Chapter 30

2.1K 317 31
                                    

Sakura membaringkan tubuhnya diatas kasur, ia baru saja selesai membersihkan diri. Tubuhnya benar-benar lelah setelah apa yang terjadi hari ini.

Sakura menatap langit-langit kamarnya, ia masih ingat betul pada sosok perempuan yang dilihatnya dihutan.

"Siapa dia sebenarnya?" Tanya Sakura pelan entah pada siapa.

Hujan rintik-rintik mulai terdengar diluar sana, perlahan tapi pasti, udara dingin mulai meresap masuk menembus kulit, susana yang pas untuk menjelajah alam mimipi, pikir Sakura, apalagi setelah melalui hari yang panjang juga melelahkan.

Sakura menarik selimutnya hingga sebatas dagu, iapun memiringkan tubuhnya menghadap ke kanan, tepat didepannya ada sebuah jendela yang sudah tertutup tirai.

Namun, jika diperhatikan lebih jelas, tirai itu terlihat bergerak-gerak seperti tertiup angin. Sakura mengerutkan keningnya, "Apa penglihatanku saja yang bermasalah atau memang tirai itu bergerak? Ah... mungkin hanya angin yang masuk dari celah-celah jendela," pikir Sakura.

Sakura memejamkan matanya, namun baru lima menit ia tidur, pendengarannya mulai terganggu, ia mendengar suara ketukan di kaca jendela kamarnya sebanyak tiga kali.

Sakura membuka matanya, ia memasang telinganya baik-baik, ia tidak bergerak sedikitpun dari posisinya saat ini, namun suara ketukan itu tiba-tiba menghilang dan tidak terdengar lagi.

Sakura kembali memejamkan matanya, namun suara ketukan itu kembali terdengar. Dengan cepat Sakura membuka matanya dan lagi suara itu kembali hilang.

Perasaan Sakura mulai tidak beraturan, jantungnya mulai berpacu lebih cepat dari biasanya, pikirannya mulai melayang kemana-mana, membayangkan sesuatu yang macam-macam.

Sakura memutuskan untuk mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi jendela. Untuk ketiga kalinya Sakura kembali memejamkan matanya, dan ternyata berhasil, Sakura tidak mendengar suara ketukan lagi.

...

Naruto berjalan menuju ruang TV seraya membawa secangkir kopi, iapun melihat Sasuke dam Shikamaru tengah membicarakan sesuatu sampai ia duduk disamping Sasuke dan meletakkan kopinya di meja.

"Aku masih tidak mengerti, kenapa Kenichi bisa percaya pada omong kosong wanita gila itu," ujar Naruto.

"Dia mencintai istrinya, jadi dia mau melakukan apa saja untuk menghidupkan kembali orang yang dia cintai, sekalipun itu hal yang tidak masuk akal," jawab Shikamaru seraya meminum kopinya.

"Lalu... kemana perginya wanita itu sekarang?" Tanya Naruto.

"Menurut Itachi, ada kemungkinan dia pergi ke suatu daerah terpencil di Otogakure untuk bersembunyi," jawab Sasuke.

"Otogakure? Kenapa?" Tanya Naruto bingung.

"Karena..."

"Aaa..."

Kata-kata Sasuke terpotong oleh teriakan Hinata yang kini tengah berada dikamar. Naruto, Shikamaru, dan Sasuke terdiam beberapa detik, sampai akhirnya Naruto berlari ke arah kamar Hinata yang disusul oleh Shikamaru dan Sasuke.

Tanpa mengetuk lebih dulu, Naruto langsung membuka pintu dan terkejut saat melihat Hinata yang hanya memakai pakaian dalam saja dengan posisi berdiri, keduanya sama-sama terdiam, sampai akhirnya Hinata tersadar dari keterkejutannya dan langsung menutupi area pribadinya.

"Narutooooooooo," teriak Hinata, yang langsung membuat Naruto tersadar.

Dengan cepat Naruto menutup pintu kamar Hinata dengan wajah yang sudah sangat merah. Naruto bersandar didaun pintu kamar Hinata dengan jantung yang masih berdebar-debar.

Silent please...Where stories live. Discover now