancar bu, pasti saya bakal lulus tahun ini."

"Uhhh pd banget kamu."

"Iya dong bu."

"Oya ngomong ngomong ko belum ada kabar baik ya?"Ucap wanita ber lipstik merah menyala itu.

Kedua alis gadis itu bertaut."Maksud ibu?"

"Ya kamu tahu lah apa yang diharapkan orang yang sudah menikah."Ucap Bu wati, seketika senyum di wajah Fira menghilang.

Ia tahu apa maksudnya, ia juga menginginkan hal itu. Hanya saja ia tak bisa memaksa jika Afnan belum bersedia. Entah apa alasan di balik Afnan yang berisi keras untuk menunda malam pertama mereka sampai Fira lulus kuliah. Namun ia yakin pasti Afnan ingin yang terbaik.

❤❤❤

Layar laptop itu masih menyala menampilkan beberapa materi yang harusnya Fira bedah dalam skripsi nya itu. Namun ia hanya diam terduduk di meja kantin dengan tatapan mata kosong. Manisnya sikap Afnan semalam memang membuat Fira bahagia setengah mati. Namun perkataan Bu wati tadi membuatnya merasa sedih.

Kenapa? Apa alasan Afnan yang selalu ingin menunda malam pertama mereka. Bukannya Fira berburuk sangka, tapi ia hanya penasaran. Ia sangat ingin mencari tahu namun bagaimana caranya ia belum tahu.

Layar laptop nya yang tiba tiba berubah menjadi gelap berhasil membawanya kembali ke dunia nyata. Fira menoleh, dan ia menemukan sosok pria menyebalkan yang sudah lancang mematikan laptopnya itu.

"Woy kenapa laptop gue dimatiin." Ucap Fira.

Alan yang datang bersama Tata hanya cengengesan dan duduk berhadapan dengan Fira. "Gue kasian sama tuh laptop dari tadi lo kacangin, kenapa sih bengong mulu." Ucap Aland.

Jodoh Pilihan AbiOnde histórias criam vida. Descubra agora