part 22

4.1K 722 68
                                    

Sesampainya di rumah, Moonbin yang duduk di depan TV segera melayangkan pertanyaan.

"Loh? Bukannya kamu bakal nginap di rumah Yura, Nak?" tanya Moonbin.

"Ha? Iya, tapi balik buat ganti seragam dulu." balas Hana.

Moonbin mengangguk lemah, ia kembali melanjutkan perhatiannya pada TV di depannya. Sedangkan Hana, ia misuh-misuh sendiri saat tau Yura mengatakan hal itu. Ponselnya masih ada di dalam tas.

Setelah mengganti pakaian dan makan siang, dia pamit ke rumah Yura.

Pintu terbuka menunjukkan Yura yang masih mengenakan sekolahnya. "Lah? Hana!" teriak Yura dengan tak santai, Hana segera membekap mulut gadis cantik itu.

"Apaan sih, jangan ribut. Kita bicara di dalam rumah lo aja." kata Hana.

Yura menyilahkan Hana masuk, Hana sempat menyapa ibu Yura yang sibuk berkutat di dapur. Setelah itu mereka masuk ke dalam kamar Yura.

"Lo darimana aja bege?" tanya Yura.

"Gue ketiduran di perpus." jawab Hana.

"Astaga, gue sama yang lain itu nyariin lo kesana kemari. Noh tas lo sama seperangkat isinya dimeja." ujar Yura.

Hana meraih tasnya, "Eh tunggu, kalau lo kekunci. Gimana bisa keluar? Jangan bilang lo manjat?!"

"Mana mungkin bodo, sesuai ucapan lo ke ayah gue. Gue bakalan nginap disini, dan bentar gue jelasin semuanya." kata Hana kesal.

Di lain tempat, Mashiho yang kini berjalan pulang ke rumah. Karena sekolah sedang kedatangan tamu dan hanya pengurus inti saja yang dihadirkan.

Pemuda itu memandangi layar ponselnya, pesan yang dikirim dari akun Hana sangat membingungkan. Mashiho seperti mengingat siapa orang yang selalu menggunakan typing seperti itu.

Ada seseorang yang ia tau, dimana orang itu selalu mengawali pesannya menggunakan 'Halo.'

"Ah, tapi dia nyuruh gue buat enggak nyari dia. Kasian juga si kak Junyku sama Hana." cicit Mashiho.

Keesokan harinya, Hana datang ke sekolah pagi-pagi sekali. Setelah menceritakan semuanya pada Yura, ia memutuskan untuk pulang saja kemarin.

Bertepatan dengan Hana yang berjalan di koridor, jauh didepannya seseorang yang tampak tak asing berjalan dengan santai.

"Udah lama gue enggak ke sekolah," cicit Yoonbin.

"Datang pagi-pagi buta emang nikmat, masih dingin gini." lanjutnya.

Hana berusaha mengingat wajah orang di depannya, dengan segera ia mengeluarkan foto yang kemarin ia simpan di sakunya.

"Jung Yoonbin!" panggil Hana.

Sang empunya nama berhenti, dia berbalik. Dan demi apa, itu Hana. Mana mungkin Hana mengetahuinya.

Gadis itu mempercepat langkahnya, "Kak, gue mau minta tolong." ucap Hana to the point.

"Apaan? Lo tau gue darimana?"

"Gue bakal jawab pertanyaan lo pulang sekolah kak, mohon buat nungguin gue di halte."

Yoonbin kebingungan, ada apa sebenarnya. "Oke, tapi gue enggak bakal nunggu lama." ucap Yoonbin singkat, dia melanjutkan perjalanannya.

Untung saja Hana belum mengetahuinya. "Kalau bukan niat marah, dia manggil gue buat apa?"

Sepulang sekolah, Yoonbin benar-benar menunggu Hana di halte bus.

"Kak!" seru Hana, Yoonbin menoleh.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Where stories live. Discover now