Yi Sib Jed

1.7K 101 69
                                    

Araya mengunjungi Sandra dirumah nya bersama Ell. Keduanya berniat untuk makan siang bersama. Ini pertama kalinya Ell berkunjung kerumah ini. Saat keduanya tiba didepan pintu. Sandra membukakan pintunya dan Sunney berseru lantang lalu memeluk Araya.

"Papaaaaa" Sunney memeluk Araya sangat erat. Ell tidak heran sama sekali. Sepanjang perjalanan, Araya sudah menceritakan perihal Sandra dan Sunney.

"Aku kangen Papa. Kenapa Papa nggak dateng-dateng? Papa lupa sama Sunney?" Tanya Gadis mungil itu saat digendong Araya.

"Papa nggak lupa sama kamu kok adik kecil" Tiba-tiba Ell bersuara. Sunney terdiam menatap Ell dan Araya bergiliran.

"Oh iya. Sunney. Ini kakak Ell. Anak Papa" Kata Araya.

"Anak Papa?" Tanya Sunney.

"Iya. Kamu bisa panggil dia Kakak Ell. Dia itu sama seperti kakak kamu"

Sunney tersenyum "Sunney punya kakak?" Tanya gadis kecil itu antusias. Araya mengangguk. "Hai kakak Ell" Sapa Sunney.

"Hai... Sendy" Sahut Ell.

"Hm? Sunney kak. Bukan Sendy"

"Tapi gigi kamu kaya tupai. Mirip sandy di film spongebob" Kata Ell.

"Kakak juga mirip"

"Sama Sendy?"

"Bukan. Tapi patrick"

"Eh udah udah. Kok main kata-kataan sih. Sunney nggak boleh gitu sama Kakak" Kata Sandra.

"Kakak duluan"

Ell yang mendengar dirinya dituduh hanya mengulurkan lidahnya untuk menggoda Sunney. Ell terbiasa bersikap ramah pada anak lain yang memiliki ikatan dengan Papanya. Seperti Sunney dan anak-anak panti. "Ngomong-ngomong ada apa kalian kesini??" Tanya Sandra.

"Kita mau makan siang disini. Nih kita udah beli makanan" Kata Araya sambil menunjukkan sekantong besar yang berisi makanan.

"Asikkk Papa bawa makanan" Seru Sunney.

"Kita boleh makan disini kan tante?" Tanya Ell.

"Ahm. Bo...boleh" Kata Sandra.

📍📍📍


Ell dan Sunney sudah terlelap. Malam ini keduanya memutuskan untuk menginap di kediaman Sandra. Sementara Sandra sedang mencuci piring. Araya duduk diruang tamu. Rasanya sudah lama ia tidak berkunjung ke rumah ini.

"Ini kopi nya" Kata Sandra.

"Udah selesai cuci piring?" Tanya Araya. Sandra mengangguk lalu duduk disebelah Araya.

"Gimana masalah Bapak dan Bu Ellen?" Tanya Sandra.

"Semuanya udah clear. Kami udah resmi bercerai" Sahut Araya.

"Hah? Cerai?". Kali ini Araya yang hanya mengangguk.

"Kenapa?"

"Saya rasa kamu udah cukup jelas mendengar pertengkaran saya dikantor tempo hari" Kata Araya.

"Saya masih nggak paham" Kata Sandra.

Araya menghela nafas lalu membenarkan posisi duduknya lalu menatap Sandra. "Apa yang kamu dengar itu. Sesuai dengan artinya" Kata Araya.

"Mengenai perselingkuhan? Kehamilan Bu Ellen? Dan Bapak yang nggak bisa kasih keturunan?" Tanya Sandra. Araya mengangguk.

"Tapi Ell kan..." Tanya Sandra.

"Apa anak-anak udah tidur?" Tanya Araya. Sandra mengangguk. "Mereka tidur setelah makan malam tadi" Sahut Sandra memperjelas.

"Ell itu.... Anak yang saya temukan di panti asuhan. Saat usia saya masih 19 tahun. Saya memutuskan untuk mengadopsinya. Tapi. Saya nggak pernah menganggap dia sebagai anak asuh saya. Karena saya sangat mencintai dia seperti darah daging saya sendiri. Saya melakukan itu. Jauh sebelum saya menikah dengan Ellen. Sejak awal saya menjalin hubungan dengan Ellen. Dia tau saya nggak bisa punya keturunan. Dan dia menerima Ell sebagai anak kami" Kata Araya menjelaskan.

Araya 2Where stories live. Discover now