Chapter 15

2.7K 324 19
                                    

Dua jam sudah Sasuke menunggu, namun tanda-tanda jika operasinya akan selesai belum juga terlihat, ia mengeratkan pelukannya pada wanita yang sedari tadi tidak berhenti menangis, disamping kirinya ada Itachi yang sama terlihat gusar seperti dirinya.

"Kenapa ini begitu lama? Apa yang sebenarnya mereka lakukan didalam?!" Ucap wanita yang kini mengeratkan cengkramannya pada baju Sasuke.

Sasuke hanya bisa menghela nafas dan terus mengusap punggung wanita yang kini masih memeluknya, "Ayah akan baik-baik saja, Ibu tidak usah khawatir,"

"Ayah bukan laki-laki lemah, dia tidak akan mati hanya karena satu peluru," ucap Itachi yang kini sudah bersimpuh dihadapan sang Ibu seraya mengusap kepalanya.

Tidak lama kemudian pintu di ruang operasi terbuka, disana sudah berdiri seorang dokter perempuan dengan peluh yang mengalir dari keningnya.

"Bagaimana?" Tanya Itachi langsung menghampiri dokter tersebut. Mikoto dan Sasuke langsung berdiri disamping Itachi ingin tahu bagaimana keadaan Fugaku.

"Beliau sekarang baik-baik saja, peluru yang bersarang diperutnya sudah berhasil kami keluarkan, sempat terjadi pendarahan, tapi untungnya bisa kami atasi," ucap dokter tersebut yang membuat keluargan Uchiha bisa bernafas lega.

"Terimakasih Tsunade sudah menyelamatkan suamiku," ucap Mikoto tulus yang membuat Tsunade tersenyum.

"Itu sudah menjadi kewajibanku Nyonya Uchiha, dan untuk selanjutnya kami akan memindahkan Tuan Uchiha ke ruang rawat," jelas Tsunade yang dijawab anggukkan oleh Mikoto.

Setelahnya Fugaku dipindahkan ke ruang rawat dengan fasilitas yang lengkap, didalamnya terdapat televisi, lemari es, sofa dan beberapa hal lainnya yang memang disediakan untuk kamar VIP.

...

Sasuke dan Itachi kini tengah berada di taman Rumah Sakit Konoha, keduanya tengah duduk menikmati angin malam dengan segelas kopi ditangan masing-masing.

Tidak ada yang memulai percakapan sampai suara berisik Naruto datang mengganggu ketenangan mereka.

"Ini berkas sialanmu!" Naruto langsung melempar map berisi kertas kepada Itachi dengan kesal.

"Hei itu tidak sopan!"

"Aku tidak peduli aku sedang kesal saat ini!" Ucap Naruto seraya mendudukkan dirinya diatas rerumputan dengan menyilangkan kedua tangannya.

"Kau merajuk?" Tanya Itachi geli, sedangkan Naruto hanya memanyunkan bibirnya.

"Jangan lakukan pose seperti itu!" Ucap Sasuke.

"Kenapa? Apa aku terlihat lucu?" Tanya Naruto seraya mengedipkan matanya berkali-kali yang membuat Sasuke dan Itachi merinding.

"Itu menjijikan!" Ucap Sasuke tajam yang membuat Naruto menendang kaki Sasuke.

Itachi hanya menggelengkan kepalanya melihat pertengkaran antara Sasuke dan Naruto, iapun membuka map yang baru saja Naruto bawakan untuknya dengan SUKARELA.

"Hei Itachi... apa isi dari map sialan itu?" Tanya Naruto.

"Hanya beberapa huruf yang merangkai jadi sebuah kata dan kalimat," jawab Itachi tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas-kertas yang ada didepannya.

"Kau benar-benar menyebalkan! Apa kau tahu bagaimana perjuanganku untuk masuk ke Kantor Kepolisian? Aku hampir babak belur disana karena mereka menganggap aku ini salah satu penyusup itu, untung ada Kakashi yang menyelamatkanku,"

"Hei apa kau mendengarku tidak?" Lanjut Naruto karena tidak ada respon dari Itachi yang sedari tadi sibuk membolak-balikan kertas-kertas itu.

"Aku mendengarmu Naruto, lalu aku harus bagaimana sekarang? Bukankah kau melakukan hal itu karena sukarela?"

Silent please...Where stories live. Discover now