part 2

6.9K 1K 74
                                    

"Wah, disana ada 4 yang pake id card. Bisa lebih cepet ini hukuman!" kata Yura dengan bersemangat.

Kelima orang itu segera berlari menghampiri 4 panitia di seberang lapangan.

"Kak, boleh enggak kami minta tanda tangan kakak?" Jeongwoo langsung to the point.

"Lah? Kalian kok enggak gabung sama siswa-siswi baru?" tanya salah satu dari mereka.

"Kami terlambat kak, ini hukuman dari —," ucapan Hyunbin terhenti tiba-tiba karena ia lupa nama panitia yang menyuruhnya mereka tadi.

"— kak Mashiho!" sambung Hana dengan lantang.

Semua menatap Hana, tiba-tiba menjadi canggung.

"O—oh, boleh kok. Siniin kertasnya!" ucap panitia perempuan satu-satunya disitu. Dari id card-nya dapat diketahui ia bernama Seulgi.

Mereka berempat pun menandantangani nama mereka, setelah itu memberikannya pada murid-murid terlambat itu.

"Terima kasih banyak kakak-kakak," ucap Jisung.

"Iya, Mashiho kalau enggak di BK ya di ruang OSIS. Terus, Junkyu kalau enggak di ruang OSIS ya bareng Mina." kata seorang panitia berwajah tampan, dengan id card Raesung.

"Kak, terus yang satunya lagi?" tanya Hyunbin.

"Jinny? Hoon, si Jinny biasa kemana?" tanya Raesung pada panitia yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Kayaknya dia bareng—, hadeh kan lupa. Ish, jangan bicara sama gue deh, ini lupa gue anggaran yang udah gue itung. Astaga!" Jihoon kesal karena sedari tadi dia sibuk dengan anggaran OSIS yang dia hitung. Dia menjabat sebagai bendahara.

Dengan tak jelas, panitia berwajah imut ini pergi meninggalkan ke tiga temannya.

"Gue nyusul kak Jihoon," kata paniti ber id card Bang Yedam.

"Yoi," balas Raesung.

"Kalian coba cari aja, mereka berempat pasti ada kok. Kami duluan ya!" kata Seulgi.

Kelima murid itu masih berkutat di tempat mereka, baru saja mereka menyaksikan kejadian receh.

"Kak Yedam itu gans banget ih," puji Yura saat melihat Seulgi dan Raesung sudah lumayan jauh.

"Idih, lebih-lebih gue." kata Jisung.

Yura menatap Jisung dengan wajah masam, orang didepannya itu sangatlah membanggakan diri. Walaupun terbilang awalnya saling tak kenal, mereka gampang akrab, kecuali Hana.

"Ayoklah, malah basa-basi." ketus Hana yang berjalan duluan diikuti empat anak di belakangnya dengan kebingungan.

Mereka berteduh sejenak di bawah pohon, sudah hampir sejam mereka berkeliling. Sisa 4 panitia lagi.

"Karena sisa 4, kita harus lebih cepat. Biar hukuman ini dikumpulin," ujar Jeongwoo, diangguki semuanya.

"Iyalah, gue ke sekolah niat belajar, bukan minta dihukum." celutuk Hana kesal.

"Karena kita istirahat bentar, ngobrolin yuk alasan kalian terlambat, termasuk gue!" kata Yura bersemangat.

"Boleh juga," ucap Hyunbin.

"Gue duluan ya, gue sih tadi pas di jalan enggak sengaja nabrak ibu-ibu waktu naik sepeda. Bukan dibantuin, malah gue yang diamuk ibu-ibunya, padahal dia enggak luka tuh, malahan gue yang jatuh." jelas Jisung sambil mengingat-ingat kejadian sial tadi pagi.

Sedetik kemudian, Hyunbin dan Jeongwoo tertawa terbahak-bahak.

"Dasar lo, emang hari ini hari buruk buat lo," cengir Jeongwoo.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Where stories live. Discover now