Mbg-20

479 33 1
                                    

Holaaa. Okee gak usah lama lama enjoyyy!!!!!🦋🦋🦋

Kejadian mencari baju kini terulang lagi. Dan kali ini mereka berdebat karena Zeline ingin memakai baju yang mewah karena ini perlombaan inti, terbaik disini akan besar kemungkinan untuk menang.

Dan kini Zeline masih memeluk tubuhnya yang sudah berbalut dress pilihannya. Seperti anak kecil yang tak mau melepaskan mainannya.

Dress yang Zeline pilih adalah  satu dress yang dia pakai saat pergi ke acara perusahaan orang tuanya untuk yang pertama kalinya dan menurutnya tak ada yang salah lagipun sudah lama ia tak memakai ini.

Dan untuk acara seperti fashion show bukankah ini sangat pas? Namun tetap saja Arvin tak mengizinkan itu bagaimana tidak dress itu memiliki potongan dada yang sedikit rendah lalu memamerkan kedua bahunya, dan jangan lupakan potongan pahanya yang terlalu tinggi sekitar 10-15 senti di atas lutut.

Arvin tak menghiraukan wajah Zeline yang sudah merengut tak mau mengganti bajunya ia tetap mencari pakaian yang layak pakai untuk Zeline, dan sedikit frustasi karena yang layak di pakai untuk fashion show, semuanya kekurangan bahann

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arvin tak menghiraukan wajah Zeline yang sudah merengut tak mau mengganti bajunya ia tetap mencari pakaian yang layak pakai untuk Zeline, dan sedikit frustasi karena yang layak di pakai untuk fashion show, semuanya kekurangan bahann. Tak putus asa, kini Arvin sudah merambat ke lemari ketiga nya Zeline yang ada disana. Jika masih tidak ada juga dia akan memesan dress sekarang.

Dan fiuuh,, akhirnya ia menemukan dress yang tak terlalu memamerkan tubuh Zeline dan masih cocoklah jika dipakai ke fashion show. Dia langsung mengeluarkan dress itu dan memberikannya kepada Zeline.

Zeline menggelengkan kepalanya, oh tidakk, itu gaun nya terlalu simpel ya ampunnn. Zeline kali ini salah membawa Arvin untuk membantunya memilih baju. Bagaimana tidak Arvin menjulurkan Zeline dress silver berkilau  pres body dengan beberapa potongan kain tile di bagian bawah, menampakkan bahu sebelah kanannya sedangkan sebelah kirinya tertutup dengan kain tipis hingga sikunya.

(Sejujurnya aku gak pinter jelasin)

"Yang ini aja Zeline,,,, kamu cantik pake yang ini, itu jelek!" Kata Arvin lalu langsung manaruk kain itu di dalam paper bag sedang dan langsung membawanya ke mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Yang ini aja Zeline,,,, kamu cantik pake yang ini, itu jelek!" Kata Arvin lalu langsung manaruk kain itu di dalam paper bag sedang dan langsung membawanya ke mobil.

Zeline mendengus sebal tapi tetap mengganti bajunya dengan pakaian biasa menyiapkan alat make up yang lebih dari biasanya dan beberapa jepitan untuk menata rambutnya. Ya mereka harus berganti pakaian disana.

***

Sampailah mereka di gedung kemarin, dan Zeline dapat melihat sahabatnya yang sudah berada disana.

"Zel, lo pake baju apa hari ini, jangan bilang dia yang pilihin plisss, ini tu inti!" Tanya Rana sambil menunjuk Arvin dengan dagunya.

"Emang dia yang pilihin" jawab Zeline malas

"What?? Are you serious?" Tanya Freya dan Rana serentak.

"Hm" masih terlalu malas membahas tentang bajunya.

"Sini kami liat" kata Rana dan langsung menarik paper bag di tangan Zeline.

"Ohh, masih bisalah gak kalah cantik lo pake ginian" kata Rana mengangguk angguk tanda yaa not bad?

"Aku kan udah bilang itu bagus" kata Arvin bangga.

"Pala otak lo bagus" jawab Zeline sarkas.

"Aishh, udah lah gue mau ke ruang ganti dulu mau tarok ini semua" sambung Zeline dengan kesal lalu berlalu kearah ruangan ganti yang sudah disiapkan.

***

"Pacar lo datang tuh Vin, gue pergi ya,, males liat muka dia. Muna!" Ujar Freya saat melihat Elvina yang berhalan ke arah mereka yang mereka tebak pasti Arvin lah sasaranya. Freya sangat tak suka melihat Elvina, menurutnya ada yang aneh dengan gadis itu ya seperti katanya muna, tapi entahlah itu hanya sperkulasi nya saja, namun ingatlah jika ia bercita cita menjadi psikolog, dan beberapa cara psikolog telah ia kuasai.

Seperginya Freya, Rana memutar bola matanya malas dan mengikuti Freya dan tentu Arkan juga mengekorinya.

"Arvin!! Aku tadi ada bawa dua baju, aku udah pilih salah satu sih, tapi aku masih gak pede. Kasih komentar dong. Aku takut aku jadi yang paling jelek" kata Elvina dengan semangatnya saat sudah berada di hadapan Arvin.

"Pake aja gak usah takut" jawab Arvin acuh tak acuh.

"Liat bentar yaaa,," bujuknya dengan menunduk karena takut.

"Hem,, dimana?" Tanya Arvin membuat Elvina mendongakkan kembali kepalanya lalu menuntun Arvin ke ruang ganti.

"Ehhh, gue kan gak boleh masuk" kata Arvin memberhenti kan langkahnya.

"Gak masuk kok, di depan ada meja marmer,, aku taruh disitu tadi" jelas Elvina lalu diangguki Arvin.

***

Saat sudah dekat dengan ruangan Zeline melihat ada Elvina disana dia sedang berbincang dengan siapa Zeline tak tau. Saat Elvina melihat Zeline ia tersenyum lalu pergi.

Mengedikkan bahu, Zeline berjalan keruang ganti ia menemukan baju bewarna hijau botol yang sudah tak beraturan. Penasaran ia memegang baju tersebut, dan ternyata sudah banyak potongan disana. Dibawahnya juga ada gunting.

"Ini baju siapa? Kenapa di gunting?" Tanya Zeline sambil memegang gunting dan baju itu.


"Baju gue!!!,,,,,,,,,"


Yuhuuuuu!!!! Udah lama banget ya aku gak update. Soalnya aku lagi mikirin cerita baru hihi. Stay yaaa!!

*sudah direvisi

My Bad Girl☑️Where stories live. Discover now