35

5.3K 464 14
                                    

"Sudah,jangan menangis lagi. Lisa tidak akan suka jika kamu menangis karenanya" Eunwoo mengusap-usap punggung Jisoo yang bergetar karena tangisannya.

Semenjak sampai di rumah sakit dan sesudah Lisa ditangani oleh dokter kenalan keluarga Ahn,Jisoo tak henti-hentinya menangis karena terlalu khawatir akan adik bungsunya itu. Baru sekitar sebulan semenjak adiknya jatuh sakit saat itu,sekarang adiknya harus kembali terbaring lemah seperti ini.

"Sebenarnya,apa yang terjadi?" Jennie yang sedari tadi diam sambil menatap pintu ruang pemeriksaan akhirnya membuka suara. Matanya tak lepas menatap pintu itu,dan pancarannya terdapat sebuah kekhawatiran besar yang tidak bisa disembunyikan.

"Lisa sudah sering seperti ini dari dulu. Daya tahan tubuhnya tidak sekuat anak seusianya,dia cenderung lemah. Tapi dia jarang menampilkan itu dan selalu bersikap baik-baik saja. Dia pasti sedang dalam stress yang sangat menekannya,maka dari itu dia seperti ini" jelas Eunwoo. Pastinya ada rasa khawatir dalam dirinya,tapi setelah ia melihat ketiga gadis di depannya,ia tidak bisa terlihat lemah sekarang.

"Jisoo-ya~ kamu ke kantin rumah sakit,gih. Sama Jennie dan Rosé,kalian belum makan malam. Oppa yang akan tungguin Lisa disini" Eunwoo mengelus pucuk kepala Jisoo dan tersenyum kearahnya. Lalu beralih ke Jennie dan Rosé dan setelah itu menyuruh mereka bertiga untuk pergi makan malam dahulu.

Beberapa menit setelah kepergian Jisoo,Jennie,dan Rosé,dokter yang menangani Lisa keluar dari ruang pemeriksaan dengan senyuman yang nampak diwajahnya.

"Anda...keluarganya nona Lisa?" Tanya dokter itu pada saat Eunwoo sudah berdiri dihadapannya.

"Iya,dok. Saya kakaknya Lisa. Apa adik saya baik-baik saja?"

"Lisa hanya kelelahan saja. Imunitas tubuhnya semakin menurun karena ia akhir-akhir ini sepertinya banyak sekali fikiran dan terlalu memaksa- kan tubuhnya padahal perutnya kosong. Saya sarankan agar nona Lisa menjaga kesehatannya dan juga harus banyak makan,seperti daging- dagingan" dokter itu menepuk ringan bahu Eunwoo dan tersenyum lembut lalu berlalu dari sana.

Eunwoo memasuki perlahan ruangan Lisa. Dapat ia lihat Lisa sedang tertidur dengan pulas. Eunwoo tersenyum setelah melihat wajah damai dari sang adik. Ia mengelus lembut pipi Lisa lalu mengecupnya lama.

"Masalah apa,dek?" Eunwoo menatap lekat wajah tirus adiknya. Sangat kurus untuk usia seperti Lisa,seperti orang yang jarang makan.

"Kenapa kurus banget,sih?" Eunwoo tersenyum miris melihat tubuh Lisa. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan Rosé yang seumuran dengan Lisa.

"Kalau Lisa sudah bangun nanti,oppa janji bakal beliin Lisa banyak daging dan nasi. Oppa juga janji akan selalu ada buat Lisa dan ngerawat Lisa. Kita ketemu eomma Suzy,ya nanti" Eunwoo mengelus kepala Lisa,dan tertawa saat melihat Lisa sedikit menggeliat.

*******

Eunwoo segera berlari memasuki rumahnya. Ia langsung memasuki kamar Lisa dan mencari sesuatu. Setelah beberapa menit Eunwoo menunggu,akhirnya Lisa terbangun dari tidurnya. Lisa menatap sayup kearah Eunwoo dan tersenyum. Lisa juga membisikkan sesuatu kepada Eunwoo yang akhirnya membuat Eunwoo berlari kesetanan menuju rumahnya.

"Apa disitu?" Eunwoo menunjuk laptop berlogo apel di meja belajar Lisa. Ia segera membuka laptop itu dan membaca apa yang sebelumnya Lisa baca juga.

"SIALAN!" Eunwoo menggeram kuat. Tangannya mengepal kuat lalu menonjok tembok disebelahnya. Darah pun mulai mengalir, menandakan seberapa besarnya amarah Eunwoo sekarang. 

"Jung Taeyong,dia adik kandung appa! Dia samchonku,kenapa dia sangat tega?! Pantas saja dia tidak pernah muncul setelah kejadian kelam itu. Setelah kehancuran yang sudah dia buat,dia bahkan menelantarkan korban atas perbuatannya tanpa adanya belas kasihan. Dia yang menghancurkan keluargaku! Bahkan lelaki seperti itu tidak pantas untuk dipanggil samchonku" Eunwoo mengeraskan rahangnya sambil melihat foto dari Taeyong. Sekarang ia paham kenapa Lisa bisa seperti ini.

WHY, ME?  [E N D] ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora